Lars Vilk dan beberapa orang lainnya bersembunyi ketakutan di gudang sebuah kafe di Denmark saat seorang penembak yang mengincar nyawa mereka.
Pria berusia 40 tahun tewas dan beberapa orang polisi terluka dalam insiden tersebut. Selang beberapa jam kemudian, sebuah sinagoga ditembaki, melukai seorang warga dan dua polisi.
Insiden yang terjadi di pusat kota Kopenhagen itu adalah mimpi terburuk Vilk yang menjadi nyata. Pasalnya sejak delapan tahun lalu kartunis berusia 68 tahun itu memang menjadi incaran pembunuhan karena menggambar sosok yang disebutnya Nabi Muhammad.
Seperti editor Charlie Hebdo Stephane "Charb" Charbonnier yang tewas dalam penembakan 7 Januari lalu di Paris, Perancis, nama Vilk juga masuk dalam sembilan orang yang menjadi "buronan paling dicari" al-Qaidah yang dirilis di majalah Inspire atas "kejahatan terhadap Islam".
Tokoh lainnya yang diburu al-Qaidah adalah pasangan kartunis yang mempublikasikan 12 kartun Nabi Muhammad di koran Jylland-Posten, pastur pembakar Al-Quran Terry Jones dan penulis "Ayat-ayat Setan" Salman Rushdie. Al-Qaidah menghargai kepala Vilks US$150 ribu atau lebih dari Rp1,9 miliar.
Tidak hanya Nabi Muhammad, kartunis yang menyebut dirinya "penghina semua" ini pernah menggambarkan Yesus sebagai seorang pedofilia.
"Seharusnya kita bisa menghina semua agama dengan cara yang demokratis. Jika kau menghina satu agama, maka kau harus menghina agama yang lain," kata Vilks dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Karya Vilks menuai kecaman dari Muslim di seluruh dunia, termasuk perwakilan negara-negara Muslim, seperti Pakistan, Yordania, Afghanistan dan Mesir.
Tahun 2010, tujuh warga negara Irlandia ditahan karena berencana membunuh Vilks. Saat itu, pelaku menyerbu pemutaran film penghina Nabi Muhammad yang dihadiri Vilks.
Tahun 2011, tiga warga Swedia juga ditahan karena berencana membunuh Vilks.
Sejak membanjirnya ancaman pembunuhan terhadap Vilks, dia dilindungi polisi 24 jam. Helle Merete Brix, pendiri komite solidaritas terhadap Vilks, mengatakan kehidupan pria kelahiran tahun 1946 itu berubah drastis.
"Dia tidak bisa menjalani kehidupan normal lagi selama bertahun-tahun," kata Brix.
Dalam penembakan di Kopenhagen, Vilks dan Brix ditemukan polisi tengah bergandengan tangan bersembunyi ketakutan di sebuah gudang.
"Apa yang kami takutkan bisa terjadi," ujar Brix.
Vilks menerima banyak ancaman pembunuhan dan sejak 2010 telah hidup dibawah perlindungan polisi, setelah menggambar seri tokoh kartun Nabi Muhammad pada tahun 2007. Dua tahun lalu, seorang wanita Amerika Serikat Colleen LaRose atau yang dikenal dengan nama "Jihad Jane" divonis 10 tahun penjara karena berencana membunuh Vilks.
CNN Internatonal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar