Seorang pemuda menyerbu sebuah stasiun televisi NOS di Belanda dengan membawa sepucuk senjata.
Stasiun televisi Belanda NOS tiba-tiba mencekam. Siaran berita buletin malam pun sampai dibatalkan, karena kedatangan tamu tak diundang yang membawa sepucuk senjata.
"In connection with circumstances, no broadcast is available at this time (Berkaitan dengan situasi tertentu saat ini sehingga tak ada siaran), " tulis pihak televisi saat meniadakan siaran berita malamnya seperti dikuitip dari BBC, Jumat (30/1/2015).
Pria berpakaian rapi dan membawa benda seperti pistol panjang itu terlihat mondar-mandir di sekitar studio. Membuat orang-orang di sana ketakutan.
Staf di stasiun televisi itu pun dievakuasi dari gedung yang berada di Media Park di Kota Hilversum. Tak berapa lama kemudian, polisi bersenjata kemudian menyerbu ke studio dan melumpuhkan dia.
Polisi menyisir gedung, menyatakan aman tak lama setelah pukul 22.00 (21.00 GMT) waktu setempat.
Jaksa kemudian mengatakan bahwa pemuda yang telah ditangkap itu berusia 19 tahun, berasal dari Kota Pijnacker dekat Den Haag. Kini ia telah berada di tahanan polisi.
"Dia ditahan karena dicurigai melakukan ancaman, kepemilikan senjata dan mengambil sandera," jelas para pejabat.
Menteri Pertahanan Belanda, Ivo Opstelten mengatakan pemuda itu tak terlibat dengan kelompok mana pun. Namun motif pria itu belum jelas.
Media Belanda melaporkan bahwa ia diyakini sebagai mahasiswa di sebuah universitas teknik, dan baru saja kehilangan kedua orangtuanya. Sebuah surat ancaman dalam bahasa Belanda dari pria itu, berisi peringatan bom dan serangan dunia maya jika ia dicegah tampil dalam siaran, telah dipublikasikan di website NOS.
Surat itu didapati dari beberapa staf di media tersebut.
Menurut seorang wartawan yang berbicara dengannya, pemuda itu mengaku berasal dari kelompok peretas. Ketika acara berita itu kembali mengudara, rekaman adegan dramatis saat pria berkelana studio yang kemudian disergap polisi, ditayangkan.
"..Hal-hal yang ingin aku dikatakan (jeda) - ada banyak masalah dunia yang sangat besar. Kami disewa oleh dinas keamanan," ucap si pemuda di dalam studio kosong dalam rekaman yang disiarkan pihak NOS.
Menurut direktur NOS Jan de Jong, penembak gadungan itu ingin pergi ke studio utama untuk berita malam. Namun penjaga membawanya ke sebuah studio tempat siaran harian.
Lalu polisi bersenjata kemudian menyerbu masuk, berteriak: "Jatuhkan. Jatuhkan senjatamu dan berlutut!"
"Aku menjatuhkannya dan berlutut," jawab si pemuda.
Polisi kemudian memborgol dia dan membawanya pergi. Menurut de Jong, pemuda itu menuntut ingin mengudara 10 menit dalam siaran berita tersebut. Sebelum akhirnya dibekuk petugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar