Sabtu, 10 Januari 2015

Ekor AirAsia Berhasil Diangkat, Prajurit TNI Naik Pangkat





Tim SAR Gabungan berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ 8501 setelah terus berjibaku di tengah laut. Ekor berhasil diangkat sekira pukul 11.50 WIB.



"Penyelaman kelima untuk pengangkatan ekor pesawat. Pukul 10.22 WIB, diver mulai menyelam," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Pertama Manahan Simorangkir dalam pesan singkatnya, Sabtu (10/1/2015).



‎Berikut ini kronologi pengangkatan bagian ekor AirAsia QZ 8501.



- Pukul 10.22 WIB, penyelam mulai menyelam.



- Pukul 10.35 WIB, penyelam tiba di permukaan.



- Pukul 11.14 WIB, penyelam mulai menyelam.



- Pukul 11.31 WIB, penyelam tiba di permukaan.



- Pukul 11.40 WIB, penyelam mulai menyelam.



- Pukul 11.48 WIB, penyelam tiba di permukaan.



Pada pukul 11.50 WIB, lifting bag muncul ke permukaan dan saat itulah berlangsung proses diangkatnya ekor pesawat ke permukaan, sambil dibantu penarikan menggunakan tali tros kapal.



Sementara itu, Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi mengatakan, ekor pesawat saat ini masih mengapung dan belum diangkat ke atas kapal.



"Penyelam suruh cari black box-nya. Tunggu dari KNKT, kalau memang tidak ada black box-nya apakah sudah mau diangkut atau tidak," ujarnya.



Prajurit TNI Naik Pangkat



Usai mengangkat bagian ekor pesawat AirAsia QZ 8501 dari dasar pesawat, sejumlah prajurit penyelam mendapat penghargaan langsung dari Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko yang memimpin langsung operasi tersebut di atas KRI Banda Aceh.



"Saya bisa merasakan betapa anak buah kita di lapangan menghadapi rintangan alam dalam menjalankan tugas. Saya berikan penghargaan luar biasa, saya tempelkan pangkat terbaik bagi mereka, tadi (di atas kapal) saya serahkan secara simbolik," kata Moeldoko dalam konferensi pers di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1/2015).



Namun, Jenderal Moeldoko tidak menjelaskan secara detail pangkat apa saja yang disematkan pada anak buahnya tersebut.



"Personel kita punya standar penaikan pangkat luar biasa, seperti Satya Lencana sebagai bentuk prestasi kita juga diberikan," kata Moeldoko.







Kepemimpinan Moeldoko di atas kapal, berlangsung selama tiga hari sejak Kamis 8 Januari. "Tugas TNI mencari, menemukan, dan evakuasi barang telah dijalankan dan menyerahkan secara resmi ke KNKT dalam keadaan sesungguhnya dan diterima dengan baik," ujar Jenderal bintang empat itu.



Melihat secara langsung kondisi ekor pesawat yang hancur, Moeldoko tak yakin jika black box masih ada di dalamnya. "Saya tidak bisa menjawab penuh apakah black box ada atau tidak di ekor," kata Moeldoko.



Sementara, Ketua Komita Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan, informasi yang diperolehnya dari jajarannya yang berada di lokasi, black box tersebut sudah tidak berada di bagian ekor pesawat.



"Informasi yang saya dapat, black box itu sudah terlepas dari tempatnya," kata Tatang.
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar