Puluhan ribu pesan muncul di media sosial untuk mendukung warga Muslim di Australia, setelah penyanderaan di Sydney dikhawatirkan akan memicu Islamofobia di negara tersebut.
Pesan-pesan dengan hashtag atau tanda pagar #illridewithyou bermula dari catatan yang ditulis pengguna Facebook Rachael Jacobs.
Di media sosial ini ia menceritakan seorang penumpang perempuan di kereta yang duduk di sampingnya. Perempuan ini diam-diam melepaskan jilbabnya.
"Saya katakan 'pakai lagi (jilbab Anda)'. Saya akan berjalan dengan Anda. Ia menangis dan memeluk saya selama sekitar satu menit," kata Jacobs.
Kisah Jacobs dan perempuan berjilbab ini kemudian menginspirasi pengguna Twitter untuk menggunakan tagar #illridewityou.
Twiiter |
Bentuk dukungan ini disambut sangat positif oleh pengguna Twitter Salim Kassam yang menulis menjadi Muslim bisa menakutkan setelah terjadi 'serangan teroris'.
"Terima kasih Australia untuk #illridewithyou," tulisnya.
Dukungan tidak berhenti di alam maya. Banyak pengguna media sosial yang secara tulus menggunakan tagar untuk menyampaikan keinginan mendampingi warga Muslim yang tengah bepergian melalui transportasi umum.
Twitter Australia mengatakan dalam waktu dua jam terdapat 40.000 pesan dengan tagar tersebut dan angkanya berlipat menjadi 150.000 dalam tempo empat jam.
Kekhawatiran bahwa warga Muslim akan menjadi sasaran sempat diungkapkan oleh warga Muslim Indonesia di Australia, Citra Rizal.
Kekhawatiran ini muncul karena dalam penyanderaan di Sydney sempat dipajang gambar bendera hitam dengan kalimat syahadat di jendela kafe. (*bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar