Delapan korban AirAsia QZ-8501 serta serpihan pesawat berupa tabung dan koper berwarna hitam diantar dengan menggunakan dua heli milik TNI AL ke Pangkalan Bun.
Komandan Gugusan Keamanan Laut Wilayah Barat (Damguskamlabar) Abdul Rasyied menjelaskan di hari ketujuh pencarian pesawat AirAsia, pencaraian akan menggunakan kecepatan.
"Ini sedah hari ketujuh, jadi kita akan lebih menggunakan kecepatan. Pencarian sendiri akan kita fokuskan untuk mencari bangkai pesawat QZ-8501," kata Rasyid di KRI Banda Aceh, Sabtu (3/1/2015).
Rasyied kembali menjelaskan kedua heli tersebut bertujuan untuk lebih mempercepat pengiriman para korban tersebut. "Jika menggunakan heli hanya akan memakan waktu 15 menit dan itu membantu tim identifikasi karena para korban sudah seminggu ini berada di lautan," tambahnya.
Rasyied menuturkan pencarian pesawat akan lebih difokuskan kepada Pencarian bangkai pesawat dan akan dilakukan pada sektor-sektor merah sesuai dengan kontak bawah air oleh sonar KRI Bung Toma dan Kapal bantuan dari Amerika, Sampson 102 Onboard Heli Sea Hawk.
"KRI Banda aceh akan menuju lokasi pencarian, dan langsung akan melakukan penyelaman untuk melakukan pencarian," tukasnya.
47 Penyelam Tiba
Sebanyak 47 penyelam tiba di KRI Banda Aceh di perairan selat karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1/2014) pagi.
Mereka tiba pukul 07.00 WIB dengan menumpang tug boat atau kapal tarik dari Teluk Kumai. Para penyelam ini terdiri dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Dinas Penyelam Bawah Air (Dislambair), dan Marinir. Mereka turut membawa alat-alat menyelam seperti tabung oksigen, baju menyelam, dan kaki katak.
Sebelumnya, sudah ada 10 anggota kopaska yang berangkat dengan KRI Banda Aceh dari pelabuhan Tanjung Priok. Total penyelam di KRI Banda Aceh saat ini sebanyak 57 orang.
Setelah ini, KRI Banda Aceh langsung menuju lokasi sekitar tempat jatuhnya pesawat untuk melakukan evakuasi. Kedalaman laut di sana diperikirakan mencapai 35 meter. Adapun para penyelam mampu berenang hingga kedalaman 45 meter selama 15 menit.
Tim penyelam yang pertama terjun, akan mengevaluasi terlebih dahulu kondisi di dalam air. Mereka sekaligus memasang tali untuk jalur bagi penyelam-penyelamq selanjutnya. Tim yang berikutnya turun baru akan membawa korban mengikuti tali yang terpasang. Diduga banyak jenazah yang terjepit di kursi seatbelt. (*okz/kmps)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar