Muath al-Kasaesbeh, pilot Yordania yang tak diketahui kabarnya sejak pesawat jetnya jatuh di atas Suriah Desember lalu, dibakar hidup-hidup oleh kelompok militan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Itu terlihat dari video yang diunggah ISIS ke media, Selasa (3/2).
Tewasnya Muath disampaikan oleh kepala militer Yordania kepada keluarga. Kepada Reuters, keluarga menyatakan Muath tewas terbunuh. Bahkan, menurut televisi pemerintah Yordania, pembunuhan Muath bukan baru dilakukan.
Sang pilot sebenarnya sudah tewas sejak sebulan lalu. Disebutkan, Muath yang menjadi sandera ISIS sejak Desember itu, sudah dibunuh pada 3 Januari lalu. Belum diketahui jelas kebenaran kabar itu, sebab pemerintah belum memberikan pernyataan resmi terkait tewasnya Muath.
Gedung Putih menyatakan, saat ini pihaknya tengah berusaha mendapatkan autentikasi atas video yang diunggah ISIS. Termasuk kapan gambar dalam video itu direkam, juga apakah benar pria dalam video itu merupakan sosok Muath.
Yang jelas, militer Yordania sudah memberikan pernyataan tegas bahwa pembunuh Muath akan mendapat ganjaran setimpal. Pihaknya bersiap membalas dendam kepada kelompok militan ISIS.
"Pembalasan akan sebesar bencana yang menimpa Yordania," kata juru bicara militer Yordania, Kolonel Mamdouh al Ameri dalam pernyataannya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Muath jatuh di atas Suriah setelah ia melaksanakan misi pengeboman untuk membasmi ISIS. Ia lantas menjadi sandera ISIS dan tak diketahui kabarnya.
Sebuah pesan audio dari ISIS awal pekan ini mengatakan, Muath akan dibunuh jika Yordania tidak membebaskan Sajida al-Rishawi, tersangka pengeboman bunuh diri pada 2005 yang menewaskan 60 orang di ibukota Amman.
ISIS memberikan tenggat waktu hingga matahari terbenam, Jumat. Permintaan itu tak dipenuhi.
Selasa (3/2), ISIS mengunggah video yang memperlihatkan seorang pria mengenakan busana oranye seperti yang biasa dipakai sandera ISIS. Bedanya, kali ini busana itu basah oleh cairan yang mudah terbakar. Pria itu bersandar ke sebuah kandang hitam saat muncul seseorang berpenutup kepala dengan obor menyala.
Api dari obor itu yang kemudian membakar sang pria yang kemudian terlihat berlutut di tanah. Algojo ISIS kemudian 'menuangkan' puing bangunan termasuk batu, ke atas kandang, yang lalu diratakan oleh buldoser.
Latar eksekusi kali ini juga di gurun, seperti eksekusi-eksekusi para sandera sebelumnya. (*cnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar