Ternyata pimpinan majalah satire Charlie Hebdo sudah sejak lama menjadi target incaran Al-Qaeda.
Pada 2013, majalah Al-Qaeda merilis 11 daftar nama target operasi 'Hidup atau Mati' yang dipublikasikan majalah INSPIRE, majalah yang dijadikan jaringan Al Qaidah untuk menyebarkan pesan jihad.
Situs digitaljournal.com tahun lalu melaporkan, Al Qaidah menyebut ada sebelas orang yang menjadi daftar target mereka. Al Qaidah membuat identitas kesebelas buron ini untuk ditangkap hidup atau mati.
Majalah terbit pertama kali pada Juni 2010 itu juga membuat foto para target. Mereka dicari lantaran dianggap telah melakukan kejahatan terhadap Islam dan melecehkan Nabi Muhammad. Pemberi informasi akan mendapat hadiah.
Majalah dengan slogan 'Kita bisa. Satu peluru sehari agar orang kafir mati' ini menempatkan Terry Jones sebagai target buruan mereka. Lelaki 61 tahun itu merupakan seorang pendeta asal Negara Bagian Florida, Amerika Serikat. Dia menyerukan ajakan buat membakar Alquran pada April tahun lalu.
Kartunis sekaligus editor majalah satir asal Prancis Charlie Hebdo yang ditembak mati beberapa waktu lau, Stephane Charbonnier, juga masuk dalam urutan kedua taget buron Al Qaidah.
Politikus asal Belanda, Geert Wilders, empat tahun lalu melansir film dokumenter berjudul Fitna. Film dokumenter ini menuding Alquran mengajarkan kekerasan dan melecehkan perempuan.
Salman Rushdie adalah pengarang Ayat-ayat Setan, The Satanic Verses yang menghina Islam. Dalam buku yang ditulisnya tahun 1988 itu, Rushdie memasukkan Tuhan (Allah) sebagai tokoh. Sang tokoh utama yang bernama Mahound (yang kemungkinan besar merujuk pada Nabi Muhammad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar