Kamis, 11 Desember 2014

VIDEO/PICTURE | Menteri Palestina Tewas Dipukul tentara Israel, Ini Reaksi PBB dan Amerika




Abu Ein Kritis usai dipukuli



Menteri Otoritas Palestina, Ziad Abu Ein, setelah dipukuli oleh pasukan Israel selama pawai protes di Tepi Barat, kata sumber-sumber medis dan keamanan kepada AFP.



Presiden Palestina Mahmud Abbas mengutuk "tindakan barbar" tersebut dan bersumpah melakukan tindakan-tindakan untuk menanggapi, lapor AFP.



Ziad Abu Ein, yang bertanggung jawab atas masalah permukiman Israel untuk Otoritas Palestina (PA), "menjadi syahid setelah dipukuli di bagian dadanya," kata Ahmed Bitawi, direktur rumah sakit Ramallah.



Satu sumber keamanan Palestina mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel mengalahkan Abu Ein dengan popor senapan dan helm mereka selama pawai protes di Desa Turmus Ayya dekat Ramallah.



Wartawan jadi Saksi Mata






Abu Ein dicekik aparat Israel

Seorang fotografer AFP mengatakan, tentara Israel telah menembakkan gas air mata ketika Abu Ein berpartisipasi dalam pawai sekitar 300 warga Palestina yang dimaksudkan untuk menanam pohon zaitun.



Tiga tentara meraih Abu Ein dan memukulnya di dada, kata fotografer itu. Abu Ein jatuh dan seorang dokter tentara Israel bergegas untuk menolongnya sebelum dia dievakuasi ke rumah sakit.



Saksi lain, Kamal Abu Safaka, mengatakan bahwa Abu Ein "dipukuli oleh tentara di dada" setelah percakapan dengan petugas yang bertanggung jawab.



Militer Israel belum memberikan komentar atas kekejaman ini.



Abbas mengutuk "serangan brutal yang menyebabkan kesyahidan" Abu Ein, dan menyebutnya "tindakan barbar yang tidak bisa ditoleransi atau diterima," kata Kantor berita resmi Palestina WAFA.



"Kami akan mengambil tindakan yang diperlukan setelah hasil penyelidikan dalam insiden itu," kata Abbas, yang kemudian menyatakan tiga hari berkabung.



Kelompok Hamas, yang de facto penguasa di Jalur Gaza, menerbitkan pernyataan berduka atas kematian Abu Eid dan menyerukan kepada pemerintah Palestina ntuk menghentikan koordinasi keamanan dengan Israel.



"Waktunya telah tiba untuk berunjuk rasa bagi semua kekuatan kami dalam menghadapi kejahatan Zionis dan menghentikan segala macam koordinasi keamanan dengan pendudukan," katanya dalam satu pernyataan.



Reaksi PBB dan Amerika



Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu, mendesak Israel melakukan penyelidikan yang cepat dan transparan mengenai pembunuhan terhadap seorang menteri Palestina bernama Ziad Abu Ein.



Seorang menteri Palestina meninggal pada Rabu, setelah diserang oleh tentara Israel di suatu pertemuan massa di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan. Hal ini pun memancing kemarahan dan pengutukan di kalangan rakyat Palestina.



Pemimpin PBB itu "sangat sedih" atas pembunuhan terhadap Abu Ein yang terjadi demikian brutal, kata satu pernyataan yang dikeluarkan juru bicara Ban, sebagaimana diberitakan Xinhua.








Ban juga menyeru semua pihak agar menahan diri sekuat tenaga dan menghindari meningkatnya ketegangan, kata pernyataan tersebut.



Sementara itu di Washington, Pemerintah Amerika Serikat menyerukan dilancarkan upaya bersama guna meredakan ketegangan setelah kematian Abu Ein.



Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jennifer Psaki menyampaikan "keprihatinan yang mendalam" sehubungan dengan kematian Abu Ein, yang meninggal saat tentara Israel membubarkan pertemuan terbuka anti-permukiman Yahudi di Desa Termos Meya, dekat Ramallah di Tepi Barat.



"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarganya dan Pemerintah Otonomi Palestina," kata Psaki kepada wartawan, dalam taklimat harian.



"Dan pada masa sulit ini, kami terus menyeru kedua pihak agar berusaha menurunkan ketegangan dan mencegah meningkatnya kerusuhan," tambah dia.



Wanita juru bicara tersebut juga mendesak Israel "agar memulai penyelidikan yang cepat, adil, dan transparan" mengenai peristiwa itu.








Abu Ein, 55, sebelumnya telah ditangkap dan dipenjarakan oleh Israel.



Dia diekstradisi dari Amerika Serikat pada tahun 1981 atas pembunuhan dua warga Israel di Tiberias pada tahun 1979, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, tapi dibebaskan pada 1985 dalam pertukaran tahanan.



Selain perannya dalam pemantauan permukiman Israel oleh otoritas Palestina dan tembok pemisah, Abu Ein adalah anggota Dewan Revolusi Fatah dan sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri Palestina untuk urusan tahanan.




















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar