Senin, 02 Maret 2015

Presiden Termiskin di Dunia Jose Mujica, Resmi Pensiun





Jose Mujica, 79, Presiden Uruguay, yang dikenal sebagai presiden termiskin sedunia resmi pensiun pada 1 Maret 2015. Selama menjabat presiden, Mujica selalu menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk amal dan tinggal di rumah bobrok.



Meski dikenal sebagai tukang amal, Mujica yang biasa disapa “Pepe” itu dikenal sebagai presiden yang berani. Pepe yang seorang mantan gerilyawan ini menjadi presiden pertama di dunia yang berani melegalkan ganja.



Dia pensiun setelah lima tahun berkuasa. ”Saya menjadi presiden penuh dengan idealisme, tapi kemudian harus melihat realitas,” kata Mujica dalam sebuah wawancara dengan surat kabar lokal.







Mujica akan digantikan Tabare Vazquez, yang memenangkan pemilu presiden pada November 2014 lalu. Vazquez sendiri sebelumnya pernah menjabat presiden Uruguay, sehingga jabatannya kali ini merupakan jabatan presiden yang kedua kali.



“Saya berharap dia lebih baik dari saya dan akan memiliki kesuksesan yang lebih besar,” kata Mujica yang menaruh harapan besar pada penggantinya, seperti dilansir Russia Today, kemarin (1/3/2015).



Dedikasi presiden termiskin di dunia ini tidak bisa dianggap remeh. Mujica setidaknya berhasil menempatkan Uruguay di peta dunia. Dia berhasil mengubah negara “ternak” itu dengan menciptakan lapangan kerja bagi 3,4 juta orang. Mujica juga membuat negaranya menjadi pengekspor energi di kawasan Amerika Latin.







Sedangkan alasan dia nekat melegalkan ganja bukan tanpa alasan. Gebrakan itu dibuat Mujica, karena perang anti-narkoba di Amerika Latin telah gagal dan ekonomi justru dikuasai kartel narkoba.



Dengan pelegalan ganja itu, negara berkuasa penuh atas perputaran uang ganja yang jumlahnya sangat besar. Meski dilegalkan, tetap saja ada aturan ketat soal siapa konsumen dan kadar ganja yang boleh dinikmati.



Gebrakan lain Mujica adalah melegalkan aborsi dan pernikahan sejenis. Meski jadi pemimpin kontroversial, daya kritis Mujica tidak mati. Dia berani mengecam berdirinya penjara Guantanamo yang terbukti digunakan Amerika Serikat untuk menyiksa tahanan kasus terorisme meski tanpa tuduhan dan pengadilan.

Minggu, 01 Maret 2015

Tahukah Anda: Jihadi “Emwazi” John Ternyata Karyawan IT Terbaik





Mohammed Emwazi, 26, sosok yang diyakini sebagai algojo ISIS ternyata pernah tercatat sebagai karyawan terbaik di perusahaan IT di Kuwait. Dia jadi salesman top di perusahaan itu saat usianya 21 tahun.



”Ia karyawan terbaik yang pernah kita miliki,” ujar mantan bos Mohammed Emwazi, yang berbicara dalam kondisi anonim, kepada Guardian.



”Dia sangat baik dengan orang-orang. Tenang dan layak. Dia datang ke rumah kami dan memberi kami CV-nya.”



Menurut Mail Online, Senin (2/3/2015), di perusahaan itu, Emwazi digaji 300 dinar Kuwait atau sekitar Rp13 juta per bulan. Itu belum ditambah dengan komisi-komisi lain yang dia terima.



Selama bekerja di perusahaan di Kuwait, dia pernah meminta waktu cuti untuk melakukan perjalanan ke London pada dua kesempatan terpisah. Dia kemudian meninggalkan perusahaan itu untuk selamanya pada bulan April 2010.



Di London Intelijen Inggris MI5 menahannya dan mencegah Emwazi untuk kembali ke Kuwait.







Gara-gara perlakuan pejabat keamanan Inggris itulah, Emwazi kecewa. Selain diganggu untuk pulang ke Kuwait, Emwazi juga pernah dicoba direkrut jadi mata-mata Inggris untuk Kuwait.



MI5 meradikalisasi Emwazi, dengan mengawasinya terus-menerus selama enam tahun.



Kepada wartawan Mail on Sunday empat tahun lalu, Emwazi mengatakan dirinya terus dilecehkan MI5, yang membuat dirinya membenci aparat keamanan Inggris.



"Bagaimana mungkin seseorang yang tenang dan pendiam seperti dia menjadi orang yang kita lihat di berita? Hanya saja tidak logis bahwa ia bisa menjadi seperti ini," komentar mantan bosnya seperti dilansir The Guardian, Minggu (1/3/2015).

Kampus ISI Yogya Dijual Rp1M, Harga Nego!





Sebuah iklan menawarkan Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta membuat heboh. Iklan itu dipasang di situs jual beli OLX sejak Jumat (27/2) lalu. Sang pemasang iklan dengan dengan ID isi_jogja menjual Kampus ISI dengan harga Rp 1 miliar.



Alasan penjualan kampus milik Negara tersebut pun dijelaskan dalam postingan tersebut.



"Butuh dana secepatnya untuk membayar gaji karyawan honorer/kontrak, karena kehabisan anggaran sehingga tidak bisa membayar gaji semua karyawan honorer/ kontrak walopun gaji dibawah UMR," tulis akun isi_jogja di OLX.



Tak hanya itu, pemosting iklan juga meyakinkan dengan kalimat "ini iklan serius, bukan main-main, dengan mengharap pembeli yang minat serius juga."



Tak tanggung-tanggung pemosting juga mencantumkan nomor telpon kampus ISI Yogyakarta dalam iklannya.



Pembantu Rektor II ISI Yogyakarta, Siswadi yang dikonfirmasi menegaskan iklan tersebut palsu. "Coba dilogika saja, masak kampus punya negara itu dijual di online, kalau swasta mungkin," katanya pada merdeka.com di gedung rektorat ISI Yogyakarta, Senin (2/3).



Berikut ini iklan postingan lengkap iklan penjualan kampus ISI Yogyakarta di OLX:



Dijual cepat:

Sebagian atau keseluruhan kampus ISI Yogyakarta



alasan dijual:

Butuh dana secepatnya untuk membayar gaji karyawan honorer/kontrak, karena kehabisan anggaran sehingga tidak bisa membayar gaji semua karyawan honorer/ kontrak walopun gaji dibawah UMR.



keterangan:

ini iklan serius, bukan main-main, dengan mengharap pembeli yang minat serius juga.



Yang dijual diutamakan sebagian saja dan yang belum ada bangunan/gedungnya, tapi jika ada pembeli yang berminat membeli beserta gedung/bangunan (atau mungkin beserta isi bangunan), asal harga cocok bisa dibicarakan.

Kalo bahkan ada yang berminat membeli keseluruhan kampus ISI, asal harga cocok, bisa dibicarakan juga.



khusus peminat serius, tidak menanggapi orang iseng.



telp:

0274379133

0274373659



Untuk lebih baiknya, untuk peminat diharap datang langsung ke gedung rektorat baru ISI Yogyakarta (jalan Parangtritis KM6.5) pada hari kerja (Senin-Jum'at) dan pada jam kerja (08.00-14.00) agar bisa berbicara langsung dengan pejabat ISI Yogyakarta.



Harga dan tawar menawar dibicarakan langsung di tempat.



sekali lagi ini iklan serius, bukan iklan main-main.



Terimakasih OLX



DREAM.COID

Intelijen MI5 Mengubah Jihadi “Emwazi” John jadi Radikal





Identitas dari algojo paling terkenal ISIS, "Jihadi John" akhirnya terkuak.



Sang Algojo diketahui bernama Mohammed Emwazi ternyata tidak asing bagi kalangan intelijen Inggris, Emwazi sebelum gabung ISIS pernah dicoba direkrut jadi agen mata-mata Inggris.



Cage, sebuah kelompok hak-hak sipil Inggris, mengatakan MI5 -- Badan intelejen Inggris -- bertanggung jawab menjadikan Mohammed Emwazi menjadi begitu radikal.



Dalam pertemuan dengan wartawan di London, Asim Qureshi, direktur riset dari Cage, menggambarkan Emzawi sebagai pemuda yang menghadapi pelecehan dari MI5.



MI5 -lah yang meradikalisasi Emwazi, dengan mengawasinya terus-menerus selama enam tahun. Ini terlihat dalam serangkaian email Jihadi John tahun 2010.



Mohammed Emwazi, warga negara Inggris kelahiran Kuwait asal London Barat, mengklaim telah melakukan kontak email dengan wartawan Surat kabar Mail on Sunday pada 2010 lalu, demikian laporan media.



Menurut surat kabar Mail on Sunday, Emwazi melakukan kontak email dengan editor keamanan Robert Verkaik pada 2010 dan 2011.



Dalam emailnya di bulan Desember 2010, Emwazi mengkalim bahwa dia bertemu seorang agen dinas rahasia Inggris yang menyamar sebagai calon pembeli laptop.



Emwazi mengaku ketakutan setelah calon pembeli itu menyalaminya dan memanggil nama depannya, padahal dia tidak pernah mengungkap nama depannya kepada siapa pun.



Dia menulis, "Saya merasa sangat terkejut dan masih terkejut hingga sekian detik setelah dia pergi ... saya tahu siapa mereka!"



Kepada wartawan Mail on Sunday empat tahun lalu, Emwazi juga mengatakan dirinya terus dilecehkan MI5, yang membuat dirinya membenci aparat keamanan Inggris.



Dalam salah satu email, Jihadi John menulis; "Saya seperti mayat hidup."



"Mereka mungkin suatu saat akan membunuh saya," ujar Emwazi.



Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dia tidak takut dibunuh oleh MI5, tetapi dia ingin melanjutkan hidupnya.



"Aku tidak takut. Yang aku takutkan adalah satu hari aku mengambil banyak pil dan tidur selamanya."



Emwazi melanjutkan, "Saya hanya ingin menjauh dari orang-orang itu!"



PM David Cameron menolak laporan itu. Walikota London Boris Johnson justru menuduh Cage membenarkan tindakan teror Jihadi John.



Surat kabar The Washington Post menyatakan Emwazi merupakan lulusan dari Universitas Westminster di London dengan gelar di bidang pemrograman komputer, menguatkan dugaan dia direkrut ISIS untuk memperkuat sistem jaringan komputer dan peretasan kelompok tersebut.

Sabtu, 28 Februari 2015

Wagub Tak Ingin Bendera Aceh Diubah





Meski sebelumnya Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem sempat mengeluarkan pernyataan tidak akan mempersoalkan perubahan komposisi bendera Bintang Bulan agar tak persis sama dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM), tetapi dalam perkembangan terbaru Mualem malah menyatakan tidak menginginkan bendera Bintang Bulan itu diubah.



Pernyataan teranyar Mualem itu disampaikan kepada wartawan usai siturahmi dengan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmon Junaidi Mahesa di Kantor DPD Gerindra Aceh, Sabtu (28/2). Mualem menegaskan, tidak menginginkan bendera Bintang Bulan diubah.



“Saya rasa tidak berubah,” tandasnya.



Dalam pernyataannya, Mualem tetap berharap bendera Bintang Bulan tidak diubah dan tetap disetujui dalam bentuk dasar oleh Pemerintah Pusat.



“Kita harapkan seperti yang kita impikan,” ucap Ketua DPA Partai Aceh yang juga Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra Aceh. Saat didesak wartawan bagaimana sikapnya kalau tetap harus berubah?



“Saya tidak komen lagi-lah,” jawab Mualem, santai.



Sebelumnya, Muzakir Manaf angkat suara mengenai bendera Aceh. Menurutnya, tak masalah mengubah sedikit komposisi bendera tersebut agar tidak persis sama dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM).



“Saya secara pribadi pernah menyarankan kepada Gubernur dan DPRA tentang perubahan sedikit bendera Aceh yang belum bisa diterima pemerintah pusat itu, agar jangan mirip atau sama persis dengan bendera GAM,” kata Muzakir.



“Saran itu saya sampaikan, setelah melihat pusat belum memberikan sinyal persetujuan terhadap bendera dan lambang yang kita usul dan sudah sahkan qanunnya pada Maret 2013 lalu,” katanya.



Dalam kesempatan silaturahmi dengan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmon Junaidi Mahesa, Mualem meminta Pemerintah Pusat segera mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Minyak dan Gas (Migas), RPP Kewenangan Aceh, dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pertanahan, termasuk bendera dan lambang yang dianggap urgen.



“Untuk menjembatani itu, kita harapkan kepada Bang Desmon, mudah-mudahan impian rakyat Aceh segera terwujud,” katanya.



Ditegaskan Mualem, Aceh tidak menuntut hasil kesepakatan itu untuk dikurangi atau ditambah kepada Pemerintah Pusat. Tapi, Pemerintah Pusat harus komit dengan perjanjian yang tertuang dalam MoU Helsinki.



“Kalau bisa sesegera mungkin terwujud. Ini yang saya harapkan dengan adanya tangan kita (Desmon) di sana (Senayan),” tandas Mualem.



Bendera ke Presiden



Pada kesempatan terpisah, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan sudah ada sejumlah kesepakatan yang dicapai pihaknya usai berkali-kali dilakukan pembahasan antara Pemerintah Pusat dengan tim Pemerintahan Aceh.



“Tiga aturan sudah aku paraf semua. Baik itu Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait Minyak dan Gas (Migas) lepas pantai, RPP Kewenangan Pemerintah dan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Peralihan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Aceh,” kata Tjahjo, seperti dilansir JPNN.Com, Jumat (27/2).



Dalam tiga rancangan aturan tersebut, menurut Tjahjo, semua permintaan Aceh dipenuhi, termasuk pengelolaan migas di lepas pantai. Ia memastikan kesepakatan yang diambil cukup memuaskan kedua belah pihak dan benar-benar sangat bermanfaat bagi pembangunan Aceh ke depan.



“Enggak semua dipenuhi, tapi okelah, intinya enaklah. Setelah ketiganya saya paraf, tinggal diteruskan ke Presiden,” ujarnya.



Saat ditanya bagaimana dengan bendera Bintang Bulan, Tjahjo belum bersedia merinci lebih jauh. Ia hanya menyatakan intinya aturan tetap mengacu kesepakatan Helsinski.



Tjahjo juga mengatakan dalam waktu dekat akan segera berangkat ke Aceh, guna bertemu dengan Gubernur Aceh, pascapencapaian kesepakatan tiga aturan tentang Aceh.



Menurutnya, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan setelah dicapai pemahaman bersama. Antara lain, pembubuhan paraf dari sejumlah kementerian/lembaga terkait.



Diketahui, beberapa waktu terakhir, hanya tinggal menunggu paraf dari Menteri Keuangan. Kemudian terhadap tiga aturan akan ditandatangani Mendagri untuk kemudian diteruskan kepada Presiden.



“Kesepakatan sudah, tapi untuk diajukan ke Presiden itu kan harus diparaf para menteri. Jadi tinggal itu saja,” katanya.



SERAMBI INDONESIA

ISIS Gempur Samara, Irak





Serangan bom dan bentrokan dengan petempur Negara Islam (ISIS) pada Sabtu (28/2) menewaskan sebanyak 41 orang dan melukai tak kurang dari 102 orang lagi di Irak Tengah dan Timur, kata beberapa sumber keamanan.



Sumber-sumber keamanan dan warga mengatakan serangan terhadap Samarra diluncurkan pada Sabtu (28/2) pukul 05.30 waktu setempat ketika dua pembom bunuh diri ISIS meledakkan mobil mereka di wilayah utara Sur Shnas.



Pada saat yang sama seorang pria mengendarai Humvee dengan bahan peledak ke selatan kota dan meledakkannya, sementara pejuang ISIS lain menyerang pasukan keamanan di sebelah barat dengan tembakan jitu, mortir dan granat berpeluncur roket.



Sumber-sumber medis mengatakan rumah sakit Samarra menerima 16 jenazah milisi Syiah dan polisi, dilansir Antara.



Ledakan sangat kuat akibat bom mobil bunuh diri dan bentrokan sesudahnya juga menewaskan 11 anggota ISIS, termasuk pembom bunuh diri, kata sumber tersebut.



Warga melaporkan melihat asap hitam di bagian kota dan mendengar ledakan kuat. Setelah bentrokan parah di pagi hari, pertempuran itu mereda pada siang hari.



Ribuan tentara dan milisi Syiah yang dikenal sebagai Hashid Shaabi (Mobilisasi) telah berkumpul di sekitar Samarra dalam usaha untuk mengusir ISIS dari benteng terdekat di Sungai Tigris, termasuk kota Tikrit yang berjarak 50 km ke utara.



Tentara menembaki distrik utara dan barat Tikrit pada Sabtu, tetapi tidak mengirim pasukan ke kota itu. Helikopter militer juga telah menembakkan roket milik ISIS di sekitar Sur Shnas, kata mereka.



Di kota Ishaaqi, sekitar 20 km tenggara dari Samarra, penembak jitu menembak mati dua anggota Hashid Shaabi ketika mereka mencoba untuk membuat sebuah penghalang pasir di jalan raya utama yang menghubungkan Samarra ke ibukota Baghdad.



Di provinsi Diyala, 11 orang tewas dalam serangan bom mobil ganda di kota Balad Roz, pada Sabtu. Salah satu dari mereka yang tewas adalah seorang hakim.



Salahudin, provinsi yang warganya didominasi pengikut Sunni dengan Tikrit sebagai ibu kotanya, sekitar 170 kilometer di sebelah utara Baghdad, adalah tempat kelahiran mantan presiden Saddam Hussein.



Banyak bagian provinsi itu telah dikuasai ISIS sejak 11 Juni lalu, sehari setelah bentrokan berdarah berkecamuk antara pasukan keamanan Irak dan kelompok ISIS --yang menguasai Kota Mosul di bagian utara negeri tersebut dan merebut banyak wilayah di Nineveh dan beberapa provinsi lain, yang kebanyakan warganya adalah pengikut Sunni.



Di Provinsi Diyala, Irak Timur, sebanyak 11 orang tewas dan 56 orang lagi cedera ketika dua bom mobil meledak secara berurutan di pasar terkenal yang padat pengunjung di Kota Kecil Baladrus, kata satu sumber keamanan provinsi kepada Xinhua.



Irak telah menyaksikan kerusuhan terburuknya dalam beberapa tahun. Aksi teror dan kekerasan telah menewaskan sedikitnya 12.282 warga sipil dan melukai 23.126 orang lagi pada 2014, sehingga membuatnya jadi tahun paling mematikan sejak kerusuhan sektarian pada 2006-2007, demikian satu laporan PBB belum lama ini.



Xinhua | CNN International

Venezuela Sanksi Sejumlah ‘Pejabat Teroris’ AS





Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Sabtu (28/2) mengumumkan pemerintahnya akan menolak untuk memberikan visa kepada sejumlah pejabat Amerika Serikat yang ia sebut "teroris".



Para pejabat AS tersebut meliputi mantan presiden George W. Bush dan Senator Marco Rubio serta Bob Menendez.



Ketika berbicara dalam pertemuan terbuka anti-AS, Maduro mengatakan tindakan itu diambil untuk meredakan "agresmi imperialis" dari Washington, yang telah meningkat dalam beberapa pekan belakangan, demikian laporan Xinhua, Minggu pagi.



"Ini adalah keputusan yang saya ambil sebagai Kepala Negara sejalan dengan Konvensi Wina, Konstitusi Bolivar kita dan kesadaran revolusioner rakyat Venezuela. Saya menyerukan pemberontakan dunia melawan imperialisme AS," katanya.



Maduro menambahkan ia akan membatasi jumlah diplomat AS yang diperkenankan bekerja di negara Amerika Selatan yang dipimpinnya dan mengharuskan warga negara AS mengajukan permohonan visa jika mereka ingin mengunjungi Venezuela.



Keputusan tersebut menyatakan tindakan AS mencampuri urusan dalam negeri Venezuela telah memaksa Maduro mensahkan serangkaian tindakan pembatasan.



Pada Sabtu (7/2) Maduro menolak "persekongkolan" baru oleh AS, yang bermaksud menggunakan Piagam Demokratik Antar-Amerika (IDC) di Organisasi Negara Amerika (OAS) untuk mensahkan campur tangan asing di negerinya.



Di dalam pidato yang ditayangkan televisi, Maduro mendesak Presiden AS Barack Obama agar memperbaiki sikapnya terhadap pemerintahnya dan menuntut dihormatinnya kedaulatan Venezuela.



Maduro menjelaskan bahwa laporan yang diajukan pada 7 Februari oleh Obama menunjukkan Washington akan mendukung "warga di semua negara tempat pelaksanaan penuh demokrasi menghadapi ancaman, seperti di Venezuela".



"Saya mengeluarkan seruan mendesak kepada semua pemerintah Amerika Latin agar mendukung Venezuela dan menolak persekongkolan baru yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap demokrasi kami," kata Presiden Venezuela tersebut.



IDC adalah alat yang disahkan pada 2001 oleh kebanyakan pemimpin sayap-kanan OAS guna mendukung campur tangan di Karakas.



Ia mendesak rakyat Venezuela agar "terus mengatasi persekongkolan" dan memperingatkan oposisi setempat bahwa pemerintahnya takkan membiarkan setiap bentuk kerusuhan di negara Amerika Selatan itu.



"Amerika Latin tidak lagi menjadi halaman belakang Amerika Serikat dan Venezuela bukan lagi koloni minyaknya," kata Maduro.