Senin, 08 Desember 2014

Laporan Rahasia CIA Terkuak, WN Amerika di Seluruh Dunia Jadi Target Balas Dendam





Laporan CIA menyiksa tahanan dalam laporan yang dirilis Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS) perihal cara CIA menginterogasi para tersangka serangan 11 September 2001 ke gedung WTC atau serangan 9/11.



Dalam laporan itu, agen CIA menggunakan teknik penyiksaan untuk menginterogasi para tersangka kasus serangan 11 September 2001 atau 9/11. Penyiksaan itu dilakukan di fasilitas penjara rahasia AS yang ada di Eropa dan Asia, beberapa tahun setelah serangan 9/11 terjadi.



Salah satu penyiksaan yang dilakukan agen CIA adalah mengurung tahanan di ruang kecil, mempermalukan tahanan, dan menenggelamkan kepala tahanan dalam air atau waterboarding.



Sejak laporan penyiksaan oleh CIA itu dirilis, para pejabar AS mulai khawatir para militan terutama dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) akan melakukan balas dendam terhadap fasilitas AS di Timur Tengah dan Afrika Utara.



Ketua Komite Intelijen Parlemen AS, Mike Rogers, mengatakan kepada ABC News, Minggu (7/12/2014), bahwa laporan itu “menguntungkan” kelompok ISIS. ”Mereka hanya percaya itu benar dan mereka akan mengambil keuntungan dari itu,” ucapnya.



Rogers memperingatkan adanya bahaya bagi warga AS di seluruh dunia terkait rilis laporan rahasia tersebut. ”Anda memiliki pejabat di luar negeri yang mengatakan bahwa laporan ini akan memicu kekerasan,” katanya. “Hal ini justru akan menghasut kekerasan.”



Namun, bocoran laporan itu justru jadi ancaman bagi warga AS di seluruh dunia. Kedutaan besar AS di seluruh dunia diminta waspada untuk mengantisipasi setiap reaksi apa pun setelah laporan penyiksaan tahanan kasus 9/11 oleh CIA dirilis.



Kekhawatiran juga sempat muncul setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, meminta kepala Komite Intelijen Senat AS untuk mempertimbangkan waktu yang tepat untuk merilis laporan rahasia penyiksaan tahanan oleh agen CIA.



Ancaman Seksual



Satu lagi cara CIA menyiksa para tersangka kasus serangan 9/11 terungkap. Para agen CIA menggunakan ancaman seksual terhadap para tersangka.



Menurut laporan itu, para agen CIA menggunakan sapu untuk mengancam melakukan tindakan seksual kepada salah satu tersangka. Laporan kontroversial itu dirilis Senin kemarin yang berpotensi membahayakan warga AS di seluruh dunia, karena bisa jadi target balas dendam.



Dalam laporan itu, anggota senior al-Qeda, Abdel Rahman al-Nashiri juga ditakut-takuti oleh para interogator CIA dengan bor listrik yang berdengung. Kendati demikian, bor listrik yang berdengung itu tidak jadi digunakan untuk menyiksa.



Sebagian bocoran laporan penyiksaan oleh CIA itu sudah diungkap kemarin. Salah satunya adalah teknik penyiksaan paling terkenal, yakni teknik waterboarding. Dengan teknik penyiksaan itu, para agen CIA menenggelamkan kepala para tahanan kasus serangan 9/11.



Sejak laporan kontroversial itu dirilis, para pejabat intelijen dan pihak Gedung Putih telah menyerukan peningkatan pengamanan fasilitas AS di seluruh dunia, khususnya kantor keduataan besar di Timur Tengah dan Afrika Utara yang rentan jadi target balas dendam.



”Ada beberapa indikasi bahwa rilis laporan itu dapat menyebabkan risiko yang lebih besar terhadap fasilitas dan individu (warga) AS di seluruh dunia,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dikutip Reuters, Selasa (9/12/2014).



Earnest menegaskan bahwa Presiden Barack Obama mendukung perilisan dokumen rahasia itu. ”Sehingga orang di seluruh dunia dan orang-orang di sini (AS) memahami persis apa yang terjadi,” ujar Earnest, mengacu pada tindakan para agen CIA yang menginterogasi tahanan kasus terorisme.



Bush Sebut Agen CIA Patriot



Aksi penyiksaan tahanan kasus serangan 9/11 oleh para agen CIA mendapat pembelaan dari bekas Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush. Dia menyebut para agen CIA itu patriot.



”Kami beruntung memiliki pria dan wanita yang bekerja keras di CIA yang melayani atas nama kami," kata Bush kepada CNN. ”(Tindakan interogasi dengan penyiksaan) ini adalah patriot dan apa pun kata laporan itu, jika mengurangi kontribusi mereka ke negara kita, itu adalah sesat,” lanjut Bush.



Bush wajar membela para agen CIA yang menyiksa para tahanan kasus 9/11. Sebab, teknik interogasi para agen CIA dengan menyiksa tahanan itu terjadi saat Bush masih berkuasa.



Senator AS, Dianne Feinstein mengatakan, laporan itu sudah menyingkap rincian mengejutkan tentang penahanan oleh para agen CIA, serta teknik interogasi yang memicu kontroversi.”Temuan itu menunjukkan bahwa CIA menggerogoti nilai-nilai sosial dan konstitusi,” katanya.



Menurut New York Times, salah satu mantan penasihat Gedung Putih, yang berbicara dalam kondisi anonim, juga membela kebijakan CIA di masa lalu.



Sejak laporan kontroversial itu dirilis, para pejabat intelijen dan pihak Gedung Putih telah menyerukan peningkatan pengamanan fasilitas AS di seluruh dunia, khususnya kantor keduataan besar di Timur Tengah dan Afrika Utara yang rentan jadi target balas dendam.
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar