Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bersedia melepaskan pilot pesawat jet tempur Yordania yang mereka tawan dengan dua syarat.
Kedua syarat itu adalah Yordania harus meninggalkan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Syarat lainnya, pilot Yordania bisa dilepas dengan pertukaran tahanan.
Pilot Yordania bernama Muath al-Kassasbeh, 26, ditangkap militan ISIS setelah pesawat jet tempur yang dia kemudikan jatuh di Raqqa, Suriah.
ISIS mengklaim pesawat itu jatuh karena mereka tembak. Tapi, Amerika Serikat dan Yordania membantahnya dengan klaim pesawat itu jatuh karena kecelakaan.
Ini adalah pertama kalinya ISIS secara resmi mengajukan tuntutan kepada musuhnya dengan imbalan pembebasan sandera.
Pemerintah Yordania belum merespons dua syarat yang diajukan ISIS. Yordania justru memperingatkan ISIS untuk tidak menyiksa pilot mereka.
”Akan ada konsekuensi serius jika pilot itu disakiti,” bunyi pernyaaan parlemen Yordania.
Koran Turki, Hurriyet Daily News, pada Minggu (28/12/2014) melaporkan bahwa Yordania meminta Turki untuk membantu menyelamatkan pilot yang ditangkap ISIS.
Laporan itu menyebut, bahwa para pejabat Yordania menghubungi pemerintah Turki melalui kedutaan di Amman. Turki juga menjadi anggota koalisi yang dipimpin AS untuk memerangi ISIS di Suriah dan Irak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar