Australia akan bereaksi dengan “gelombang amarah” kepada Indonesia jika dua anggota sindikat penyelundup narkoba Bali Nine asal Australia dieksekusi mati.
Demikian disampaikan aktivis terkemuka Australia. Aktivis yang juga Wakil Rektor Universitas Katolik Australia, Greg Craven, bahkan menyamakan regu tembak Indonesia dengan pria bersenjata peneror Sydney beberapa waktu lalu, jika eksekusi itu benar-benar dijalankan.
”Kita perlu memahami tidak akan ada perbedaan fisik antara apa yang terjadi di Martin Place (di Sydney) dan apa yang akan terjadi di hutan Indonesia,” kata Craven kepada ABC, Jumat (16/1/2015), yang membandingkan regu tembak Indonesia dengan peneror Sydney.
Craven mendesak pemerintah Australia untuk bereaksi terhadap pemerintah Indonesia, setelah ada sinyal dua anggota Bali Nine asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan akan akan dieksekusi secara bersama-sama.
Sukumaran, pernah memohon grasi ke Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), pada bulan lalu. Tapi permohonan itu ditolak Jokowi. Dua warga Australia itu masuk daftar enam terpidana mati kasus narkoba yang kemungkinan akan dieksekusi pada hari Minggu.
Presiden Jokowi telah bersumpah untuk mengambil sikap garis keras pada pelaku kejahatan narkoba. Tapi, keputusan eksekusi belum diambil karena Andrew Chan masih mengajukan banding.
Chan telah meminta pendukungnya untuk berdoa agar Presiden Indonesia mengubah sikapnya dan mengampuni dirinya dan para terpidana mati lain. Melalui halaman Facebook yang dikelola oleh keluarga dan teman-teman, Chan mengatakan sulit untuk mendengar berita jika dia benar-benar harus dieksekusi.
”Hari ini telah menjadi salah satu dari hari-hari yang paling sulit untuk mendengar bahwa ada enam manusia akan dieksekusi dalam beberapa hari ke depan di Indonesia,” tulis dia.
”Myu dan saya sama-sama berusaha untuk tetap kuat demi keluarga dan teman-teman kita di saat masa-masa sulit ini,” ujarnya. (*sind)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar