Selasa, 20 Januari 2015

Tak Patuhi AS lagi, Washington Ancam Cabut Dana Palestina



Amerika Serikat (AS), kembali melemparkan ancaman akan mencabut pendanaan untuk Palestina.



Ancaman ini muncul setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mulai memproses laporan Palestina terkait kejahatan perang yang dilakukan Israel.



Melansir Al Arabiya, Selasa (20/1/2015), Lindsey Graham salah satu dari tujuh senator AS yang melakukan kunjungan ke Israel menyatakan, pihaknya sangat tidak senang dengan langkah Palestina tersebut. Graham menyebut, pihaknya tidak senang jika Palestina mengusik Israel dengan melaporkannya ke ICC.



"Undang-udang di AS memperbolehkan kami untuk menarik pendanaan bagi Palestina jika mereka mengajukan keluhan atau protes terhadap Israel," ucap Graham dalam sebuah pernyataan.



"Kami akan kembali mendorong, dan mengajukan rasa tidak senang (kepada Parlemen). Hal ini telah menjadi bagian dari hukum kami, dan kami berhak untuk memutus pendanaan kepada Palestina jika mereka tetap ingin membawa Israel ke ICC," Graham menambahkan.



Melansir Jpost, Senin (19/1/2015), tekanan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, John Kerry yang menyebut keputusan Palestina untuk bergabung dengan ICC sebagai bom waktu.



Namun, dalam sebuah wawancara dengan media Mesir, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan tidak akan mengubah sikap mereka.



"Kami mengabaikan tekanan itu, dan tetap melanjutkan keanggotan kami di ICC, dan akan mencari keanggotaan di organisasi dunia lainnya," ucap Abbas.



Dirinya menegaskan, dia akan mengambil semua resiko yang ada untuk mendapatkan kemerdekaan dan hak-hak warga Palestina, walaupun itu mempertaruhkan nyawanya.



AS sendiri merupakan salah satu donatur terbesar bagi Palestina, setidaknya negara tersebut memberikan bantuan sebesar USD 400 juga kepada Palestina setiap tahunnya.



AS sendiri memang sedari awal terus mengecam langkah Palestina untuk bergabung dengan ICC. Kecaman AS semakin menguat setelah ICC mulai menyelidiki Israel, dan menyatakan apa yang dilakukan ICC terhadap Israel adalah ironi yang tragis bagi negara zionis itu.





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar