Selasa, 02 Desember 2014

Akhirnya! Jokowi Resmi Tolak Kantor HAMAS di Jakarta





Saat kampanye Presiden Joko Widodo pernah berjanji untuk mendukung penuh perjuangan Palestina meraih kemerdekaan, saat masa kampanye Pilpres lalu. Namun nampaknya janji tersebut tidak akan ditepati. 



Melalui Menlu RI, Retno Lestari pemerintah Jokowi resmi menolak HAMAS mendirikan kantor di Indonesia.



"Kami menolak pembukaan kantor Hamas. Kan sudah ada Kedutaan Palestina," kata Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, Senin (1/11).



Padahal Kantor Hamas sudah didirikan di berbagai negara termasuk eropa. Sejumlah negara tersebut diantaranya Rusia, Jerman, Lebanon, Pakistan, Qatar, dan Malaysia.



Tindakan pemerintah Jokowi pun bertolak belakang dengan sikap DPR RI yang menyambut hangat rencana pembukaan kantor tersebut. Pada tanggal 28 November pekan lalu, Setya Novanto menerima kunjungan Kepala Biro Politik Hamas Abu Umar Muhammad.



Dalam pertemuan tersebut Novanto menyampaikan dukungannya atas rencana pendirian Kantor Hamas di Indonesia. Hal senada diungkapkan Mahfudz Siddiq Komisi I DPR. Ia berpendapat bahwa pembukaan Kantor Hamas adalah salah satu upaya mendukung kemerdekaan Palestina.



Oleh itu rencana Hamas membuka kantor cabang di negeri ini perlu direalisasikan. Mengingat Palestina telah turut aktif dalam memberikan dukungan terhadap kemerdekaan NKRI. Menjadi hal yang wajar jika Indonesia melakukan tindakan yang sama. Mendukung kemerdekaan Palestina.



Beberapa masyarakat pun menyayangkan penolakan pemerintah tersebut, salah satunya disampaikan oleh Ihsan.



"Apa ini artinya ingkar janji lagi? Janjinya dulu kan dukung Palestina. Tapi saya coba Husnudzan saja. Semoga dugaan saya salah," Rabu (3/11).



Selain Ihsan, ada juga Rahman (61) yang kecewa dengan kebijakan tersebut. Rahman berpendapat bahwa kebijakan presiden banyak yang pro non-muslim. Padahal negara ini mayoritas berpenduduk islam.



"Ada-ada saja Presiden itu. Kan dulu janjinya mau dukung Palestina merdeka. Eh sekarang nolak. Saya sebenarnya sudah duga. Banyak kebijakannya yang pro pada non-muslim," kata Rahman.



Menurutnya hal tersebut dibuktikan melalui negara apa yang pertama dikunjungi di era pemerintahan Jokowi. Padahal Palestina negara yang dimasukan dalam janji pemilu. Tapi sampai sekarang tidak ada kunjungan ke sana.







Sebelumnya pernyataan mendukung kemerdekaan palestina dilontarkan langsung oleh Jokowi saat pemaparan visi misi di debat capres di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/6) silam.



Kala itu, pria kelahiran Surakarta 21 Juni 1961 ini mengaku bersama pasangannya, Jusuf Kalla akan menjadi dua orang yang terdepan dalam membela kemerdekaan rakyat Palestina dan mendukung penuh itu menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).



"Saya dan JK mendukung penuh Palestina menjadi negara merdeka dan mendukung penuh Palestina menjadi anggota penuh Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," kata Jokowi usai dalam debat pertama capres.



Bahkan di depan ribuan relawannya, Jokowi kembali menegaskan mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Di hadapan pendukungnya, Jokowi menyatakan mendukung 100 persen kemerdekaan bagi Palestina dan berjanji akan mati-matian membela negara itu dari cengkraman Israel. (*rol)
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar