Rabu, 24 Desember 2014

Bom Kalajengking ISIS timbulkan Kepanikan Hebat





Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali membuat kejutan dengan menciptakan sebuah senjata yang sangat berbeda dan mungkin tak pernah terpikirkan, yaitu bom kalajengking.



ISIS memasukkan hewan berbisa itu ke dalam ratusan kaleng dan melemparkannya ke sejumlah wilayah di Irak untuk menimbulkan rasa takut.



Demikian disampaikan pakar militer Inggris yang baru saja kembali dari Irak.



Bom kalajengking itu disebarkan di berbagai wilayah yang dikuasai ISIS. Demikian informasi dari pakar militer Inggris, Hamish de Bretton-Gordon, pakar senjata kimia dan biologi Inggris yang baru kembali dari Irak.



Bekas Kepala Divisi Senjata Kimia dan Biologi Angkatan Darat Inggris dan petinggi militer NATO itu mengatakan, bom kalajengking itu disebarkan untuk membuat panik rakyat Irak.



“Ini gila. ISIS memiliki perangkat untuk improvisasi (senjata) dan mereka telah memulainya,” katanya. ”Mereka mempromosikan diri bahwa mereka melakukan dan menciptakan kepanikan.”







Dia menambahkan, bom-bom kalajengking itu memang tidak mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah banyak, tetapi dampak psikologis yang diciptakan sangat besar.



”Beberapa kalajengking sangat beracun tetapi hal utama (dari bom ini) adalah menciptakan rasa takut,” imbuh pakar militer Inggris itu.



”Kalajengking hewan yang kuat. Bahkan jika mereka meluncurkannya beberapa mil, ketika tabung terhenti, ribuan kalajengking terlempar keluar dan mulai merangkak di sekitar,” ujarnya, seperti dikutip Mirror.



Bom kalajengking, dikenal pernah digunakan di Irak ribuan tahun silam. Penggunaan kalajengking sebagai senjata sudah digunakan di kawasan itu ribuan tahun lalu saat Irak mempertahankan diri dari serbuan pasukan Kekaisaran Romawi sekitar tahun 198 Masehi.
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar