BARCROFT MEDIA/Will Burrard-Lucas
UNTUK melihat dari dekat senyum sejumlah binatang buas di alam liar Afrika sangatlah sulit untuk diwujudkan.
Namun fotografer asal Inggris yang telah terbiasa berhari-hari memburu gambar binatang-binatang liar di Afrika, Will Burrard-Lucas dengan mudah memotretnya. Menggunakan sebuah kamera yang ditempelkan pada sebuah mobil remote kontrol yang telah dimodifikasi Will merekam sejumlah binatang buas yang sangat di takuti manusia.
Saat pengambilan gambar, Will mengoperasikan kamera yang telah terpasang pada mobil remote kontrol modifikasinya, terkadang ia menyamarkan dengan rerumputan agar hewan yang berada didekat kamera miliknya nyaman tersenyum dan bergerak secara alamiah. Tidak semudah itu, Will kerap gagal ketika mobil mainan yang dikontrol olehnya diganggu geraknya oleh binatang yang terkesan penasaran.
Will mengendalikan mobil kendali jarak jauhnya dari tempat terlindung. Fotografer asal Buckinghamshire ini telah memulainya sejak tahun 2009, baginya ini sebuah pertaruhan.
Setelah melakukan pengujian terhadap kendaraan kendali jarak jauhnya, Will membawa perangkat itu ke Kenya, tentu kendaraan itu sudah dimodifikasi bentuk dan kekuatannya untuk menopang kamera. Tak tanggung-tanggung, Will mengujinya langsung di depan seekor singa. Sesuatu yang menyenangkan, ketika ia melihat hasil yang telah ia capai.
Setelah berkali-kali ia menggunakan kendaraan kendali jarak jauhnya, ia membawanya ke dataran liar Zambia, Tanzania, Kenya dan sejumlah negara-negara Afrika lainnya. Tak hanya singa ia temukan, kumpulan gajah yang sedang berimigrasi pun ia abadikan menggunakan kamera yang ia pasang dikendaraan modifikasinya.
Biasanya Will Burrad berada pada jarak 50 meter dari hewan buruannya. Jarak itu baginya cukup aman untuk bersembunyi agar kehadirannya tidak tercium oleh para pemangsa liar ini.
Ada resiko dalam pekerjaan ini, menghindarinya adalah sebuah pekerjaan yang tak mudah. Namun ketika Will sudah sangat paham dengan situasinya, ia begitu menikmati. Ia merasa ia sedang menghibur para binatang liar itu. Suatu ketika ia pernah kehilangan kameranya, satu kamera hancur oleh seekor singa betina dan satu lagi terinjak oleh gajah yang berlari.
Sebuah keluarga singa diabadikan Will dari hari ke hari di Masa Mara, kenya. Sangat natural, seperti Will masuk kedalamnya.
Di Zambia, Will memotret secara dekat seekor macan tutul yang duduk tenang seakan tak terganggu.
Di Taman Nasional Serengeti , Tanzania, Will mengabadikan si raja hutan dengan alamiah.
Will Sempat juga mendekati seekor singa betina yang sedang beristirahat di Masai mara, Kenya.
Seekor macan tutul pun tak luput menjadi objek buruan Will Burrard-Lucas di Taman nasional Luangwa Selatan, Zambia.
Will menamai alat ini BeetleCam, untuk memotret binatang liar ia tak lagi mengorbankan dirinya mengendap-endap, menyatu dengan rumput liar dan dibayangi rasa takut yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar