Memasuki penghujung 2014, dunia penerbangan kembali dihentakkan peristiwa tragis. Kali ini berita pilu itu datang dari Pesawat AirAsia QZ8501. Pesawat itu dinyatakan hilang kontak pukul 06.17 WIB saat berada di antara Tanjung Pandan, Belitung, dan Pontianak, Kalimantan Barat.
Sebelumnya, duka mendalam telah dirasakan dunia penerbangan ketika 2 pesawat pelat merah Malaysia, Malaysia Airlines, mengalami kecelakaan hanya dalam rentang waktu beberapa bulan.
Salah satu pesawat yakni MH370, bahkan sampai saat ini belum ketahuan rimbanya. Bak ditelan bumi, pesawat yang membawa 239 penumpang itu tiba-tiba menghilang saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China. Tujuh di antara penumpang adalah warga negara Indonesia (WNI).
Sedangkan pesawat Malaysia Airlines lainnya, yakni MH17, jatuh setelah ditembak di perbatasan Ukraina dan Rusia. Pesawat luluh lantak bersama isinya. Kecelakaan pesawat lainnya yang terjadi sepanjang 2014 yakni jatuhnya Pesawat Sepahan Iran, dan hilangnya Pesawat Air Alegrie.
Berikut rangkumannya yang dikutip dari Liputan6, Minggu (28/12/2014):
1. Jatuhnya Air Iran, 48 Tewas
Mengangkut sekitar 48 orang, pesawat Sepahan Air Iran 140 pada Minggu 10 Agustus 2014, jatuh di daerah pemukiman penduduk dekat bandara, yakni Blok Azad di Mina 6 Boulevard.
Dilaporkan pesawat tersebut jatuh pada pukul 09.18 waktu setempat, tak lama setelah lepas landas dari bandara Mehrabad, Teheran. Pesawat disebutkan hendak menuju Tabas di Iran Timur.
Saksi mata menyebutkan, pesawat terlihat kehilangan kendali sebelum lepas landas dan hanya berlangsung beberapa detik di udara sebelum terjun bebas ke bawah.
Semua penumpang dipastikan tewas, sedangkan 3 orang penduduk setempat mengalami luka bakar. Diduga pesawat alami kecelakaan karena mesin pesawat mati. Termasuk di antara penumpang adalah anak-anak.
4. Air Algerie Jatuh dan Hangus, 110 Tewas
Pesawat Air Alegrie dengan nomor penerbangan AH 5017 hilang kontak dengan menara pengawas pada Kamis 24 Juli 2014. Pesawat hilang kontak setelah satu jam terbang dari Ouagadougou Burkina Faso dan hendak menuju Aljazair.
Saat kejadian, pesawat membawa 110 penumpang dan 6 kru. Otoritas Aljazair sebelumnya menyebut, pesawat Air Algerie tersebut berjenis Airbus A320. Disebutkan, pesawat lepas landas dari Burkina Faso pada pukul 01.17 waktu setempat dan diperkirakan mendarat di Aljazir pada pukul 05.10 waktu setempat. Tapi, pesawat tidak pernah sampai di tujuannya.
Keberadaan pesawat baru diketahui sehari setelahnya. Pada 25 Juli 2014, Komandan militer Burkina Faso melaporkan pihaknya telah menemukan puing-puing pesawat di perbatasan antara Mali dan Burkina Faso, Afrika.
Pesawat beserta isinya ditemukan hangus terbakar dan berserakan di mana-mana. Untuk evakuasi, dikerahkan jet tempur Prancis dan pasukan penjaga kedamaian PBB. Dari daftar yang dirilis Pemerintah Burkina Faso, penumpang terdiri dari 27 warga Burkina Faso, 51 warga Prancis, 8 warga Lebanon, 6 warga Aljazair, 2 dari Luxemburg, 5 warga Kanada, 4 orang Jerman, masing-masing 1 warga Kamerun, Belgia, Mesir, Ukraina, Swiss, Nigeria dan Mali.
3. Malaysia Airlines MH17 Dirudal, 283 Tewas
Hanya kurang dari 5 bulan setelah raibnya Pesawat Malaysia Airlines MH370, publik dunia kembali dikejutkan dengan berita jatuhnya Ppesawat Malaysia Airlines MH17.
Pesawat itu jatuh setelah ditembak dengan rudal di Desa Hrabove, Ukraina bagian timur, tepatnya di wilayah perbatasan Rusia-Ukraina. Saat kejadian, pesawat mengangkut 283 penumpang dan 15 awak pesawat. Semuanya tewas.
Pesawat jenis Boeing 777-200ER itu diduga ditembak menggunakan rudal darat ke udara saat terbang dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Laporan saksi mata menyebut pesawat tersebut ditembak 3 kali lalu jatuh dan meledak.
Hingga saat ini, baik dari kelompok separatis pro Rusia maupun Pemerintah Ukraina belum ada yang mengaku sebagai pelaku penembakan. Tapi dari beberapa temuan tim ahli, kuat dugaan pelaku penembakan mengarah ke kelompok separatis. Turut menjadi korban dalam kecelakaan tragis itu adalah 12 warga negara Indonesia.
Karena jatuh di wilayah konflik, tim sempat kesusahan mengevakuasi korban dan bangkai pesawat. Tim dari Belanda akhirnya bisa mengangkut puing-puing MH17 ke Belanda pada 9 Desember 2014.
2. Misteri Malaysia Airlines MH370, 239 Hilang
Sabtu 8 Maret 2014, dunia penerbangan dikejutkan dengan berita hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370. Pesawat itu lenyap dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China. Pesawat itu hilang kontak dari menara pengawas pada pukul 02.00 dini hari, setelah terbang selama sekitar satu jam.
Pesawat tersebut mengangkut 227penumpang dan 12 kru pesawat. Tujuh di antara penumpang adalah warga negara Indonesia.
Hingga saat ini pesawat masih dinyatakan hilang. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari bangkai pesawat, namun belum membuahkan hasil. Bahkan serpihan kecil pesawat pun tak pernah kelihatan hingga sekarang.
Berbagai spekulasi muncul terkait penyebab hilangnya pesawat. Ada dugaan pesawat dibajak teroris dan jatuh ke Samudera Hindia, ada juga spekulasi yang menyebut pesawat sengaja dibajak oleh pilotnya sendiri, serta spekulasi yang menyebut pesawat raib karena kegagalan mekanis.
Baru-baru ini seorang mantan kepala maskapai regional Prancis Proteus Airlines, Marc Dugain, menduga MH370 ditembak Angkatan Udara Amerika Serikat dari sebuah pangkalan militer di Diego Garcia, sebuah pulau di wilayah Samudera Hindia Britania.
Guna mengungkap misteri MH370, tim pencari hingga saat ini masih terus berusaha mencari jejak MH370.
1. Hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501
Untuk beberapa lama dunia penerbangan Indonesia bisa bernafas lega karena tak terdengar berita tentang kecelakaan tragis yang menimpa penerbangan di Tanah Air. Tapi tiba-tiba kesedihan dan kekhawatiran menjalar di seluruh pelosok negeri setelah menara pengawas menyatakan di Bandara Juanda, Surabaya, menyakan hilang kontak dengan Pesawat AirAsia QZ8501.
Pesawat hilang kontak pada pukul 06.17 WIB dalam perjalanan dari Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, menuju Singapura.
Pesawat AirAsia dengan jenis Airbus A320-200 itu membawa 155 orang penumpang, 2 pilot, 4 awak pesawat dan 1 orang teknisi. Di antara penumpang, 16 di antaranya anak-anak dan 1 bayi.
Penumpang didominasi warga negara Indonesia, lainnya 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia dan 3 WN Korea Selatan.
Pesawat hilang kontak saat berada di posisi antara Tanjung Pandan, Belitung, dan Pontianak, Kalimantan Barat. Di tempat ini, cuaca dilaporkan dalam kondisi buruk.
Sebelumnya, pesawat berangkat dari Bandara Juanda pukul 05.20 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura, pukul 08.30 waktu setempat.
Hingga saat ini Badan SAR Nasional (Basarnas) terus melakukan pencarian di area yang diyakini menjadi tempat hilangnya pesawat.
(*sumber: liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar