Rencana penyerangan kelompok militan Islamic State (ISIS), dikabarkan kian melebar. ISIS diperkirakan mengincar Israel sebagai target utama.
Berdasarkan laporan dari para ahli WND, Sabtu (27/12/2014), Israel terus menerus meremehkan ISIS. Mereka tetap menilai bahwa hanya Hizbullah dan pendukungnya di Iran sebagai ancaman serius bagi keamanannya.
Bahkan ada laporan beberapa rumah sakit Israel merawat pengikut ISIS yang terluka, tanpa mengetahui indentitas asli mereka.
Mereka yang dirawat berasal dari kelompok Shuhada al-Yarmuk Martyr. Umumnya kelompok ini berada di wilayah perbatasan Yordania-Israel.
Selain Brigade Al-Yarmuk Martyr, ada juga anggota ISIS di Dataran Tinggi Goland. Mereka adalah Brigade Abu Mohammed Al-Tilawi dan Bayf al-Maqdis. Mereka semua berpusat di Derra, selatan Suriah.
"Beberapa dari pasukan mereka bahkan sudah mempersiapkan posisi tidak jauh dari perbatasan Israel di sebelah udara," ujar peneliti WND Michael Maloof.
Ketika kelompok militan ini sebelumnya sudah bersumpah untuk setia kepada ISIS.
Namun sepertinya kondisi yang terjadi tetap tidak menarik perhatian Israel, karena Negara Yahudi itu tetap bersikukuh bahwa Iran dan Hizbullah adalah lawan mereka.
"Dengan berkumpul di utara dan selatan Israel, ISIS seperti mengambil risiko besar untuk mulai menyerang Israel. Tetapi negara Arab menyesalkan mengapa ISIS menyerang sesama Muslim, bukannya menyerang Israel," lanjutnya.
Atas alasan ini, ISIS bisa melancarkan serangan ke wilayah Israel. Bila hal tersebut berlangsung bisa saja ISIS makin menarik perhatian warga Arab untuk bergabung dengan mereka, demikian Michael Maloof.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar