Perdana Menteri Australia Tony Abbott sempat mendapat kecaman karena komentarnya mengenai bantuan untuk korban Tsunami Aceh. PM Abbott mengatakan ia mengacu pada kekuatan hubungan bilateral dengan Indonesia.
Pada Rabu 18 Februari, PM Abbott mengatakan Pemerintah Indonesia seharusnya balas budi terhadap Australia yang mengirimkan bantuan untuk korban Tsunami Aceh pada 2004. Dia berharap Indonesia tidak mengeksekusi terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Para penjabat Indonesia menganggap ungkapan PM Abbott tersebut sebagai sebuah ancaman. Namun, PM Abbott menegaskan tidak berniat seperti itu.
“Saya ingin menegaskan hubungan baik antara Australia dengan Indonesia. Faktanya, Australia selalu ada ketika Indonesia mengalami kesulitan,” demikian pernyataan PM Abbott seperti diberitakan The Guardian, Kamis (19/2/2015).
“Ya, Indonesia sudah melakukan banyak hal untuk kami karena itu lah yang harusnya dilakukan sesama teman,” sambungnya.
Menlu Ausie Telepon JK
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengeluarkan pernyataan yang seolah mengungkit bantuan yang pernah diberikan pihaknya kepada Indonesia saat dilanda bencana tsunami pada 2004. Pernyataan itu disayangkan sejumlah pihak di Indonesia.
Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop menelepon Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK untuk mengklarifikasi maksud dari pernyataan Abbott tersebut. Kata Bishop, apa yang dikatakan Abbott tak bermaksud mengungkit bantuan untuk korban tsunami Aceh.
"Tadi siang sekitar jam 12 Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menelepon Pak JK sebagai wapres," ujar juru bicara JK, Husain Abdullah di Kedai Kopi Phoenam, Wahid Hasyim Jakarta, Kamis (19/2/2015).
"(Menlu Bishop) berusaha memberi penjelasan bahwa pemerintahannya itu tidak bermaksud ada pamrih dengan bantuan yang diberikan di aceh waktu tsunami," imbuh dia.
Husain menjelaskan, penyataan dari Abbott ditujukan untuk menggambarkan eratnya relasi antara Australia dan Indonesia. Selain erat, hubungan kedua negara sudah terjalin begitu lama, termasuk di bidang kemanusiaan.
Jadi, dikatakan Husain, Menlu Bishop memastikan sama sekali lagi tak ada maksud dari Australia untuk menuntut balasan setimpal dari Indonesia. "Mereka menampik bahwa seolah-olah itu ada pamrih bantuan itu. Jadi itu yang ingin ia luruskan," tandas dia.
Sebelumnya PM Abbott mengatakan pihaknya bakal sangat sedih dan kecewa bila Pemerintah Indonesia tetap mengeksekusi mati 2 warganya, terpidana mati 'Bali Nine', Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Untuk itu, dia meminta agar Jakarta mempertimbangkan rasa kemanusiaan seperti yang pihaknya pernah lakukan saat bencana tsunami Aceh.
"Jangan lupa, beberapa tahun lalu, saat Indonesia dilanda tsunami di Samudera Hindia, Australia mengirim bantuan senilai $ 1 miliar. Kami juga kirim kontingen angkatan bersenjata untuk membantu Indonesia atas dasar kemanusiaan." ujar Abbott, seperti dimuat News.com.au.
"Saya tidak ingin merugikan hubungan baik kita (Indonesia-Australia) yang sudah terjalin, kami adalah teman baik dan tetangga dekat," imbuh dia.
Menanggapi hal itu, JK menilai pernyataan Abbot tersebut menjadi perhatian pemerintah. Namun hal itu tak terkait dengan penundaan eksekusi terhadap terpidana mati Bali Nine.
"Tentu semua pandangan-pandangan di banyak pihak itu, semua menjadi bagian dari perhatian dan konsentrasi kita," ujar JK di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis 19 Februari 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar