Rabu, 04 Februari 2015

Ini Curhat Jokowi ke Maarif soal Sikap Megawati



"Cair apanya, ini malah kacau..."


Ketua Tim 9, Buya Syafii Maarif mengatakan Presiden Joko Widodo memiliki alasan khusus ketika menyatakan berencana membatalkan pelantikan Komisaris Jendral Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia.



Alasan Presiden, yang akrab disapa Jokowi, itu ialah demi moralitas publik. "Saat telepon saya, dia bilang, alasan pertamanya ialah moralitas publik," kata Syafii sesuai berbicara di Seminar Pra Kongres Umat Islam Indonesia ke VI di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Rabu, 4 Februari 2015.



Tokoh Muhammadiyah yang akan segera berulangtahun ke-80 itu mengaku menerima informasi tersebut saat dihubungi oleh Jokowi pada Pukul 19.15, Selasa malam lalu. Saat itu, Jokowi baru saja bertemu pimpinan parta-partai anggota koalisi pendukungnya, termasuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.



"Saya sedang di masjid saat dia telepon," kata Syafii.



Saat dihubungi oleh Jokowi, Syafii mengira telah ada komunikasi yang membaik antara Jokowi dengan Megawati.



"Saya kira cair setelah adik dan kakak itu ketemu, Mega kalau panggil Presiden kan adik Jokowi," kata dia.



Makanya, Syafii mengaku sempat bertanya ke Jokowi, "Pak Presiden, gimana sudah mencair?"



Syafii melanjutkan, ternyata Jokowi menjawab, "Cair apanya, ini malah kacau. Tapi saya tidak akan melantik BG (Budi Gunawan)."



Syafii menambahkan, keputusan resmi Jokowi untuk membatalkan pelantikan BG akan diumumkan pada saat yang tepat. Dia pun menyarankan agar Jokowi mengumumkan keputusan resminya secepat mungkin.



"Makin cepat, makin baik. Kalau terlalu lama, bisa masuk angin nanti," kata dia.



Menurut Syafii, pernyataan Jokowi yang berencana membatalkan pelantikan Budi Gunawan, itu merupakan perkembangan maju. Saat bertemu Tim 9 pada Rabu pekan lalu, menurut Syafii, rencana pembatalan pelantikan Budi Gunawan belum diungkapkan oleh Jokowi.



"Rabu pekan lalu, dia masih menyatakan tidak ada opsi lain, selain melantik," kata Syafii.



sumber:Tempo





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar