Jumat, 02 Januari 2015

Dua Masjid Dibakar dalam Seminggu, PM Swedia Murka





Dalam tempo seminggu telah terjadi tiga upaya pembakaran masjid di Swedia, dua diantaranya dibakar. Aparat keamanan di negara itu kini memburu salah satu tersangka yang diyakini terkait tiga aksi teror tersebut.



”Seseorang melemparkan bom, bom Molotov pada bangunan,” kata Torsten Hemlin, juru bicara polisi Uppsala kepada kantor berita Swedia, mengacu pada serangan terhadap bangunan masjid di kota setempat.



”Mereka (pelaku) juga menulis beberapa kata rasis dan vulgar,” lanjut Hemlin. Menurutnya, tidak ada seorang pun di dalam bangunan ketika serangan terjadi.







Polisi di kota terbesar keempat di Swedia yakni Kota Uppsala, telah disiagakan, setelah ada laporan ada saksi yang melihat seorang pria melemparkan benda terbakar di sebuah masjid.



”Kejahatan telah digolongkan sebagai percobaan pembakaran, perusakan dan hasutan untuk kebencian,” bunyi pernyataan polisi, seperti dikutip AFP, Kamis (1/1/2014) malam.



Serangan terakhir pada hari Kamis lalu merupakan serangan yang ketiga yang berlangsung pada tengah malam terhadap sebuah masjid di Esloev, Swedia selatan.



Sebelumnya, pada hari Natal lima orang terluka ketika sebuah bom molotov dilemparkan melalui jendela di masjid yang ada di Eskilstuna, sebelah timur Ibukota Stockholm.



PM Swedia Murka







Perdana Menteri Stefan Loefven menyebut serangan teror itu sebagai bentuk kekerasan dan kebencian.”Swedia tidak akan pernah mentoleransi kejahatan semacam ini,” katanya.



Menurut Loefven, semua orang di Swedia memiliki kebebasan untuk beribadah sesuai dengan agama yang mereka anut, dan insiden ini merupakan pelanggaran terhadap hal itu.



“Di Swedia, seharusnya tidak ada yang takut ketika mereka belajar agama mereka masing-masing,” ungkap Loefven. Dirinya berjanji akan memperketat penjagaan di beberapa masjid, terutama masjid besar di Swedia untuk menghindari hal semacan ini.



Seperti diberitakan sebelumnya, serangan ini merupakan serangan ketiga terhadap masjid di Swedia dalam satu pekan terakhir.







Menurut juru Bicara Asosiasi Islam Swedia, Mohammad Kharraki, insiden ini telah membuat warga Muslim Swedia takut untuk pergi ke masjid.



“Orang-orang takut akan keamanan mereka. Kami telah melihat melalui sejarah bahwa orang-orang menggunakan kekerasan sebagai cara polarisasi masyarakat terhadap kelompok minoritas,” ungkap Kharraki.
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar