Fox News membuat ulah lagi. Kali ini menayangan penuh video pembakaran hidup-hidup pilot Yordania oleh ISIS, menempatkan video itu di situs beritanya, dan dikecam banyak orang.
Tak seperti media pada umumnya, Fox News mengambil langkah kontroversial dengan menayangkan video tersebut utuh dalam laman resminya.
"Kami merasa anda perlu melihat ini," terang salah satu pembawa acara Fox News, Bret Baier, pada Selasa malam.
Setelah berkata seperti itu, Fox News kemudian menampilkan gambar-gambar grafis terkait eksekusi mati Moaz yang dibakar oleh ISIS. Baier beralasan hal tersebut perlu ditunjukkan untuk memahami ekstrimisme ISIS sepenuhnya.
Tak berehenti di situ, Fox kemudian mengunggah video sadis berdurasi 22 menit itu di laman resminya tanpa sensor. Video tersebut diunggah dengan peringatan bertuliskan "WARNING, EXTREMELY GRAPHIC VIDEO: ISIS burns hostage alive".
Para eksekutif Fox News menyatakan penayangan video tersebut merupakan bentuk pengabdian mereka sebagai jurnalis. Akan tetapi, banyak pihak yang merasa terkejut dan ngeri dengan keputusan Fox News yang menayangkan video detik-detik terakhir hidup Moaz tersebut.
Pimpinan-pimpinan di hampir seluruh media memilih untuk tidak menayangkan video kejam tersebut.
BBC merupakan salah satu media yang tidak akan menampilkan video ISIS tersebut dan juga tidak akan memuat dan membagikan link menuju video tersebut dalam platform medianya. Banyak pihak pula yang geram atas keputusan Fox News tersebut dan menilai media tersebut mengeksploitasi video pembunuhan Moaz.
"Saya cukup terkejut mengetahui bahwa Fox mau menampilkan video tersebut. Saya pikir kita tidak harus menunjukkan setiap detail yang mengerikan," ujar William Quandt dari Universitas Virginia yang juga mengabdi untuk Dewan Keamanan Nasional.
Media Resmi ISIS
Malcolm Nance, pakar terorisme dan radikalisme, mengatakan Fox News kini telah menjadi 'media propaganda' ISIS. "Mereka menyebarkan apa yang ingin ISIS sebarkan ke seluruh dunia," ujar Nance kepada The Guardian.
Menurut Nance, video menjadi bernilai ketika dikonsumsi media dan disebarkan seluas dan seutuh mungkin. Fox News menjadikan teror ISIS menjadi perbincangan banyak orang.
John Moody, wakil presiden eksekutif Fox News, mempertahankan keputusannya menyiarkan video itu. Kepada Huffington Post, Moody mengatakan; "Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami memutuskan memberikan pilihan kepada Fox News.com untuk melihat sendiri kebiadaban ISIS."
Pengguna online, masih menurut Moody, dapat memilih untuk melihat atau tidak konten yang sangat mengganggu itu.
Dalam siaran berita Selasa (3/2), anchor Bret Bairer memperingatkan pemirsa sebelum menayangkan foto-foto pembakar pilot itu. "Anda mungkin ingin berpaling ketika melihat foto ini," ujar Bairer.
Fox News, menurut Bairer, menampilkan gambar-gambar ini untuk membawa pemirsa ke realitas terorisme Islam.
"Fox News selama ini bekerja untuk Al Qaeda, tapi mulai saat ini mereka juga bekerja untuk ISIS," ujar Nance. "Saya tidak tahu mereka mungkin sudah menulis cek royalti untuk video yang ditayangkan."
Rick Nelson, dari Center for Strategic and International Studies, kepada The Guardian mengatakan; "Fox News juga organisasi teror."
"Mereka meneror pikiran orang di seluruh dunia, dengan menampilkan video itu dan menempatkannya di internet. Tentu semua ini akan punya dampak potensial."
"ISIS membutuhkan platform, dan Fox News memberikannya," lanjut Nelson.
Kecaman terhadap Fox News membanjir di media massa, tapi satu akun Twitter -- yang dicurigai terkait dengan ISIS -- dilaporkan berbagi video ke situs Fox News. Video itu tidak bisa dihapus karena berada di jaringan AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar