Senin, 08 Desember 2014

CIA Diduga Terlibat Penembakan 2 Polisi di Papua





Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta menyelidiki dugaan keterlibatan intelijen asing dalam kasus penembakan yang terjadi di Papua.



Pasalnya ada dugaan kasus penembakan dua Brimob di puncak Jaya, Papua salah seorang pelakunya merupakan anggota Central Intelligence Agency (CIA) Amerika.



"Apabila informasi ini benar (ada keterlibatan CIA), Presiden harus bertindak secara tegas. Tak boleh ada intel asing yang coba-coba mengobok-obok republik ini," ujar Anggota Komisi III DPR fraksi PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, Selasa (9/12/2014).



Menurutnya, Presiden Jokowi harus bisa meniru Presiden Soekarno dalam mengatasi keterlibatan asing di Indonesia yaitu saat menggunakan Allen Lawrence Pope, sebagai alat barter untuk mendapatkan berbagai perlengkapan pertempuran seperti pesawat hercules dan helikopter.



Saat itu Allen Lawrence Pope yang menjalankan misi menyokong pemberontakan permesta tertangkap. Dan kemudian Presiden soekarno menggunakannya sebagai

bahan perundingan diplomatik.



"Hal ini seharusnya ditiru oleh Presiden yang sekarang. Jangan sampai agen CIA yang tertangkap itu dibiarkan begitu saja. Kita harus tunjukkan kekuatan dan kedaulatan republik ini," katanya.



Aboe Bakar mengatakan, kasus penembakan dua Brimob yang diduga melibatkan intelijen asing di Papua adalah ujian bagi Presiden Jokowi.



"Disini nantinya akan terlihat, apakah benar presiden kita itu presiden kita itu antek asing atau bukan. Kita tunggu saja bagaimanakah aksi yang akan dilakukannya," katanya.



Bawa Kabur Senjata







Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah Papua Kombes Polisi Pudjo mengemukakan penembak dua anggota Brimob di Kabupaten Ilaga juga membawa kabur dua senjata milik korban, yaitu jenis AK 47.



"Anggota (Brimob) saat itu membantu membawa kursi dalam rangka memperingati Natal, namun dalam perjalanan ditembak oleh kelompok bersenjata," katanya di Jayapura, Rabu.



Ia menjelaskan dua anggota Brimob Polda Papua, yakni Ipda Thomson Siahaan dan Bripda Jeferson ditembak orang tidak dikenal, Rabu sekitar pukul 10.15 WIT.



Menurut Kabid Humas Polda, insiden itu berawal saat dua anggota Brimob sedang membawa kursi ke gereja GKI, namun saat berada di depan kantor Bupati Puncak di Ilaga mereka ditembak oleh orang tidak dikenal.



Akibat tembakan itu, kedua anggota Polri tersebut tewas. (*inilah/antara)
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar