Minggu (25/1/15) sore, Jalan Dr Ratulangi kota Makassar tiba-tiba padat merayap. (*lihat Video)
Yang cukup menarik perhatian, puluhan massa tersebut membawa bendera berwarna hitam dengan tulisan Syahadat yang mirip bendera ISIS, sebuah kelompok radikal. Tidak hanya orang laki-laki dewasa yang terlibat dalam konvoi terebut, tampak juga beberapa wanita dan anak-anak.
Mereka konvoi ke bawah kolong fly over di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, sambil berorasi.
Klarifikasi Panglima Laskar FPI Sulsel
Sehari setelahnya, sebuah video yang memperlihatkan Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan Abdurrahman menegaskan, pihaknya membenarkan telah melakukan konvoi sembari membawa bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid di Kota Makassar pada Sabtu (24/1/2015) lalu.
Ia menolak jika bendera yang mereka bawa konvoi saat itu dikaitkan dengan atribut Negara Islam Irak dan Suriah ISIS. Mereka juga menolak dituding sebagai pengikut atau pendukung ISIS.
“Jangan karena kami bawa bendera yang kebetulan mirip bendera ISIS lalu kami dicap pendukung atau pengikut ISIS, itu keliru besar. Apalagi secara organisasi FPI sudah tegas menyatakan menolak ISIS,” tegas Abdurrahman Selasa (27/1/2015).
Menurut Abdurrahman, bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid dan Muhammad Rasullah pada lingkaran putih yang mereka bawa tak bisa diklaim hanya milik ISIS. Bendera serupa itu sudah ada sejak 1400 tahun lalu.
Abdurrahman merasa perlu memberi klarifikasi hal itu sekaitan muncul pemberian tribun-timur.com dan media sosial yang menyebut 'FPI Sulsel sebagai ‘pendukung ISIS’ karena membawa bendera mirip atribut ISIS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar