Seorang wanita pengunjuk rasa ditembak mati aparat keamanan bertopeng, sehari sebelum peringatan ulang tahun Arab Spring yang menggulingkan diktator Hosni Mubarak tahun 2011.
Sumber keamanan yang dikutip worldbulletin.net mengatakan wanita pengunjuk rasa itu ditembak dengan birdshot di dekat Tahrir Square, simbol Arab Spring 2011 yang mengakhiri kekuasaan 30 tahun Hosni Mubarak.
Situs dailymail.co.uk memberitakan wanita itu bernama Shaimaa al-Sabbagh. Ia berusia 34 tahun, dan ibu seorang putra berusia lima tahun. Partai Aliansi Rakyat Sosialis, lewat lama Facebook-nya, membenarkan penembakan aktivis Shaimaa Sabbagh.
Sabbagh tertembak di kepala. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit. Dokter hanya sejenak merawatnya, sebelum menyatakan wanita itu tewas akibat luka tembak di kepala.
Foto mengenaskan wanita aktivis menjelang ajal beredar di Twitter. Aparat keamanan tak acuh, hanya seorang pria yang berusaha menyelamatkan dengan cara menggendongnya, sebelum ambulan datang.
Saksi mata mengatakan pengunjuk rasa membawa bunga ke Tahrir Square, sebelum penembakan terjadi. Tidak ada yang tahu siapa nama
PM Mesir Ibrahim Mehleb mengatakan penyelidikan atas peristiwa itu sedang dilakukan. Ia berjanji mengungkap siapa pembunuh wanita itu.
Pasukan keamnaan Mesir menutup Tahrir Square, beberapa jam sebelum peringatan Arab Spring. Kawat berduri dan kendaraan lapis baja memblokir seluruh akses ke tempat bersejarah ini. (*inl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar