Minggu, 15 Februari 2015

Tragedi Chapel Hill Akibat Gambaran Film American Sniper





Suzanne Barakat, adik korban penembakan Chapel Hill Deah Shaddy Barakat, mengatakan ada 'sesi terbuka' untuk melampiaskan kebencian terhadap Muslim di AS dan semua itu dimulai dengan pemutaran film American Sniper.



"Pada hari pembunuhan, seorang wanita anggota dewan kota tempat saya tinggal menggunakan hashtag stand up against Islam," ujar Suzanne Barakat dalam wawancara dengan CNN di program The Lead.



"Jadi, ini sesi terbuka untuk menyerang Muslim di Washington, dan di mana pun, yang dimulai dengan tindakan dehumanisasi Muslim lewat film American Sniper," lanjutnya.







Sesi Terbuka penyerangan terhadap Muslim diperlihatkan Craig Stephen Hicks, seorang ateis fundamentalis, dengan membunuh suami-istri Deah Shaddy Barakat dan Yusor Mohammad Abu Salha, serta Razan Mohammad Abu Salha. Ketiganya adalah mahasiswa Universitas North Carolina.



Suzanne juga mengkritik liputan media. "Jika pelaku adalah Muslim dari Arab atau Asia Selatan, media akan cepat meliput dan menyebut sang pelaku teroris," ujarnya.



"Sampai saat ini saya belum mendengar ada yang menyebut Hicks, pembantai saudara kami, teroris. Apakah itu adil?" lanjutnya.







Orang-orang seperti Hicks meneror keluarga Muslim secara lokal, nasional, dan internasional. Media memainkan standar ganda, dengan tidak menyebutnya teroris.



Komite Anti-diskriminasi Arab-Amerika (ADC) juga mengecam penayangan film American Sniper, yang berkisah tentang serdadu Navy SEAL Chris Kyle selama Perang Irak.





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar