Minggu, 07 Desember 2014

Modus Polisi Batam Cari Uang Haram, Taruh Narkoba di Mobil Korbannya





Anggota polisi dari Polda Kepri Brigadir F Marbun, diduga menjadi otak perampokan modus taruh narkoba di dalam mobil korbannya, dengan berpura-pura menggelar razia narkoba.



Terbongkarnya kasus modus perampokan taruh narkoba komplotan Brigadir Marbun ini bermula dari pemerasan terhadap Meizar Rusandi (18), dan Shanci Iecha Brenzy (20), mahasiswa yang tinggal di Perumahan Palm Hill, Batuampar.



Saat itu, korban Meizar yang mengendarai mobil Toyota Ipsum nopol BP 1824 ZL bersama Shanci, baru keluar dari kediamannya menuju ATM, di Hotel Planet Holiday untuk menarik uang," ujar Komandan Unit Intel Kodim 0316 Batam Lettu Dede Tri Haryanto, kepada wartawan, Minggu (7/12/2014).



Dia melanjutkan, sampai di ATM, ternyata penuh dan keduanya menuju Harbour Bay. Waktu berada di kawasan Harbour Bay, tiba-tiba mobil korban disalip dan diberhentikan oleh dua orang pria dengan menggunakan mobil Toyota Avanza Hitam.



"Pelaku Aldrian turun dari mobil, dan memukul-mukul kaca mobil korban dengan menggunakan borgol. Buka pintu, saya polisi," kata Aldrian, mencoba mengancam korban.



Namun ketukan pintu itu diabaikan mahasiswa. Mereka lantas berusaha terus kabur. Namun dikejar sopir mobil Avanza. Sampai di depan pintu palang parkir, oknum yang diduga kuat polisi itu kembali berusaha menahan mobil mahasiswa.



"Oknum tadi mencoba merampas kunci kontak mobil mahasiswa, namun tak berhasil. Kedua mahasiswa pun berteriak meminta tolong. Warga berdatangan, termasuk satpam. Dan ketepatan ada anggota kita. Oknum polisi tadi lalu kabur bersama mobilnya," ujar Lettu Dede.



Setelah warga berkumpul bersama Satpam, mahasiswa tadi melihat seorang pria yang tadi menggedor kaca mobilnya yang lagi berusaha kabur. Warga berusaha menangkap pria tersebut yang belakangan diketahui bernama Andrian tadi.



Tak lama, datang mobil Luxio warna putih yang ditumpangi dua orang, satu sipil yang satunya anggota polisi yang sebenarnya sopir mobil avanza tadi. Anggota polisi itu datang menggunakan jaket dan topi.



"Dia berpura-pura mempertanyakan mobil mahasiswa ada narkobanya. Tujuan sebenarnya adalah ingin melepaskan kawannya yang sudah ditahan warga. Tapi si mahasiswa tadi mengatakan, polisi yang datang itu orang yang merampas kunci mobilnya," bebernya.



Berdasarkan keterangan itu, oknum polisi tersebut langsung diamankan anggota. Tak lama kemudian, oknum polisi itu menelepon kawan-kawannya. Kemudian 10 orang anggota polisi datang menggunakan mobil dinas polsek setempat.



"Mereka menjemput oknum polisi tadi. Oknum polisi itu pun akhirnya kabur diselamatkan kawan-kawannya, menggunakan mobil dinas kepolisian. Namun mobil Luxio warna putih tadi masih tertinggal di kawasan itu," sambung Lettu Dede.



Warga sipil yang diamankan satpam lalu diserahkan ke Kodim Batam. Kepada anggota, dia mengakui bahwa dirinya dan oknum polisi itu berusaha merampok mahasiswa. Modusnya korban dituding menyimpan narkoba.



"Nanti alat bukti menguatkan di mobil mahasiswa ada narkoba, sudah dipersiapkan bong pengisap sabu. Inilah modus keduanya sesuai pengakuan warga sipil yang diamankan itu. Kalau sudah siap pemeriksaan, nanti kita serahkan ke Polres Barelang," jelasnya.



Hingga kini, mobil Luxio warna putih nopol BP 1775 FJ masih terparkir di kawasan tersebut dalam keadaan terkunci. Mobil ini adalah yang ditumpangi oknum polisi tadi, saat ingin menjemput kawannya yang ditahan warga, bersama Satpam dan anggota TNI. (*sindo)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar