Sedikitnya dua orang bersenjata menyerang kantor majalah satir kontroversial Prancis, Charlie Hebdo, menewaskan 11 orang dan melukai 10 orang.
Para saksi mata mengatakan terjadi tembakan terus menerus ketika para penyerang mengeluarkan tembakan dengan senapan Kalashnikov AK-47.
"Dua pria berpenutup kepala memasuki gedung dengan Kalashnikov. Beberapa menit kemudian, kami mendengar banyak tembakan," kata Benoit Bringer seperti dilaporkan televisi Prancis, Itele.
Kedua orang bersenjata kemudian terlihat melarikan diri dari kantor.
Majalah mingguan satir tersebut sebelumnya pada 2011 membuat kontroversi karena menampilkan gambar karikatur Nabi Muhammad dengan nada menghina.
Rekam jejak majalah mingguan "Charlie Hebdo", sebagaimana dikutip dari The Guardian, halaman utama dengan gambar karikatur Nabi Muhammad tertulis sebagai editor majalah "Charia Hebdo" dan berkata "hukum cambuk 100 kali bila Anda tidak mati tertawa".
Edisi spesial yang dirilis pada November 2011 ini memantik aksi bom api di kantor majalah "Charlie Hebdo".
Bom dengan bensin itu merusak perkantoran di Paris, laman resmi majalah itu juga diretas, dan pekerja majalah diancam akan dibunuh.
Namun enam hari kemudian, seolah jauh dari kata kapok, majalah ini merilis gambar karikatur seorang kartunis "Charlie Hebdo" yang sangat bernafsu mencium seorang pria berjenggot di depan gedung yang rusak akibat aksi bom.
Pemerintah Prancis sempat meminta agar redaksi tidak meneruskan publikasi tersebut. Tapi permintaan itu ditolak, dan Prancis terpaksa menutup kantor kedutaan serta sekolah-sekolah di 20 negara akibat khawatir dengan keselamatan warganya di luar negeri.
Dalam Tweet terakhir yang diunggah media tersebut di twitter adalah kartun ejekan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, yang berakhir dengan insiden mematikan tersebut.
Meilleurs vœux, au fait. pic.twitter.com/a2JOhqJZJM
— Charlie Hebdo (@Charlie_Hebdo_) January 7, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar