Jumat, 19 Desember 2014

AS Tolak Semua Resolusi Kedaulatan Palestina





AS tidak akan mendukung rancangan resolusi yang menuntut penarikan mundur Israel dari tanah Palestina. Rancangan telah diajukan Yordania ke PBB.



"Kami melihat rencangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB. Itu bukan sesuatu yang akan kita dukung," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Jen Psaki.



Rancangan yang diajukan Yordania, Rabu (17/12) malam, menetapkan batas waktu 2017 untuk penarikan semua pasukan Israel dari tanah Palestina yang diduduki sejak 1967.



Riyad H. Mansour, pengamat tetap Palestina untuk PBB, mengatakan terlepas dari posisi AS, upaya akan terus dilakukan untuk mendapatkan resolusi DK PBB agar ada kemajuan dalam perjuangan Palestina.



"Kami akan terus melakukan perundingan dengan semua dan AS, jika mereka siap dan bersedia," ujar H Mansour. "Ini semua demi membuka pintu bagi perdamaian."



Rancangan resolusi ini, katanya, demi mencari solusi yang adil, abadi, komprehensif, dan damai, serta mengakhiri pendudukan Israel.



Menlu Israel Avigdor Lieberman menyebut rancangan itu sebagai tindakan agresi.



Akar konflik Palestina-Israel adalah Deklarasi Balfour 1917, ketika pemerintah Inggris menyerukan pembentukan rumah nasional bagi Yahudi di Palestina.



Israel menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat selama Perang 1967. Tahun 1980, Israel mencaplok Yerusalem dan memproklamirkannya sebagai ibu kota Israel masa depan, tapi masyarakat internaisonal tidak pernah mengakuinya.



Palestina menginginkan negara di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. (*inl)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar