Minggu, 18 Januari 2015

73 Tahun Muhammad Ali: 5 Film Tentang Ali, Sang Petarung Ulung



Kalau saja tidak ada Muhammad Ali di dunia nyata, boleh jadi Hollywood akan menciptakan tokoh fiksi dengan karakter Ali. Seorang atlet tinju dengan kualitas kepemimpinan yang mengagumkan.



Di ring tinju, Ali adalah seorang pahlawan yang beberapa kali direndahkan namun mampu membuktikan diri menjadi pemenang. Dia juga seorang yang berbicara layaknya seorang penyair. Alih-alih berbicara kasar, tinjunya lebih sering melayang. Dia kuat, secara fisik maupun karakter.



Mungkinkah ada penulis naskah Hollywood yang mampu menciptakan karakter Ali?



Ali, yang baru saja berulang tahun ke-73 pada 17 Januari kemarin, jauh lebih luar biasa dari sebatas film. Sejumlah film berusaha merekam kehidupan Ali namun kisahnya terlalu besar untuk sebuah film.



Berikut adalah lima film tentang Ali yang dirangkum dari berbagai sumber. Tidak ada satupun film yang benar-benar mampu menampilkan sosok Ali. Akan tetapi, film-film ini mampu mengingatkan Anda tentang sosok berjulukan The Greatest tersebut.



1. The Greatest (1977)



Ali memerankan dirinya sendiri dalam film biografi ini. Film ini menceritakan kemenangan Ali dalam turnamen Olympic sebagai Cassius Clay. Ali terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr. Dalam film ini juga diceritakan tentang keputusannya memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Muhammad Ali.



Selain itu, ada juga kisah penolakan Ali terhadap rancangan Angkatan Darat dan sengketa hukum setelah gelar Juara Dunia-nya dicabut.



Dari segi sinematografi, film ini bukanlah sebuah mahakarya. Sejumlah kisah yang diceritakan dalam film kurang menyentuh kehidupan Ali. Narasi film juga tidak lebih baik daripada adegan perkelahian. Terlepas dari itu, tokoh Ali yang diperankannya sendiri telah begitu kharismatik.



2. When We Were Kings (1996)



Sebuah film dokumenter tentang Kejuaraan Pertarungan Kelas Berat di Zaire antara sang juara George Foreman dan penantangnya, si pecundang Muhammad Ali.



Film ini bukan sekadar film terbaik tentang Ali, tetapi juga mungkin film terbaik tentang tinju yang pernah ada. Disutradarai oleh Leon Gast, film ini menampilkan tentang peristiwa di balik layar pertarungan berjulukan "Rumble in the Jungle" tersebut.



When We Were Kings dinobatkan sebagai Film Dokumenter Terbaik dan meraih Piala Oscar dalam Academy Awards 1997. Selain itu, film ini juga meraih penghargaan yang sama dalam ajang Critics Choice Awards 1997. Bukan hanya itu, terdapat lima penghargaan dan empat nominasi lainnya yang diraih film ini.



3. Ali (2001)



Film biografi ini disutradarai oleh Michael Mann. Will Smith (berperan sebagai Ali) bermain sama luar biasanya dengan "The Greatest" Ali sendiri.



Film ini mencakup dekade paling penting dalam kehidupan Ali, mulai dari kekalahannya dari petinju Sonny Liston, konversi ke agama Islam, protes antiperang Ali, pengasingan panjang dari ring, hingga akhirnya kemenangan Ali melawan George Foreman yang sebelumnya mengalahkannya di "Rumble in the Jungle."



Film ini meraih dua nominasi dalam ajang Piala Oscar 2002 untuk kategori Aktor Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik. Selain itu, film ini memenangkan 12 penghargaan dan dinominasikan dalam sejumlah ajang penghargaan film.



4. Facing Ali (2009)



Dalam film dokumenter ini, sepuluh lawan Ali menjelaskan tentang bagaimana rasanya berhadapan dengan orang yang paling ditakuti dalam tinju kelas berat selama perjalanan kariernya, entah itu mengalahkan atau dikalahkan Ali.



Ali merupakan Juara Dunia Tinju Kelas Berat sebanyak tiga kali. Atlet-atlet tinju seperti Joe Frazier, George Foreman, Earnie Shavers, Ken Norton, Leon Spinks, dan Larry Holmes memberikan penghormatan kepada Ali untuk figurnya yang mengagumkan baik di dalam ring maupun di dunia luar pertandingan.



Facing Ali memenangkan enam penghargaan yakni dalam ajang Leo Awards 2010, Vancouver Film Critics Awards 2010, dan Vancouver International Film Festival 2010.



5. Muhammad Ali's Greatest Fight (2013)



Tidak seperti film-film terdahulu, film yang rilis kurang dari dua tahun lalu ini bernuansa politik dan sejarah yang kuat. Film ini menampilkan tentang pertarungan paling berat bagi Ali, yakni pertarungannya dengan Pemerintah Amerika Serikat.



Film arahan sutradara Stephen Frears ini menceritakan tentang salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Amerika. Muhammad Ali's Greatest Fight adalah sebuah film tentang politik dan keangkuhan di balik Perang Vietnam dan balas dendam yang ditujukan pada atlet terbesar Amerika pada abad ke-20, Ali, karena dia menolak untuk ikut berperang dalam Perang Vietnam.



Miniseri ini dinominasikan dalam ajang Primetime Emmy Awards 2014 untuk kategori Sutradara Terpuji Miniseri, Film, atau Spesial Drama dan Film Televisi Terpuji. Selain itu, film ini juga meraih satu penghargaan dan empat nominasi pada 2014.



(vga/cnn)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar