Abu Ubaidillah, Muslim Denmark berusia 23 tahun, mungkin tidak akan pernah menyangka kebiasaannya mengucap 'Alhamdulillah' membawanya ke penjara.
Juru bicara organisasi Kaldet til Islam itu diciduk polisi, Jumat (9/1), di rumahnya beberapa saat setelah menuliskan komentar Segala Puji hanya Kepada Allah dalam Bahasa Arab di Facebook.
Polisi menyita dua komputernya, tapi menolak berkomentar soal penangkapan ini.
Kepada kantor berita Anadolu, Ubaidillah menceritakan semuanya. "Bermula dari sebuah artikel di TV2 News yang menyebutkan penyerang Charlie Hebdo mengklaim serangan itu sebagai balasan atas pemuatan kartun Nabi Muhammad," Ubaidillah memulai ceritanya.
"Saya berbagi link ke cerita itu di Facebook, dan memuat komentar dalam Bahasa Arab; Segala Puji hanya Kepada Allah," lanjutnya.
Menurut Ubaidillah, alangkah tidak masuk akal saya harus ditangkap polisi karena memuji Allah. "Kepada polisi yang menggeledah apartemen, saya tanya apakah mereka tahu arti kalimat Bahasa Arab itu," tutur Ubaidillah.
Seorang polisi, menurut Ubaidillah, menjawab mereka menafsirkan kalimat itu secara berbeda dan berusaha mempertahankan alasannya.
Radio 24/7 memanaskan situasi. Menurut radio itu, polisi menafsirkan kalimat dalam Bahasa Arab itu sebagai; Allah pasti menghargai pembunuhan di kantor Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang.
"Saya tidak bermaksud seperti itu, dan setiap Muslim bisa mengkonfirmasi," ujar Ubaidillah.
Menurut Ubaidillah, bagaimana mungkin Denmark yang memperjuangkan kebebasan berbicara, menangkap dirinya yang berkomentar pendek.
"Sungguh luar biasa. Kebebasan berbicara hanya untuk mereka yang anti-Islam," ujarnya.
"Ketika Muslim yang berbicara, aparat segera memberi stigma ekstremis, radikal, atau apa pun itu."
Ubaidillah menghapus komentar di Facebook, naumun polisi telah memiliki screenshoot-nya. Berdasarkan undang-undang Denmark, Ubaidillah terancam hukuman dari denda sampai dua tahun penjara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar