Tampilkan postingan dengan label Dunia Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dunia Islam. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 Maret 2015

Muallaf Gadungan Ungkap Cara FBI Menyusup ke Dalam Masjid





Seorang warga california, Craig Monteilh memaparkan cara FBI menyusup ke Masjid selama bertahun-tahun. Monteilh ialah seorang informan FBI yang memata-matai Muslim yang tidak bersalah dalam upaya menjebak mereka ke dalam retorika ekstrimis.



"FBI membayar saya untuk menyusup Masjid di Los Angeles dan Orange County di California Selatan, sebagai operasi pengawasan yang sangat luas untuk memberi mereka informasi pribadi Muslim," ujar Monteilh dilansir onislam (5/3).



Ia mengaku direkrut oleh FBI dari Juli 2006 sampai Oktober 2007. Dalam Operasi Flex, Monteilh mengatakan ia menempatkan alat perekam di kantor imam dan seorang siswa Muslim.



Dalam menjadi informan ia mendapatkan pelatihan intensif, di mana ia belajar untuk berpura-pura menjadi Muslim. Setiap bulannya, Monteilh mendapat bayaran sejumlah 11 ribu USD.



"FBI melatih saya dalam ajaran Islam, dalam prinsip-prinsip dasar dari bahasa Arab, dan hanya untuk berbaur dengan masyarakat dan perlahan-lahan mengintegrasikan diri sebagai laki-laki Muslim," katanya.









Awalnya ia berpikir tugas yang dilakukan merupakan tugas seorang pejuang FBI. Namun, ia memutuskan untuk berhenti karena menyadari bahwa ia telah memata-matai orang yang tidak bersalah.



"Mereka tidak menganut retorika teroris, tapi aku masih memata-matai mereka dan memberikan FBI informasi yang mereka inginkan," kata dua.



Kasus Monteilh bukanlah yang pertama untuk mengungkapkan taktik FBI mengirim informan ke masjid. Pada 2009, kelompok Muslim mengancam akan menangguhkan semua kontak dengan FBI atas pengiriman informan ke Masjid.



ONISLAM |

Jumat, 06 Maret 2015

Wanita Kristen Asal AS ini Putuskan Berhijab selama 40 Hari






JESSEY Eagan adalah seorang Kristen di Amerika. Namun, ia sangat bersimpati terhadap para muslimah di negaranya. 





Bagaimana tidak, ia menyaksikan sendiri bagaimana sulitnya menjadi seorang perempuan Muslim di tempatnya berada. Untuk menunjukkan simpatinya, selama 40 hari, ia mengenakan jilbab.





Dia menetapkan untuk memakainya selama 40 hari dan menempatkannya menjadi bagian yang berbeda dari rutinitas biasanya.







"Saya ingin mengingatkan diri sendiri bagaimana rasanya menjadi orang luar ‘lain’. Jadi, saya berlatih memakai jilbab yang saya pinjam dari teman-teman Muslim dan tetangga saya," ujar direktur anak-anak untuk Gereja Dei Imago di Peoria tersebut dikutip Onislam.net, Jumat (6/3).







Menurut Eagen, menggunakan hijab untuk saat ini sangat penting. Hal itu karena dia teringat adanya peningkatan permusuhan yang semakin besar dari orang berkulit putih, yaitu warga Muslim AS. DIa juga mengaku merasa gugup dengan idenya tersebut.






Jessey Eagan bersama anaknya




Perempuan berambut pirang tersebut mengatakan, gagasannya itu pertama disarankan oleh seorang temannya yang beragama Islam.





Jessey sendiri menulis di blog-nya, yang berjudul #40daysofhijab, bahwa dia terinspirasi untuk melakukan tantangan ini setelah tinggal di Amman, Yordania.





"Untuk mengatakan bahwa saya tidak cukup cocok di lingkungan baru yang selama ini saya remehkan. Saya adalah orang asing," tambah Eagan. Eagen sendiri pindah ke Yordania sejak tujuh tahun yang lalu dengan suaminya selama 18 bulan.








Menurut Eagen, menjadi perempuan pirang bermata biru di Yordania seperti berdiri dan berteriak-teriak di perpustakaan. Karena itu, ia berharap pengalaman itu akan mengajarkan Kristen bagaimana melihat perbedaan. Selain itu, masyarkat juga harus bisa belajar toleransi dan ikut merasakan penderitaan yang lain.





"Yesus berkata untuk mencintai tetangga kita, orang asing, dan musuh. Saya pikir ini adalah sesuatu yang tidak dianggap serius oleh banyak orang Kristen," katanya.





“Kami sangat dipengaruhi oleh media, bahwa kami membiarkan rasa takut berkembang dalam diri kami, dan lupa untuk mencintai. Ketakutan adalah lawan dari cinta,” pungkas Jessey.



ONISLAM | ROL | ISLAMPOS


Alhamdulillah, New York Umumkan Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Libur





Wali Kota New York, Bill de Blasio (53), mengumumkan pihaknya akan meliburkan sekolah di seantero New York pada dua hari besar umat Muslim, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.



Pengumuman itu dilakukan pada Rabu waktu setempat, di sebuah sekolah negeri di Brooklyn, di mana 36 persen siswanya absen ketika hari Idul Adha tahun lalu.



"Ini adalah soal menghormati salah satu agama terbesar di muka bumi," kata de Blasio yang merupakan politisi Demokrat.



Ia melanjutkan bahwa beberapa tahun silam, "anak dipaksa memilih untuk sekolah atau perayaan besar keagamaan. Ini seharusnya tidak dialami oleh mereka."



Langkah ini adalah salah satu realisasi janji de Blasio dalam kampanyenya kepada komunitas Muslim pada tahun 2013 silam.







Kemenangannya merebut posisi Wali Kota menjadi kali pertama Demokrat berhasil kembali ke Balai Kota New York setelah 20 tahun.



Pada tahun ini, Idul Adha diperkirakan akan dirayakan para 24 September dan libur hari besar Islam mulai diterapkan pada tahun ajaran baru yaitu September.



Murid muslim adalah 12 persen dari total 1,1 juta anak yang tercatat dalam sistem pendidikan Amerika yang disurvei para tahun 2008.



New York, dengan langkah ini, mengikuti Vermont, Massachusetts, dan New Jersey yang telah lebih dulu meliburkan sekolah pada hari-hari besar Islam.



Sebelum ini, sekolah-sekolah di New York juga libur untuk perayaan agama Yahudi, termasuk Rosh Hashanah, Yom Kippur, dan Passover, demikian dikutip dari Bloomberg Business.



BLOOMBERG

Kekejian Milisi Syiah dan Tentara Irak Bunuh Anak Kecil, Terekam Video





Sebuah video yang diunggah ke internet pada Rabu (4/3) menggambarkan kekejian tentara Irak dalam upaya mereka memberantas militan ISIS di negara itu. Dalam video, tentara Irak menembak mati seorang anak yang dituduh 'teroris' dari jarak dekat.



Menurut direktur lembaga HAM Iraqi Observatory for Human Rights, Mustafa Saadoun, dalam wawancara dengan stasiun TV Al Hadath, dikutip al-Arabiya, bocah yang diduga berusia 11 tahun itu ditangkap di Provinsi Diyala.



Bocah itu dituduh terlibat dalam gerakan terorisme dan ditembak mati. Saadoun mengatakan bahwa tindakan itu sangat "barbar" dan melanggar hukum internasional.



"Semua hukum internasional dan hukum Irak tidak memberikan hak pada siapapun untuk membunuh anak kecil. Dia seharusnya ditahan dan diadili dalam pengadilan yang tepat dan direhabilitasi, bukannya disiksa," kata Saadoun.



Dalam video tersebut terlihat anak kecil itu dikelilingi para tentara Irak yang meneriakinya. Tersirat jelas ketakutan di wajah anak itu saat tentara menamparinya dan menodonginya dengan senapan.



Seorang tentara terlihat mencoba melerai. Tentara lainnya mulai mundur, termasuk tentara yang melerai mereka. Bocah itu dijauhi sekitar lima meter sebelum dia ditembaki. Tidak satu kali, tapi diberondong peluru. Tewas seketika.



Kamera kemudian menyorot bocah malang ini dari dekat. Beberapa peluru telak mengenai kening sebelah kanannya, sementara di sisi lainnya isi kepalanya berhamburan keluar, sebuah pemandangan yang mengerikan.



Dalam menghadapi pasukan ISIS yang menguasai wilayah itu, pasukan Irak sangat mengandalkan bantuan dari militan Syiah yang kerap dilaporkan membantai dan menyiksa warga Sunni.



"Militan Syiah kerap melakukan serangan pembalasan sektarian terhadap sipil Sunni yang tidak terlibat dalam peperangan," kata Donatella Rovera, penasihat krisis di lembaga Amnesty International.



Sebelumnya militan Syiah Irak dilaporkan mengeksekusi mati sedikitnya 70 warga desa Sunni.

Inggris Larang Iklan Wisata, “Yerusalem Milik Israel”





Badan pengawas iklan Inggris (ASA) melarang peredaran sebuah iklan pariwisata pemerintah Israel yang menunjukkan bahwa Kota Tua Yerusalem adalah bagian dari negara itu, pada Rabu (4/3).



Iklan yang berupa brosur yang dipublikasikan di surat kabar itu memperlihatkan panorama Kota Tua Yerusalem dengan tulisan "Israel memiliki semuanya".



Dilaporkan Al-Arabiya, ASA menyatakan bahwa tulisan di iklan tersebut menyiratkan Yerusalem, yang termasuk dalam salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO, merupakan bagian dari Israel.



Masyarakat internasional menganggap bahwa Kota Tua Yerusalem merupakan bagian dari wilayah Palestina yang diduduki Israel. Sementara, Israel mengklaim bahwa Kota Tua Yerusalem merupakan bagian dari ibu kota negara tersebut.



Sengketa ini kemudian menjadi makin panas karena Kota Tua Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi, di mana terdapat Masjid al-Asqa, Tembok Ratapan, dan Gereja Makam Suci.



ASA kemudian menginstruksikan agar brosur yang berjudul "Israel Land of Creation" ini tidak muncul lagi.



"Kami memahami bahwa status wilayah tersebut merupakan subyek dalam sengketa internasional," bunyi pernyataan dari ASA, dikutip dari Al-Arabiya, Rabu (4/3).



"Oleh karena itu kami menganggap iklan ini dapat menyesatkan konsumen untuk memercayai bahwa Kota Tua Yerusalem adalah bagian dari Israel dan sehingga mereka mengambil keputusan transaksional yang seharusnya tidak mereka ambil," bunyi pernyataan dari ASA.



Brosur tersebut memperlihatkan foto yang menunjukkan simbol Kota Tua berwarna emas dan Kubah Shakhrah yang merupakan situs suci bagi umat Muslim, dengan bangunan modern Yerusalem Barat sebagai latarnya.



Teks pada foto tersebut berbunyi: "Semua orang cinta dengan Kota Tua, dengan gangnya yang sempit dan bebas mobil, penuh peziarah dan suasana riuh ramai."



Dalam pembelaannya, Kantor Pariwisata Pemerintah Israel membantah brosur tersebut mengindikasikan Yerusalem Timur dan Kota Tua sebagai bagian dari negara Israel.



"Mereka mengatakan iklan itu tidak berusaha untuk membuat pernyataan politik, karena tidak pantas bagi sebuah iklan untuk melakukan hal itu," bunyi pernyataan dari ASA.



"Sebaliknya, mereka percaya bahwa brosur tersebut memberikan informasi praktis yang menjelaskan pengunjung dapat pergi ke tempat-tempat yang tercantum dalam iklan tersebut, seperti Kota Tua Yerusalem, yang hanya bisa dikunjungi melalui perjalanan ke Israel," bunyi pernyataan dari ASA.

Kamis, 26 Februari 2015

Samantha, Perjuangan Wanita Berjilbab Hadapi Diskriminasi di AS





Kasus ini melibatkan perempuan Muslim, Samantha Elauf (17 tahun) ketika ia melamar pekerjaan di sebuah toko di Tulsa, Oklahoma tahun 2008.



Mahkamah Agung (MA), Amerika Serikat (AS), memberikan dukungan kepada seorang wanita yang dipecat oleh tempat kerjanya lantaran mengenakan jilbab.



Samantha Elauf, merupakan seorang wanita muslim, yang bekerja di perusahaan retailer pakaian, Abercrombie & Fitch. Namun ia kemudian dipecat oleh perusahaan tersebut, karena ia mengenakan jilbab.



Abercrombie & Fitch selama ini dikenal sebagai retailer pakaian yang memiliki staf penjualan berpakaian seronok. Bagi pegawai pria, mereka bertelanjang dada, sementara pegawai wanita mengenakan pakaian yang seksi.



Mereka memberikan persyaratan bagi staf penjual mereka untuk dapat menyesuaikan diri dengan "gaya Abercrombie", yang mereka difinisikan sebagai "gaya klasik perguruan tinggi Pantai Timur".



Pihak perusahaan tidak memperkenankan para karyawannya mengenakan "topi" apapun pakaian berwarna hitam, namun syal tidak secara eksplisit dilarang.



Dan setiap pegawai yang memakai pakaian yang berbeda dengan yang sudah ditetapkan saat mereka bekerja, maka mereka terancam akan dikenai tindakan disipliner, termasuk pemecatan, karena hal itu dituding akan berdampak negatif terhadap citra perusahaan, merek dan penjualan.



Merasa haknya telah dilanggar, Samantha diwakili oleh Komisi Persamarataan Kesempatan Bekerja (EEOC), sebuah badan pemerintah federal AS, menggugat Abercrombie.



Sejumlah hakim MA AS, seperti dikutip dari USA Today, Kamis (26/2/2015), menilai para petinggi Abercrombie jelas tidak memahami jilbab, yang merupakan atribut keagamaan.



Mereka menepis pembelaan Abercrombie, yang menyatakan bahwa jilbab bertentangan dengan peraturan perusahaan mereka, yang tidak memungkinkan karyawan memakai topi.



"Alasan bahwa ia ditolak karena anda berasumsi dia akan melakukan hal ini setiap hari, dan satu-satunya alasan mengapa ia akan melakukannya setiap hari karena dia memiliki alasan agama," ujar hakim Samuel Alito.



Kuasa hukum Samantha mengatakan bahwa kliennya dilindungi oleh Undang-undang Hak Sipil 1.964 yang melarang siapa pun menolak seseorang bekerja berdasarkan agama mereka, kecuali sang pemberi kerja tidak dapat mengakomodasi keyakinan agama seseorang tanpa dampak negatif bagi bisnis.



USAToday

Alasan ISIS Hancurkan Patung ‘Berhala’ Berusia 2.500 Tahun





Negara Islam (ISIS) kembali merilis sebuah video, Kamis (26/2/2015), menampilkan anggota kelompok itu menghancurkan sebuah artefak kuno di kota Mosul dengan menggunakan palu dan bor.



ISIS merilis aksi mereka saat melakukan penghancuran terhadap patung-patung bersejarah koleksi Irak. Patung-patung tersebut dianggap sebagai simbol berhala.



”Nabi memerintahkan kita untuk menyingkirkan patung dan sejenisnya. Teman-temannya melakukan hal yang sama ketika mereka menaklukkan sebuah negara,” kata seorang militan ISIS tak dikenal yang muncul dalam video itu.



Seorang mantan karyawan di sebuah museum di Mosul, Irak kepada Reuters, yang dilansir Jumat (27/2/2015) menduga artefak yang dihancurkan ISIS itu adalah koleksi barang-barang antik di Mosul.







Aksi penghancuran artefak kuno tersebut terekam dalam video berdurasi lima menit itu terlihat sekelompok anggota ISIS berada di dalam gedung Museum Mosul. Mereka menggunakan palu dan bor untuk menghancurkan beberapa patung kuno besar koleksi museum.



Lalu adegan beralih ke situs arkeologi yang tak jauh dari lokasi museum memperlihatkan sejumlah anggota ISIS menghancurkan patung kerbau bersayap peninggalan budaya Assiria dari abad ke-7 sebelum masehi.



Kekaisaran Assiria berdiri pertama kali pada 2.500 SM dan di puncak kejayaannya memerintah wilayah dari pesisir Laut Tengah hingga ke wilayah Iran saat ini.







Situs bersejarah lain yang juga dalam bahaya penghancuran adalah situs Hatra yang ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Situs Hatra ini diperkirakan dibangun pada abad ketiga atau kedua sebelum masehi oleh Kekaisaran Seleucid yang mencapai kejayaan pada abad pertama Masehi sebagai pusat perdagangan dan keagamaan.



Mosul, kota terbesar kedua di Irak dan wilayah provinsi Nineveh di sekitarnya jatuh ke tangan ISIS dalam sebuah serangan kilat pada Juni tahun lalu setelah pasukan Irak tak kuasa menahan serangan ISIS.



Kini di dalam wilayah Irak yang dikuasai ISIS terdapat setidaknya 1.800 dari 12.000 situs arkeologi Irak yang telah tercatat. Dan ISIS kini tengah berusaha membersihkan semua hal yang bertentangan dengan Islam.

Minggu, 15 Februari 2015

Titik Temu Wahabi-NU





Oleh Ali Mustafa Yaqub, Imam Besar Masjid Istiqlal




Banyak orang terkejut ketika seorang ulama Wahabi mengusulkan agar kitab-kitab Imam Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, diajarkan di pesantren-pesantren dan madrasah-madrasah Islam di Indonesia.





Hal itu karena selama ini dikesankan bahwa paham Wahabi yang dianut oleh pemerintah dan mayoritas warga Arab Saudi itu berseberangan dengan ajaran Nahdlatul Ulama yang merupakan mayoritas umat Islam Indonesia.





Tampaknya selama ini ada kesalahan informasi tentang Wahabi dan NU. Banyak orang Wahabi yang mendengar informasi tentang NU dari sumber-sumber lain yang bukan karya tulis ulama NU, khususnya Imam Muhammad Hasyim Asy’ari. Sebaliknya, banyak orang NU yang memperoleh informasi tentang Wahabi tidak dari sumber-sumber asli karya tulis ulama-ulama yang menjadi rujukan paham Wahabi.





Akibatnya, sejumlah orang Wahabi hanya melihat sisi negatif NU dan banyak orang NU yang melihat sisi negatif Wahabi. Penilaian seperti ini tentulah tidak objektif, apalagi ada faktor eksternal, seperti yang tertulis dalam Protokol Zionisme No 7 bahwa kaum Zionis akan berupaya untuk menciptakan konflik dan kekacauan di seluruh dunia dengan mengobarkan permusuhan dan pertentangan.





Untuk menilai paham Wahabi, kita haruslah membaca kitab-kitab yang menjadi rujukan paham Wahabi, seperti kitab-kitab karya Imam Ibnu Taymiyyah, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dan termasuk kitab-kitab karya Syekh Muhammad bin Abdul Wahab yang kepadanya paham Wahabi itu dinisbatkan.





Sementara untuk mengetahui paham keagamaan Nahdlatul Ulama, kita harus membaca, khususnya kitab-kitab karya Imam Muhammad Hasyim Asy'ari yang mendirikan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.





Kami telah mencoba menelaah kitab-kitab karya Imam Muhammad Hasyim Asy’ari dan membandingkannya dengan kitab-kitab karya Imam Ibnu Taymiyyah dan lain-lain. Kemudian, kami berkesimpulan bahwa lebih dari 20 poin persamaan ajaran antara Imam Muhammad Hasyim Asy’ari dan imam Ibnu Taymiyyah.





Bahkan, seorang kawan yang bukan warga NU, alumnus Universitas Islam Madinah, mengatakan kepada kami, lebih kurang 90 persen ajaran Nahdlatul Ulama itu sama dengan ajaran Wahabi.





Kesamaan ajaran Wahabi dan NU itu justru dalam hal-hal yang selama ini dikesankan sebagai sesuatu yang bertolak belakang antara Wahabi dan NU. Orang yang tidak mengetahui ajaran Wahabi dari sumber-sumber asli Wahabi, maka ia tentu akan terkejut.





Namun, bagi orang yang mengetahui Wahabi dari sumber-sumber asli Wahabi, mereka justru akan mengatakan, "Itulah persamaan antara Wahabi dan NU, mengapa kedua kelompok ini selalu dibenturkan?"





Di antara titik-titik temu antara ajaran Wahabi dan NU yang jumlahnya puluhan, bahkan ratusan itu adalah sebagai berikut. Pertama, sumber syariat Islam, baik menurut Wahabi maupun NU, adalah Alquran, hadis, ijma, dan qiyas. Hadis yang dipakai oleh keduanya adalah hadis yang sahih kendati hadis itu hadis ahad, bukan mutawatir.





Karenanya, baik Wahabi maupun NU, memercayai adanya siksa kubur, syafaat Nabi dan orang saleh pada hari kiamat nanti, dan lain sebagainya karena hal itu terdapat dalam hadis-hadis sahih.





Kedua, sebagai konsekuensi menjadikan ijma sebagai sumber syariat Islam, baik Wahabi maupun NU, shalat Jumat dengan dua kali azan dan shalat Tarawih 20 rakaat. Selama tinggal di Arab Saudi (1976-1985), kami tidak menemukan shalat Jumat di masjid-masjid Saudi kecuali azannya dua kali, dan kami tidak menemukan shalat Tarawih di Saudi di luar 20 rakaat.





Ketika kami coba memancing pendapat ulama Saudi tentang pendapat yang mengatakan bahwa Tarawih 20 rakaat itu sama dengan shalat Zhuhur lima rakaat, ia justru menyerang balik kami, katanya, "Bagaimana mungkin shalat Tarawih 20 rakaat itu tidak benar, sementara dalam hadis yang sahih para sahabat shalat Tarawih 20 rakaat dan tidak ada satu pun yang membantah hal itu." Inilah ijma para sahabat.





Ketiga, dalam beragama, baik Wahabi maupun NU, menganut satu mazhab dari mazhab fikih yang empat. Wahabi bermazhab Hanbali dan NU bermazhab salah satu dari mazhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali.





Baik Wahabi (Imam Ibnu Taymiyyah) maupun NU (Imam Muhammad Hasyim Asy’ari), sama-sama berpendapat bahwa bertawasul (berdoa dengan menyebut nama Nabi Muhammad SAW atau orang saleh) itu dibenarkan dan bukan syirik.





Kendati demikian, Imam Muhammad Hasyim Asy’ari dalam kitabnya, al-Nur al-Mubin fi Mahabbah Sayyid al-Mursalin, mensyaratkan bahwa dalam berdoa dengan tawasul menyebut nama Nabi Muhammad SAW atau orang saleh, kita tetap harus yakin bahwa yang mengabulkan doa kita adalah Allah SWT, bukan orang yang namanya kita sebut dalam tawasul itu. Wahabi dan NU sama-sama memercayai adanya karamah para wali (karamat al-awliya) tanpa mengultuskan mereka.





Memang ada perbedaan antara Wahabi dan NU atau antara Imam Ibnu Taymiyyah dan Imam Muhammad Hasyim Asy’ari. Namun, perbedaan itu sifatnya tidak prinsip dan hal itu sudah terjadi sebelum lahirnya Wahabi dan NU.





Dalam praktiknya, baik Wahabi maupun NU, tidak pernah mempermasalahkan keduanya. Banyak anak NU yang belajar di Saudi yang notabenenya adalah Wahabi. Bahkan, banyak jamaah haji warga NU yang shalat di belakang imam yang Wahabi, dan ternyata hal itu tidak menjadi masalah.





Wahabi dan NU adalah dua keluarga besar dari umat Islam di dunia yang harus saling mendukung. Karenanya, membenturkan antara keduanya sama saja kita menjadi relawan gratis Zionis untuk melaksanakan agenda Zionisme, seperti tertulis dalam Protokol Zionisme di atas. Wallahu al-muwaffiq.



sumber: republikacoid
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Sabtu, 14 Februari 2015

Nenek Renta ini Ceramahi Militan ISIS, “Kembalilah ke Jalan Allah” (VIDEO)





Seorang nenek tua di Suriah membuat heboh dunia. Nenek tua itu memanggil dua militan ISIS yang ada di mobil dengan sebutan “syaitan” dan menceramahi mereka kembali ke jalan Tuhan.



Aksi pemberani nenek tua berkerudung itu telah muncul di video yang telah beredar di internet. Nenek yang tidak diketahui identitasnya itu berdiri menantang dua militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).



”Jangan memenggal siapapun, dan tak seorang pun akan memenggal Anda,” katanya menceramahi kedua militan ISIS tersebut.



Nenek itu juga mengutip dalil-dali di Al-Quran dengan menceramahi mereka.



”Ini semua dilarang. Saya bersumpah, tidak ada tindakan yang Anda lakukan benar-benar di jalan Tuhan,” lanjut nenek tua tersebut.



”Ini semua membuat kita pergi mundur ke belakang, tak satu pun dari Anda yang baik. Tuhan tidak akan menghentikan rezim, Dia tidak akan membuat Anda sukses,” sambung nenek tua itu.



”Tidak salah satu dari Anda akan memenangkan apapun, tidak Anda atau Bashar (Al-Assad),” sambung si nenek, dalam video yang dilansir Mirror, Kamis (12/2/2015).




Salah satu militan ISIS itu minta agar si nenek pergi. Nenek renta itu justru mengutuk ISIS. “Anda hanya terus membunuh satu sama lain, seperti keledai. Negara Anda (ISIS) dikutuk,” tukas sang nenek.



Simak Video:




















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Kamis, 12 Februari 2015

Muslim Dunia Khatamkan Quran untuk 3 Muslim Korban Penembakan di AS



Muslim di seluruh dunia bereaksi terhadap penembakan yang menewaskan tiga mahasiswa di North Carolina, Amerika Serikat. Berbagai aksi digelar di internet, salah satunya adalah khataman Al-Quran yang diikuti oleh Muslim di seluruh dunia.



Aksi Khataman atau menyelesaikan pembacaan Al-Quran dari awal hingga akhir dilakukan bergantian oleh beberapa orang tiap juz. Aksi ini diorganisir di lembaran online yang diikuti ratusan orang di seluruh dunia.



Tujuan dari aksi ini adalah membaca ayat suci sebanyaknya untuk mendoakan para korban. Umat Islam yang ingin bergabung dalam mengkhatamkan Al-Quran bisa mendata dirinya di docs.google.com dan memilih juz yang akan dibaca.



Sampai saat ini, pembacanya telah mencapai ratusan orang dari berbagai negara di seluruh benua. Di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Bosnia, Arab Saudi, Norwegia, Malaysia, Singapura, Pakistan, Mesir, dan banyak negara lainnya.



Usai penembakan Deah Shaddy Barakat, 23, Yusor Mohammad, 21, dan Razan Mohammad Abu-Salha, 19, pada Selasa malam (10/2), aksi solidaritas langsung menyeruak di internet, khataman al-Quran hanya salah satunya saja.







Diberitakan Huffington Post, lebih dari 4.000 orang telah bergabung dalam grup Facebook solidaritas pada ketiga korban.



"Turut berduka dari Dubai, semoga Allah menganugerahi mereka tempat tertinggi di jannah dan memberi kedamaian serta ketabahan pada keluarga dan orang-orang terkasih mereka," ujar seorang pengguna Facebook Hend Abdel Sattar di grup Facebook Chapel Hill Vigil. Pesan yang sama disampaikan pengguna Facebook di Mesir, Selandia Baru, Malaysia, Pakistan dan Swedia.



Sementara itu, lebih dari 2.000 orang menghadiri aksi malam solidaritas mengenang ketiga korban di Universitas North Carolina, UNC, Chapel Hill. Di Raleigh, sekitar 30 menit dari Chapel Hill, Asosiasi Mahasiswa Muslim UNC, menyediakan bus bagi mereka yang ingin menghadirinya.



Di Fakultas Kedokteran Gigi UNC, tempat ketiganya belajar, terdapat sebuah meja dengan karangan bunga, lilin dan foto korban di atasnya.





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Senin, 09 Februari 2015

Pesona Fatih Seferagic, Pemuda AS Penghafal Qur'an, Bersuara Indah





Fatih Seferagic, Siapa yang tidak terkesan dengan remaja shalih juga tampan ini. Masih muda, tahun, hafal Qur’an lagi.



Fatih, pemuda tampan penghafal Alquran ini sudah kondang ke berbagai negara.



Suara Fatih ini merdunya hampir sama dengan Mishari Rasheed, mendengarkan alunan tilawah Fatih, membuat kita bergetar dan semakin merasakan bahwa begitu indahnya Firman Allah.



Pemuda Hafiz Qur’an, bersuara indah dan tampan pula itu tinggal dan menetap di Amerika Serikat.



Di negara sekuler dan bebas seperti Amerika yang dipenuhi kehidupan hedonitas ini bukan menjadi alasan baginya untuk tidak menghafal AL-Qur’an.



Remaja berkebangsaan Bosnia yang lahir di Stuttgart, Jerman dan sekarang tinggal di Texas AS ini, tinggal di Arizona selama 3-4 tahun sebelum menetap di Baltimore, Maryland selama 7 tahun dimana ia memulai dan menuntaskan hafalan Al-Qurannya.



Sejatinya ia baru memulai menghafal Al-Qur’an pada usia 9 tahun dan menuntaskan hafalannya dalam 3 tahun, alias menjadi hafiz pada usia 12 tahun



Ia melatih hafalannya itu di bawah bimbingan Syekh Qari Zahid dan Qari Abid. Sekarang sambil sekolah, ia juga mengajar Al Qur’an dan menjadi ketua remaja mesjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas, Texas.











Fatih tak hanya cemerlang dalam ilmu agama. Dalam kehidupan sosial pun dia aktif, termasuk ikut sejumlah organisasi. Dia menjadi ketua Remaja Masjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas, Texas.



Sebagai remaja, Fatih juga memiliki akun di media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Melalui akun media sosial itulah Fatih berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai penjuru dunia.



Kemampuan Fatih yang luar biasa dalam membaca dan menghafal Alquran sudah banyak diunggah ke laman Youtube.













DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Sabtu, 07 Februari 2015

Muslim Rusia Desak Putin Izinkan Hijab di Sekolah



Seorang pemimpin Muslim Rusia meminta Presiden Vladimir Putin mengijinkan pemakaian hijab di sekolah-sekolah.



Rawil Gaynetdin, kepala Urusan Muslim Rusia di negara-negara bagian Rusia di Eropa, mengajukan permintaan dalam surat ke Putin. Menurutnya, permintaan dilayangkan sehubungan kian banyaknya negara bagian yang melarang Muslimah berhijab di sekolah.



Kantor berita Itar-TASS melaporkan permintaan ini memunculkan debat publik di media massa. Banyak pihak mendukung upaya Gaynetdin, tapi tak sedikit yang menentang.



Di Republik Mordovia, Mahkamah Agung Rusia akan mempertimbangkan keluhan Muslimah Rusia yang dilarang berhijab saat bersekolah.



"Tidak ada yang khusus dalam hijab," ujar Gaynetdin. "Ini bukan simbol agama, atau berniat menantang masyarakat."



Menurut Gaynetdin, Muslim Rusia tidak sedang melawan demokrasi, tidak menghormati tradisi Eurasia, dan mengembangkan intoleransi.



Wilayah Stavropol adalah yang kali pertama melawang hijab tahun 2012. Setahun kemudian Mahkamah Agung menguatkan lrangan itu.



Vladimir Putin juga mengatakan tidak pernah ada tradisi mengenakan hijab di sekolah-sekolah, bahkan di wilayah mayoritas Muslim Rusia.



Putin mungkin benar. Namun ia tidak melihat terjadinya peningkatan kesadaran berhijab di kalangan Muslimah Rusia. Di Moskwa, misalnya, wanita berhijab sangat mudah ditemukan.



Namun Moscows State Medical University melarang mahasiswi berhijab masuk kampus. Larangan ini memicu kontroversi.



Menteri Pendidikan Dmitry Livanov, Rabu (4/2), mengatakan sekolah di Rusia sekuler, dengan aturan pakaian ketat. Semua sekolah harus mengikuti aturan itu.



Vsevolod Chaplin, imam besar Gereja Ortodoks Rusia, mengatakan; "Melarang orang berperilaku sesuai iman mereka adalah penipuan pseudo-hukum."



Rabbi Zinoviy Kogan, ketua Kongres dan Organisasi Yahudi, mengatakan; "Jika ke tempat ibadah, orang bebas mengenakan pakaian keagamaan, tapi di sekolah itu tidak dapat diterima.



Roman Silantyev, pakar keislaman, punya pendapat lain. Menurutnya, semua ini bukan soal melawan hijab, tapi perlawanan terhadap Islam, terutama di wilayah-wilayah Wahabbi tumbuh subur di Rusia.



sumber: Itar-TASS/inilah





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Selasa, 03 Februari 2015

Warga Jepang Sadar Prasangka Buruk terhadap Islam berasal dari Barat



Penyanderaan dan pembunuhan warga Jepang oleh ISIS; wartawan Kenji Goto dan kontraktor Haruna Yukawa, berdampak serius bagi kehidupan Muslim di negeri yang belum seratus tahun mengenal Islam.


Semua mata publik Jepang, terutama pada hari-hari pertama setelah ISIS mengumumkan akan membunuh dua warga Jepang yang disandera, seolah memandang sinis Muslim -- warga Jepang atau imigran -- di negeri berpenduduk Shinto dan Buddha itu.


Namun penampilan Musa Omar, direktur eksekutif Islamic Center di Tokyo dan imam Masjid Tokyo (Tokyo Camii), mengubah segalanya. Musa Omar secara khusus menampilkan wajah Islam yang toleran, dengan mengutuk pembunuhan Goto dan Yukawa dan menyebut tindakan ISIS bukan perilaku Islam.


Publik Jepang merespon dengan memperlihatkan toleransinya, sesuatu yang tidak pernah diperlihatkan negara mana pun di mana Muslim adalah minoritas.


"Orang-orang Jepang terbuka terhadap Islam," ujar Musa Omar dalam wawancara dengan Japan Times. "Mereka sadar apa pun prasangka buruk terhadap Islam berasal dari Barat."


Muslim Jepang sangat kecil, hanya 100 ribu dari 122 juta penduduk negeri itu. Ada sekitar 200 masjid di sekujur Jepang, dan kebanyakan berdiri atas inisiatif pribadi.


Masjid tertua dibangun di Nagoya, yang dibangun tahun 1931. Yang terbesar adalah Tokyo Camii -- masjid berarsitektur Ottoman.


Agama Islam diperkirakan masuk ke Jepang kali pertama abad ke-8 tapi tak berkembang, karena politik isolasi yang dijalankan para shogun. Abad ke-19, setelah Jepang lebih terbuka, pedagang-pedagang India dan pelaut Melayu berkeliaran di pelabuhan-pelabuhan Jepang.


Hari ini, kafetaria universitas, hotel dan restoran, menawarkan pilihan makanan halal. Ada mushalla di bandara, kantor-kantor perusahaan, dan serta lebih 100 asosiasi Islam dan pengajian.


Tahun 2013, PM Shinzo Abe berbicara tentang 'ikatan terputus' Jepang dan dunia Islam.


Sejak 1980-an, Jepang berkenalan secara intensif dengan Islam lewat turis, pertukaran pelajar, dan aliran pekerja dari Pakistan, Malaysia, dan Indonesia. Banyak di antara mereka menikah dengan warga Jepang dan menetap.


Nyaris tidak terdengar sentimen anti-Islam yang disertai insiden. Namun, video pembunuhan Yukawa dan Goto mengubah segalanya.


"ISIS, lewat video pembunuhan dua warga Jepang, dikhawatirkan menimbulkan kesan negatif warga negeri ini terhadap Islam," ujar Ryoichi Matsno, profesor psikologi dari Universtias Media Chuo kepada Asahi Shimbun.


Psikiater Rika Kayama mengatakan; "Saya khawatir sikap hormat masyarakat Jepang terhadap kepercayaan orang lain akan hilang." Kayama menyesalkan mengapa tawaran negosiasi yang dilayangkan pemerintah Jepang tidak direspon positif oleh ISIS.


Muslim Jepang tahu semua itu, dan dihantui kekhawatirkan akan munculnya sentimen anti-Islam yang disertai insiden. Mereka berupaya mencegah semua itu, dengan memperlihatkan 'wajah Muslim Jepang' sesungguhnya di depan publik.


Akhir pekan lalu, misalnya, Muslim Jepang berkumpul di Islamic Trust di Tokyo untuk berdoa bagi keselamatan Goto, meski sesi doa berubah menjadi isak tangis ketika terdengar sang wartawan dibunuh.


Haroon Qureshi, sekretaris jenderal Islamic Trust, tak berhenti mengusap air mata. "Kami sangat menyesalkan. Kami bekerja dan berdoa untuk kebebasan Yukawa dan Goto," ujar Qureshi kepada Mainichi Shimbun.


Jepang tidak terlibat memerangi ISIS, dan tidak pernah memusuhi Islam. Bantuan Tokyo untuk AS dan koalisi bersifat non-militer, dan terbatas untuk kemanusiaan.


Namun pembunuhan Goto dan Yukawa membuat sikap pemerintah Jepang berubah. Tokyo mengevaluasi respon terhadap terorisme, dan memperkenalkan langkah-langkah keamanan baru di semua pintu masuk dan keluar dari dan ke Jepang.


Sekretaris Kabibet Yoshihide Suga mengatakan Tokyo telah mengadakan pertemuan anti-terorisme, yang secara khusus membahas keamanan Olimpiade 2020.


Jepang juga menggunakan krisis sandera ini untuk meningkatkan proyeksi militernya di luar negeri, meski Pasukan Bela Diri Jepang terkungkung konstitusi pasifis pasca-Perang Dunia II.


Muslim Jepang sadar mereka kini hidup di negeri yang sedang marah, dan di tengah publik yang setiap saat bisa meledak dan melampiaskan kekesalan terhadap Islam dengan menyerang mereka. Namun, mereka masih percaya Jepang yang mereka kenal adalah masyarakat yang tetap ramah dan tidak terkontaminasi propaganda Barat.


Mohsem Bayoumi, ulama yang berbasis di Ibaraki, mengatakan kepada Japan Times; "Kami tidak akan pernah bersembunyi. Silahkan datang ke sini, dan berbicara dengan kami."


Ia melanjutkan; "Allah menakdirkan kita untuk memiliki hubungan sebagai keluarga, tetangga, dan saling menghormati, menciptakan masyarakat yang damai."


sumber: inilah/JapanTimes/AsahiShimbun





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Senin, 26 Januari 2015

Tak Tutup Akun Penghina Nabi, Facebook Terancam Diblokir di Turki





Sebuah pengadilan di Turki telah memerintahkan Facebook untuk memblokir sejumlah halaman yang dianggap menghina Nabi Muhammad. Hal ini dilakukan untuk menindak konten yang tak sesuai dengan nilai setempat.



Dilansir dari Reuters, putusan ini didasari oleh permintaan jaksa. Pengadilan bahkan mengancam akan menghentikan sepenuhnya akses terhadap jika mereka tidak mengikuti aturan ini.



Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah atas serangan kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Perancis. Dengan putusan ini, Turki telah mengambil sikap keras pada media sosial dan aturan kebebasan berpendapat.



Tahun lalu, pemerintah Turki telah memblokir akses ke Twitter setelah pengguna mempublikasi kicauan yang berhubungan dengan skandal korupsi perdana menteri. Bukan hanya itu, YouTube juga pernah diblokir selama dua bulan dengan alasan yang sama.



Pada awal bulan ini, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa perusahaan tidak akan melakukan sensor pada konten yang diterbitkan setelah serangan Charlie Hebdo. Bahkan ia mengatakan bahwa "media sosial tidak akan pernah membiarkan sebuah negara atau sekelompok orang untuk melarang apa yang dapat orang-orang bagikan di seluruh dunia".



"Kami berdiri di sini karena suara yang berbeda-beda dan dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan menarik," kata Zuckerberg dalam akun Facebooknya.



Perintah Turki kepada Facebook agar melakukan sensor pada konten bukan hal yang pertama terjadi. Pada 2010 lalu, Pakistan memblokir akses ke Facebook karena adanya halaman yang memuat kartun Nabi Muhammad. Namun Facebook sendiri tidak memblokir halaman ini.



Facebook juga sebelumnya pernah memenuhi permintaan serupa dari pemerintah Turki. Bahkan perusahaan melaporkan upaya sensor telah meningkat 19 persen selama enam bulan terakhir. Turki menjadi negara terbanyak kedua yang melakukan penghapusan konten dengan jumlah mencapai 1.893 konten setelah India.



Hingga saat ini pihak Facebook belum memberikan keterangan resminya mengenai imbauan ini. (*CNN)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Lahap makanan Sisa, Anak pengungsi Suriah dipukuli Manajer Burger King hingga Berdarah



Seorang anak pengungsi Suriah yang sedang kelaparan dipukuli manajer restoran cepat saji Burger King di Istanbul, Turki, karena kedapatan tengah melahap makanan sisa pengunjung.



Seperti dilansir Independent (24/1) merujuk pada Hurriyet Daily News, kejadian tersebut menggegerkan dunia maya setelah seorang saksi mata mengunggah foto anak tersebut sedang duduk di samping tumpukan tisu bersimbah darah.



Kejadian tak terpuji itu menyulut amarah warga dan aktivis kemanusiaan, mereka melumuri pintu kaca depan restoran perusahaan asal AS tersebut dengan minuman dan cairan warna sebagai aksi protes.







Menanggapi insiden ini, perusahaan pemegang lisensi resmi Burger King di Turki, TAB Food, langsung mengumumkan pemecatan karyawan pelaku pemukulan.



"Sebagai TAB Food, kami mengumumkan kesedihan mendalam terhadap insiden di salah satu restoran waralaba kami di Sirinevler. Kami ingin menyatakan bahwa insiden ini tidak dapat diterima dan waralaba kami sudah mengakhiri kontrak kerja manajer restoran tersebut," ungkap TAB Food dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (23/1).



Namun, ketika ditanya mengenai pemberian ganti rugi kepada anak Suriah tersebut, TAB Food menyatakan bahwa pemecatan karyawan sudah cukup untuk mengatasi masalah tersebut.



"Kami memiliki hampir 10 ribu karyawan. Sudah cukup untuk membatalkan kontrak kerja atas orang tersebut," jelas TAB Food.



Kabar tersebut akhirnya sampai juga ke telinga pengurus perusahaan Burger King.



"Burger King Corp telah mengetahui insiden tersebut yang terjadi di Turki beberapa hari lalu," ujar salah satu juru bicara Burger King kepada Independent.











Menindaklanjuti protes masyarakat, juru bicara tersebut berimbuh, "Tindakan karyawan itu tidak menggambarkan nilai brand Burger King atau nilai waralaba yang secara independen memiliki dan mengoperasikan restoran ini. Waralaba telah memecat karyawan tersebut dan segera melayangkan permohonan maaf terkait insiden itu."



Sementara itu, jumlah pengungsi Suriah di Turki kian melonjak. Menurut data Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) pada akhir 2014 mencapai 1,9 juta orang. Menurut Juru Bicara UNHCR untuk Turki, Selin Unal, jumlah tersebut akan terus bertambah mengingat konflik yang masih terjadi.



Lebih dari tiga tahun konflik berdarah di Suriah, korban tewas diperkirakan telah mencapai lebih dari 200 ribu orang.





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Sabtu, 24 Januari 2015

Siapa Raja Salman bin Abdul Aziz? Inilah Riwayatnya






Setelah Raja Abdullah bin Abdul Aziz rahimahullah mangkat, Dewan Kerajaan Arab Saudi mengumumkan putra mahkota Salman bin Abdul Aziz sebagai raja baru, pelayan dua tanah suci. Rencananya pembaiatan akan dilakuan 23 Januari 2015, setelah shalat isya waktu setempat di istana kerajaan di Riyadh. 





Siapakah raja baru Arab Saudi ini? Mari sejenak mengenal biografi singkat beliau.



Putra Kabilah Kuat dari Nejd




Salman bin Abdul Aziz dilahirkan pada 31 Desember 1935. Ia adalah anak ke-25 dari Raja Abdul Aziz bin Saud. Ibunya bernama Hassa al-Sudairi. Hassa dinikahi oleh Raja Abdul Aziz di awal tahun 1930-an. Saat itu Abdul Aziz menaklukkan wilayah Nejd, kemudian menikahi Hassa, wanita dari kabilah atau klan al-Sudairi salah satu kabilah terkuat di Nejd.





Di masa berikutnya, ternyata anak-anak Abdul Aziz dari klan al-Sudairi mewarisi karakter kepemimpinan dan kewibawaan kaumnya. Klan ini pun menjadi klan terkuat di lingkungan kerajaan dengan tujuh putra terbaik mereka. Mereka adalah:




  • Fahd bin Abdul Aziz (1921-2005), raja ke-5 Arab Saudi yang memerintah dari 13 Juni 1982 hingga 1 Agustus 2005.

  • Pangeran Sultan bin Abdul Aziz (1929-2011), menjabat sebagai menteri pertahanan dari tahun 1962 hingga 22 Oktober 2011 dan rangkap jabatan sebagai putra mahkota pada tahun 2005 hingga wafatnya pada 22 Oktober 2011.

  • Pangeran Abdurrahman bin Abdul Aziz (lahir tahun 1931), wakil menteri pertahanan dari tahun 1978 hingga November 2011.

  • Pangeran Nayif bin Abdul Aziz (1934-2012), menjabat sebagai menteri dalam negeri dari tahun 1975 hingga 2012, menjabat perdana menteri dan putra mahkota pada 27 Oktober 2011 hingga wafat pada 16 Juni 2012. Beliau merupakan seorang yang paling dibenci oleh al-Qaeda dan Syiah karena sikap tegasnya. Sehingga saat beliau wafat, sangat terlihat suka cita di kedua kelompok tersebut.

  • Pangeran Turki bin Abdul Aziz (lahir tahun 1934) menjabat sebagai wakil menteri pertahanan pada 1968 hingga 1978.

  • Salman bin Abdul Aziz (lahir tahun 1935), menjabat gubernur Riyad dari tahun 1963 hingga 5 November 2011, kemudian menjadi menteri pertahanan pada 5 November 2011, putra mahkota pada 18 Juni 2012 hingga 22 Januari 2015, dan sekarang menjadi raja Arab Saudi yang ke-7.

  • Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz (lahir tahun 1942), merupakan wakil menteri dalam negeri dari tahun 1975 hingga 18 Juni 2012, kemudian menteri dalam negeri dari 18 Juni 2012 hingga 5 November 2012.

  • Berikutnya adalah Putri Luluwah, Lathifah, al-Jawharah, dan Jawahir.




Kehidupan Keluarga







King Salman

Salman bin Abdul Aziz menikah sebanyak tiga kali. Pertama, ia menikahi Sulthanah binti Turki al-Sudairi, yang meninggal pada akhir Juli 2011di usia 71 tahun. Sulthanah adalah anak dari paman ibu Pangeran Salman, Turki bin Ahmad al-Sudairi.



Dari pernikahan ini, Pangeran Salman dikaruniai 5 orang putra dan satu orang putri: Pangeran Fahd, Pangeran Ahmed, Pangeran Sultan, Pangeran Abdul Aziz, Pangeran Faisal, dan Putri Hussa.





Anaknya dari pernikahan keduanya dengan Sarah binti Faisal al-Subai’ai adalah Pangeran Saud. Anak-anaknya dari pernikahan ketiganya dengan Fahdah binti Falah bin Sultan al-Hithalayn adalah Pangeran Muhammad, Pangeran Turki, Pangeran Khalid, Pangeran Nayif, Pangeran Bandar, dan Pangeran Rakan.





Putranya, Fahd dan Ahmad telah meninggal karena serangan jantung. Anak keduanya, Sultan bin Salman, menjadi orang Arab dan anggota kerajaan pertama yang terbang ke luar angkasa pada bulan Juni 1985. Sultan bin Salman merupakan ketua Saudi Commission for Tourism and Antiques (SCTA).



Abdul Aziz bin Salman menjadi wakil menteri perminyakan sejak tahun 1995. Faisal bin Salman adalah gubernur provinsi Madinah. Muhammad, adalah penasehat pribadinya di kementerian pertahanan dan di Crown Prince Court. Turki bin Salman menjadi ketua Penelitian dan Marketing Group Arab Saudi sejak Februari 2013, menggantikan kakaknya Faisal bin Salman.





Pada bulan Agustus 2010, Pangeran Salman menjalani operasi tulang belakang di Amerika Serikat dan harus sering check up keluar kerajaan untuk pemulihan. Ia juga pernah terserang stroke sedikitnya satu kali. Meskipun sudah diterapi gerakan lengan kirinya tetap terbatas. Penyakit lainnya yang diperkirakan diderita oleh Pangeran Salman adalah Demensia dan Alzhemeir. Semoga Allah memberikan kemudahan dan kesembuhan.





Pendidikan dan Karir Politik





Sebagaimana anak-anak Raja Abdul Aziz alu Saud yang lain, Salman pun disekolahkan di sekolah khusus untuk para pangeran. Di sana ia mempelajari ilmu agama dan sains modern. Sekolah ini dibangun oleh Raja Abdul Aziz untuk memfasilitasi pendidikan anak-anaknya sebagai kader penerus kepemimpinan kerajaan. Tradisi sekolah seperti ini telah dipraktikkan oleh para khalifah Umayyah, Abasiyah, hingga kekhalifahan Utsmani.



Gubernur Riyadh







King Salman, Saudi Arabia

Salman bin Abdul Aziz diangkat menjadi gubernur Provinsi Riyadh pada tanggal 4 Februari 1963. Masa jabatannya berlangsung selama empat puluh delapan tahun, dari tahun 1963 sampai 2011.



Sebagai gubernur, ia memberikan kontribusi untuk pengembangan Riyadh dari kota menengah ke kota besar metropolitan. Ia meningkatkan pariwisata, proyek-proyek penting, dan investasi asing di dalam negaranya.





Dalam waktu 48 tahun, Pangeran Salman berhasil mengubah kota padang pasir, Riyadh, yang terisolasi menjadi kota yang dipadati gedung-gedung pencakar langit, universitas, dan jaringan makanan cepat saji.





Pangeran Salman berjuang memenuhi tuntutan ketersediaan rumah yang terjangkau dan fasilitas transportasi publik yang layak bagi empat juta penduduk kota itu. Jabatan Gubernur Riyadh ini membuat Salman sangat dikenal di dunia internasional, terutama juga karena kota ini kerap didatangi utusan internasional dan tamu-tamu VIP. Salman dengan cakap berhasil mengamankan investasi asing bagi ibu kota Arab Saudi itu. Ia juga membuka hubungan geopolitik dan ekonomi dengan Barat.





Ketika Pangeran Salman menjabat gubernur Riyadh, King Saud University di Riyadh didirikan. Sekarang universitas ini menjadi salah satu yang terbaik di Arab Saudi dan mulai diperhitungkan di dunia pendidikan tinggi internasional. Di antara kebijakan tegas yang Pangeran Salman putuskan adalah pada tahun 2011 ia mendeportasi pengemis asing dari Arab Saudi dan mengadakan program rehabilitasi di depatemen sosial bagi pengemis asli Arab Saudi. Pengemis-pengemis tersebut sengaja memanfaatkan kemurahan hati penduduk Arab Saudi.



Menteri Pertahanan







Salman King

Pada 5 November 2011, Pangeran Salman diangkat menjadi menteri pertahanan menggantikan saudara kandungnya yang menjadi putra mahkota, Pangeran Sultan bin Abdul Aziz. Pada hari yang sama, Pangeran Salman juga terpilih sebagai anggota Dewan Keamanan Nasional (NSC).





Alasan pengangkatannya sebagai menteri pertahanan karena memang ia memiliki kompetensi yang luar biasa. Pertama, sifatnya yang mengedepankan perdamaian dan diplomasi. Hal ini juga diketahui bahwa ia aktif berurusan dengan masalah internal keluarga kerajaan dan menengahi perselisihan di antara mereka. Kepandaiannya dalam diplomasi juga membuat ia disegani di kalangan suku-suku Arab Saudi.





Menurut surat kabar Asharq al-Awsat sebagaimana dikutip Associated Press, Salman dikenal memiliki hubungan yang sangat luas dengan suku-suku di Arab Saudi dan pengaruhnya semakin memperluas jaringan bisnis keluarga kerajaan. Kedua, Pangeran Salman adalah putra generasi tengah dalam keluarga kerajaan; Oleh karena itu, ia bisa mengembangkan hubungan dekat dengan kedua generasi dalam masalah sosial dan budaya.





Setelah jalan diplomasi dianggap buntu, Pangeran Salman juga tidak segan menggunakan kekuatan militer. Contohnya ketika Arab Saudi ikut terlibat secara militer dalam melakukan serangan udara terhadap ISIS pada tahun 2014 kemarin.



Putra Mahkota







Salman Prince

Pada 18 Juni 2012, Pangeran Salman diangkat sebagai Putra Mahkota Arab Saudi tak lama setelah wafatnya saudaranya, Putra Mahkota Nayif bin Abdul Aziz.



Dan sekaligus didaulat sebagai wakil perdana menteri. Pencalonannya sebagai putra mahkota dan wakil perdana menteri dianggap sebagai sinyal bahwa reformasi Raja Abdullah akan terus berkembang.





Orang-orang pun menilai bahwa Pangeran Salman mengambil pendekatan yang lebih diplomatik terhadap tokoh oposisi, berbeda dengan bangsawan Arab Saudi lainnya. Mereka juga berpendapat bahwa Pangeran Salman sama seperti Raja Abdullah, sebagian besar fokus pembangunan pada peningkatan ekonomi bukan pada perubahan politik.





Pada tanggal 27 Agustus 2012, dewan kerajaan mengumumkan Pangeran Salman bertanggung jawab atas urusan negara karena Raja Abdullah mulai sakit-sakitan. Untuk mendekatkan hubungannya dengan rakyat, Pangeran Salman meluncurkan akun twitter @KingSalman pada tanggal 23 Februari 2013.



Raja Adalah Pelayan Kota Suci




Berbeda dengan raja-raja lainnya, Raja Arab Saudi justru memiliki gelar khadim yang secara harfiayah diterjemahkan sebagai pembantu. Raja-raja Arab Saudi adalah pembantu atau pelayan dua kota suci, Mekah dan Madinah.



Raja pertama yang mengenakan gelar ini adalah Raja Fahd bin Abdul Aziz rahimahullah –kakak tertua Pangeran Salman- pada tahun 1986. Setelah Raja Abdullah bin Abdul Aziz wafat pada dini hari tanggal 23 Januari 2015, dewan kerajaan menunjuk Pangeran Salman sebagai raja baru Arab Saudi menggantikan saudara tirinya tersebut. Sebuah amanah besar dan tugas yang berat sudah menanti beliau. 





Semoga Allah memberinya taufik dan membantunya dalam mengemban amanah. Semoga melalui dirinya, Allah memberikan kemanfaatan yang besar bagi umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.



Kutipan:

– http://en.wikipedia.org

– VOA Indonesia



Sumber:

– kisahmuslim.com
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Makam Sederhana Raja Abdullah, Hanya Nisan Tak Bernama | FOTO-FOTO






Tak ada yang istimewa dari kuburan Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz yang wafat di usia 90 tahun pada Jumat (23/1). Pemerintah Saudi memakamkan Abdullah di pemakaman Al Oud, Riyadh, tanpa nisan bertanda.





Makam Raja Abdullah terlihat sederhana dengan nisan tak bernama. Pemerintah Arab Saudi memakamkan Abdullah bin Abdulaziz sang raja terdahulu pada Jumat (23/1) di pemakaman Al-Od. Raja Abdullah meninggal dunia setelah bertarung melawan sakit pneumonia yang dideritanya.





Seperti dalam tradisi muslim, jenazah Raja Abdullah dibalut dengan kafan sederhana sebelum disalatkan di Masjid Besar Imam Turki bin Abdullah. Di sana, prosesi salat jenazah dipimpin oleh Raja Salman, saudara Raja Abdullah sekaligus suksesornya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di kerajaan Arab Saudi.





Prosesi penguburan Raja Abdullah di pemakaman Al-Oud juga berlangsung sederhana. Beberapa kepala negara muslim hadir. Termasuk di antaranya presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, dan Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa.





Selain itu hadir pula Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad al-Thani dan Emir Kuwait, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah. Akan halnya Presiden Mesir Abdel Fatteh Al-Sisis tidak bisa hadir karena cuaca buruk.





Makam Raja Abdullah terlihat sama, tidak berbeda dengan makam-makam lain di pemakanan Al-Oud. Hanay berupa tanah yang ditinggikan, denga batu kerikil di atasnya. Sebagai penanda kubur terdapat dua nisan yang tidak diberi nama sesuai tradisi.





Pemerintah Arab Saudi sendiri tidak mengumumkan adanya masa berkabung atau mengibarkan bendera setengah tiang. Tindakan ini merupakan tradisi seperti yang pernah terjadi setiap meninggalnya raja-raja terdahulu.





Kerajaan juga sudah langsung menunjuk Raja Salman sebagai penerus kekuasaan Abdullah, dengan Pangeran Mahkota Muqrin. Keduanya menerima baiat dari anggota keluarga kerajaan, ulama Wahhabi, para kepala suku, berbagai pengusaha terkemuka dan tokoh penting Arab Saudi lain.





Raja Salman





Untuk menghindari kekhawatiran dan ketidakstabilan dinasti Saud, dan gejolak regional, kerajaan langsung menunjuk adik tiri Abdullah, Salman bin Abdul Aziz, sebagai pengganti dan menunjuk Pangeran Mahkota Muqrin.





Keduanya akan menerima janji setia dari anggota keluarga penguasa, ulama Wahabi, kepala suku, pengusaha terkemuka dan pelajaran Saudi lainnya.





Raja Salman sebagai pemegang otoritas kerajaan Saudi saat ini, sangat menentukan menghadapi kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayahnya dan jangka panjang seperti harga minyak global yang terus turun.





Saat ini kepemimpinan Raja Salman dihadapkan pada persaingan kekuatan Syiah di Irak, Suriah, Yaman, Lebanon dan Bahrain. Bukan tidak mungkin hal itu bisa membuka konflik dua negara tetangga terhadap ancaman militan Islam.





Sepertinya, Raja Salman tidak akan mengubah kebijakan luar negeri atau penjualan minyak. Kebijakan pragmatis seperti ini, konon sudah dijalankan Kerjaaan Saudi dalam mengelola keseimbangan ulama, suku, kerajaan dan kepentingan Barat.





"Saya pikir akan melanjutkan warisan Abdullah. Dia menyadari pentingnya hal ini. Dia bukan pribadi yang konservatif, namun menghargai pendapat konstituen konservatif negaranya," ujar Jamal Khashoggi, kepala saluran berita milik pangeran Saudi.





Segera setelah Raja Abdullah meninggal, harga minyak langsung melonjak dan menambah ketidakpastian di pasar energi dunia yang sudah mengalami sejumlah pergeseran terbesar dalam beberapa dekade.





























DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.