Kamis, 12 Februari 2015

Mengapa Pembunuh #ChapelHillShooting Tidak Dianggap Teroris?





Kepolisian Negara Bagian North Carolina, Amerika Serikat, telah menahan seorang pria yang membunuh tiga mahasiswa di rumah mereka di Kota Chapel Hill. Insiden itu belakangan diselimuti kontroversi agama.



Craig Stephen Hicks, 46, dituduh membunuh Deah Barakat, istrinya Yusor Mohammad Abu-Salha, serta adik iparnya, Razan Mohammad Abu-Salha.



Mereka ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.



Kepala kepolisian Chapel Hill, Chris Blue, mengatakan pihaknya masih menyelidiki apakah aksi Hicks dilatarbelakangi kebencian terhadap agama tertentu mengingat ketiga korban beragama Islam.



“Kami paham keprihatinan mengenai kemungkinan bahwa peristiwa ini didasari kebencian dan kami akan mengerahkan segala upaya untuk menentukan apakah memang benar demikian,” kata Blue.







Keluarga besar Deah Barakat menyebutkan Hicks punya kebencian terhadap ketiga korban. Mohammed Abu-Salha, mertua Deah Barakat, mengatakan Hicks telah membunuh menantu dan kedua anaknya dengan gaya eksekusi.



“Orang ini sudah cari ribut dengan putri saya dan suaminya beberapa kali. Dia bicara dengan mereka sembari menyelipkan senjata di ikat pinggangnya. Mereka mungkin tidak nyaman dengan dia, namun mereka tidak mengira dia akan bertindak sejauh ini,” kata Abu-Salha.







Di sisi lain, Karen Hicks mengaku terkejut dengan insiden tersebut dan mengatakan bahwa aksi suaminya dipicu oleh cekcok mengenai masalah parkir, alih-alih agama.



Craig Hicks, kata istrinya, berdalih suaminya meyakini semua orang setara, tidak peduli bagaimana penampilan dan apa yang mereka yakini.



Media sosial



Insiden di Chapel Hill memicu kontroversi lanjutan di media sosial. Tanda pagar #ChapelHillShooting telah digunakan lebih dari 300.000 kali dan menjadi topik populer di Amerika Serikat, Inggris, Mesir, Arab Saudi, dan beberapa negara di Timur Tengah.



Tagar itu amat mungkin dipopulerkan Abed Ayoub, direktur kebijakan Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab. ‘Mengapa tidak ada seorang pun menyebut #ChapelHillShooting aksi terorisme? Apakah para korban menganut agama yang salah?’ cuitnya.









Barakat adalah mahasiswa pascasarjana kedokteran gigi tahun kedua di University of North Carolina. Dia dikenal giat menggalang dana bagi perawatan gigi para pengungsi Suriah melalui Yayasan Miswak



Istrinya, Yusor Mohammad Abu-Salha, berencana menempuh studi kedokteran gigi di universitas yang sama tahun depan. Sedangkan adik Yusor, Razan, ialah mahasiswi North Carolina State University jurusan desain.
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar