Minggu, 18 Januari 2015

Kartun Nabi, Bukti Barat Tidak Suka Islam



Penyerangan terhadap kantor majalah satir Charlie Hebdo di Perancis pada pekan lalu mengundang reaksi beragam. Serangan itu telah menewaskan 10 jurnalis dan dua orang polisi, salah satunya muslim.


Iyad Madani, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam, telah mengecam publikasi kartun penghinaan Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo pada Rabu kemarin. Ia menyebut langkah tersebut sebagai 'penghinaan, keangkuhan dan kebodohan'.


"Kebebasan berbicara tidak harus berupa kata-kata yang berisi kebencian dan menyinggung perasaan orang lain. Tidak ada orang waras mana pun, terlepas dari doktrin, agama atau iman mereka, menerima agamanya diejek," kata Iyad.


Sementara ulama terkemuka Arab Saudi, Sheikh Ahmed Al-Ghamdi mengatakan bahwa publikasi terbaru Charlie Hebdo adalah sebuah kesalahan.


"Ini bukan cara yang baik untuk membuat orang memahami kita. Yesus atau Musa, semua utusan (Allah) yang harus dihormati," katanya.


Dia menambahkan, mereka tidak boleh diolok-olok dalam gambar atau kata-kata. "Saya percaya itu akan membuat lebih banyak masalah."


Mufti Yerusalem dan Palestina, Mohammed Hussein mengatakan publikasi semacam itu menjadi bahan bakar kebencian dan dendam di antara orang-orang dan penerbitan tersebut memperlihatkan penghinaan bagi perasaan muslim.


Pemimpin Al-Azhar mengecam penerbitan edisi terbaru Charlie Hebdo dan mengatakan Nabi Muhammad lebih besar dan lebih mulia. Beliau tidak pantas dilukai oleh kartun yang mengabaikan kesopanan dan perilaku tak beradab semacam itu.


"Al-Azhar menyeru pada semua umat Islam untuk tidak menggubris kesembronoan penuh kebencian ini."


Persatuan Ulama Muslim Internasional juga mengkritik kelucuan tak lucu dari Charlie Hebdo. Organisasi itu mengatakan mereka akan lebih membangkitkan kebencian, kekerasan dan ketegangan.


"Hal ini tidak masuk akal, tidak logis, dan tidak bijaksana untuk mempublikasikan gambar dan film yang menyinggung atau menyerang Nabi orang Islam," kata organisasi yang berpusat di Qatar tersebut.


Menurut mereka, publikasi gambar kartun tersebut akan semakin menegaskan persepsi bahwa 'Barat tidak suka Islam'.


(sumber: Arab News)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar