Selasa, 16 Desember 2014

Alasan ISIS lebih Tertarik ‘Singkirkan’ Rival ketimbang Bashar Assad






ISIS dilaporkan lebih suka menyingkirkan kelompok-kelompok pesaingnya, ketimbang menyerbu Damaskus dan menggulingkan Presiden Bashar Assad.





Mengutip sejumlah sumber di Raqqa, situs antiwar.com memberitakan ISIS belum berusaha fokus menyerang tentara Suriah, ISIS lebih menyerahkannya kepada front Al-Nusra. 





Namun tentara-tentara Suriah terus membombardir ISIS lewat udara, yang memaksa jihadis pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi menyerang pangkalan udara Deir al-Zour dan sukses merebutnya.





ISIS, menurut situs itu, lebih suka menyingkirkan faksi-faksi pemberontak FSA yang dibantu AS, milisi-milisi Kurdi dan Syiah. 





Ini terlihat dari upaya ISIS merebut Kobane, dan sejumlah wilayah yang dikuasai pemberontak bentukan AS dan negara-negara Arab.





Di sisi lain, mereka juga memperhitungkan Jabat al-Nusra -- kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. Kendati gagal menjembatani perbedaan ideologi, untuk sementara keduanya bekerja-sama.



Al-Nusra bahkan kini terus memperluas wilayah operasinya di sekeliling Damaskus hingga daratan tinggi Golan yang berbatasan langsung dengan Israel. Sebagian wilayah Golan yang dulu berada dibawah kontrol Israel, kini seluruhnya dikuasai Al-Nusra. 





Seorang komandan ISIS di Raqqa -ibukota IS- mengatakan Bashar Assad adalah target berikutnya. 





ISIS, kata komandan -yang tak bersedia disebut nama-, hanya akan menyerang Damaskus setelah sukses mengkonsolidasikan seluruh wilayah yang dikuasai rival-nya, seperti Kobane dan Baghdad.





Di sisi lain, Bashar Assad tidak membabi-buta menyerang kelompok pemberontak bentukan AS dan negara Arab.



Ini dimaksudkan, Damaskus lebih suka membiarkannya untuk menjaga ISIS tidak segera mengerahkan kekuatan ke Damaskus.





Yang menarik adalah AS tidak lagi menyalurkan bantuan keuangan kepada kelompok pemberontak moderat bentukannya -FSA. 





Akibatnya, banyak anggota kelompok pemberontak moderat memilih bergabung dengan Jabat al-Nusra. Ada pula yang membelot ke ISIS, untuk mendapatkan makanan, uang, serta obat-obatan.
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar