Hasil survei yang dilakukan Economist Intelligence Unit (EIU) mencatat Jakarta menjadi kota paling tidak aman di dunia.
Riset bertajuk 'EIU Safe Cities Index 2015' Jakarta menempati posisi ke-50 kota yang tingkat keamanannya terendah di dunia dengan skor 53,71.
Skor tersebut sangat jauh dibandingkan Ibu Kota Jepang Tokyo yang dinilai sebagai kota paling aman dengan skor 85,63.
Indikator penilaian tersebut, yaitu memperhitungkan keamanan warga, keamanan infrastruktur, keamanan digital, hingga jaminan kesehatan.
Turut diperhatikan adalah angka kejahatan, jumlah warga meninggal akibat kematian tidak wajar, serta kemampuan teknologi informasi pemerintah setempat memantau aktivitas kejahatan.
Menyikapi hal tersebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak membantahnya. Dikatakan di kota berkembang rata-rata memiliki angka kriminalitas yang tinggi.
"Hampir tidak ada (kota bisa zero crime), tunjukan pada saya kalau memang ada," katanya.
Sementara Gubernur DKI, Ahok mengatakan siap melumpuhkan pelaku kejahatan mulai dari memasang CCTV hingga menggandeng penembak jitu.
"Kita pasang CCTV nanti yang nggak aman kita lumpuhkan semua," ujar Ahok di Balai Kota.
Sumber: Economist Intelligence Unit (EIU) |
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta juga telah menyediakan 300 motor untuk aparat keamanan. Hal ini dilakukannya agar dapat memonitor setiap sudut Ibu Kota.
"Kita sudah pasang CCTV. Kita sudah sumbang motor 300 lebih kepada brigif, termasuk kepolisian. Kita akan monitor setiap sudut dengan penembak jitu. Macam-macam kita lumpuhkan kalau bersenjata. Asal berani nembak saja kalau macam-macam," lanjutnya.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto mencatat dalam satu bulan terakhir pihaknya menemukan banyak jenis kejahatan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Bahkan terjadi peningkatan yang cukup fantastis. (*jakpost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar