Sabtu, 28 Februari 2015

ISIS Gempur Samara, Irak





Serangan bom dan bentrokan dengan petempur Negara Islam (ISIS) pada Sabtu (28/2) menewaskan sebanyak 41 orang dan melukai tak kurang dari 102 orang lagi di Irak Tengah dan Timur, kata beberapa sumber keamanan.



Sumber-sumber keamanan dan warga mengatakan serangan terhadap Samarra diluncurkan pada Sabtu (28/2) pukul 05.30 waktu setempat ketika dua pembom bunuh diri ISIS meledakkan mobil mereka di wilayah utara Sur Shnas.



Pada saat yang sama seorang pria mengendarai Humvee dengan bahan peledak ke selatan kota dan meledakkannya, sementara pejuang ISIS lain menyerang pasukan keamanan di sebelah barat dengan tembakan jitu, mortir dan granat berpeluncur roket.



Sumber-sumber medis mengatakan rumah sakit Samarra menerima 16 jenazah milisi Syiah dan polisi, dilansir Antara.



Ledakan sangat kuat akibat bom mobil bunuh diri dan bentrokan sesudahnya juga menewaskan 11 anggota ISIS, termasuk pembom bunuh diri, kata sumber tersebut.



Warga melaporkan melihat asap hitam di bagian kota dan mendengar ledakan kuat. Setelah bentrokan parah di pagi hari, pertempuran itu mereda pada siang hari.



Ribuan tentara dan milisi Syiah yang dikenal sebagai Hashid Shaabi (Mobilisasi) telah berkumpul di sekitar Samarra dalam usaha untuk mengusir ISIS dari benteng terdekat di Sungai Tigris, termasuk kota Tikrit yang berjarak 50 km ke utara.



Tentara menembaki distrik utara dan barat Tikrit pada Sabtu, tetapi tidak mengirim pasukan ke kota itu. Helikopter militer juga telah menembakkan roket milik ISIS di sekitar Sur Shnas, kata mereka.



Di kota Ishaaqi, sekitar 20 km tenggara dari Samarra, penembak jitu menembak mati dua anggota Hashid Shaabi ketika mereka mencoba untuk membuat sebuah penghalang pasir di jalan raya utama yang menghubungkan Samarra ke ibukota Baghdad.



Di provinsi Diyala, 11 orang tewas dalam serangan bom mobil ganda di kota Balad Roz, pada Sabtu. Salah satu dari mereka yang tewas adalah seorang hakim.



Salahudin, provinsi yang warganya didominasi pengikut Sunni dengan Tikrit sebagai ibu kotanya, sekitar 170 kilometer di sebelah utara Baghdad, adalah tempat kelahiran mantan presiden Saddam Hussein.



Banyak bagian provinsi itu telah dikuasai ISIS sejak 11 Juni lalu, sehari setelah bentrokan berdarah berkecamuk antara pasukan keamanan Irak dan kelompok ISIS --yang menguasai Kota Mosul di bagian utara negeri tersebut dan merebut banyak wilayah di Nineveh dan beberapa provinsi lain, yang kebanyakan warganya adalah pengikut Sunni.



Di Provinsi Diyala, Irak Timur, sebanyak 11 orang tewas dan 56 orang lagi cedera ketika dua bom mobil meledak secara berurutan di pasar terkenal yang padat pengunjung di Kota Kecil Baladrus, kata satu sumber keamanan provinsi kepada Xinhua.



Irak telah menyaksikan kerusuhan terburuknya dalam beberapa tahun. Aksi teror dan kekerasan telah menewaskan sedikitnya 12.282 warga sipil dan melukai 23.126 orang lagi pada 2014, sehingga membuatnya jadi tahun paling mematikan sejak kerusuhan sektarian pada 2006-2007, demikian satu laporan PBB belum lama ini.



Xinhua | CNN International

Tidak ada komentar:

Posting Komentar