Jumat, 30 Januari 2015

Stephen Hawking: Surga Hanya Cerita Dongeng



Fisikawan ternama Inggris Stephen Hawking mengaku sebagai ateis, tidak percaya Tuhan.


Bagi Stephen Hawking, kehidupan setelah kematian itu tidak ada. Bahkan surga itu hanya dianggap cerita omong kosong pengantar tidur belaka.


Hawking memang pernah mengeluarkan beberapa teori yang nyeleneh, kontroversi, tapi bukan tanpa alasan. Salah satunya goal anggapan bahwa surga itu tidak ada.


“Saya menganggap otak itu seperti komputer yang akan berhenti bekerja saat komponen pendukungnya rusak. Tidak ada surga atau kehidupan lain untuk komputer yang rusak, itu hanya cerita dongeng,” kata Hawking, saat wawancara bersama The Guardian 2011 silam.






The Grand Design - Book
Soal surga itu bohong pernah dituliskan Hawking secara rinci pada bukunya yang berjudul The Grand Design. Di situ juga tertulis bahwa tidak perlu Tuhan untuk menjelaskan soal alam semesta.


Pernyataan fisikawan dari Universitas Cambridge itu langsung mendatangkan banyak kecaman, terutama dari para ulama dan mereka yang taat beragama.


Surga palsu memang bukan satu-satunya pernyataan Hawking yang menyulut kontoversi. Ia juga sempat dicecar kala mengungkapkan teori soal ‘lubang hitam’.


Saat semua ilmuwan berbicara soal hebatnya lubang hitam, Hawking justru mengeluarkan teori yang membantah keberadaanya, bahwa itu sebuah kesalahan.


“Absennya event horizon berarti tidak ada lubang hitam,” tulis Hawking, dalam sebuah makalah berjudul Information Preservation and Weather Forecasting for Black Holes.


Black Hole, atau lubang hitam, dipercaya sebagai titik hitam berdiameter besar yang dapat memakan apa pun disekitarnya, termasuk cahaya, --ternyata memang tidak pernah ada.


Tuhan itu tidak ada


Dalam salah satu bukunya yang berjudul The Grand Design, Hawking menuliskan sebuah teori yang menghebohkan. Ia percaya bahwa bukan Tuhan yang menciptakan alam semesta berserta isinya, melainkan sebuah peristiwa fisika yang terjadi alamiah.


"Karena hukum gravitasi, alam semesta dapat tercipta dengan sendirinya," kata Hawking, seperti dilansir The Times of London.



“Tidak perlu Tuhan untuk memicu pembuatannya (alam semesta-red) dan mengatur segala isi di dalamnya.” Tulisan profesor dari Cambridge University itu tentu saja memicu perdebatan, terutama dari para agamawan. 


“Fisika tidak bisa begitu saja menciptakan sesuatu dari kehampaan,” ujar Uskup Agung Canterbury, Dr. Rowan Williams.


Sementara itu, Ibrahim Mogra dari Majelis Muslim Inggris menyatakan menyerukan hal serupa. Ia tak sependapat dengan teori Tuhan dari Hawking.


"Jika diamati, alam semesta dan semua hal yang telah diciptakan, hal itu memperlihatakan bahwa ada 'seseorang' yang telah membuatnya jadi terwujud, dan itu adalah Yang Maha Kuasa,” jelas Ibrahim.


Isi buku Hawking yang menceritakan keberadaan Tuhan memang sempat dicekal, namun tetap dirilis pada September 2010 di Amerika dan Inggris.


Selain soal Tuhan, Hawking juga percaya bahwa bumi tidak akan bertahan lama. Jika manusia ingin bertahan, mereka harus membuat koloni baru di planet lain.


“Saya merasa manusia tidak akan bertahan di bumi dalam 1.000 tahun lagi. Kita harus melarikan diri ke planet lain," kata Hawking, saat memberikan kuliah umum bertajuk The Origin of the Universe di California Institute of Technology, Amerika Serikat, setahun silam.


sumber: cnn





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar