Minggu, 01 Februari 2015

Tahukah Anda: “Sumatra Telah Dikenal Sejak Zaman Rasulullah”




Syed Muhammad al Naquib al Attas


Benarkah pulau Sumatra telah dikenal oleh Rasulullah SAW semasa hidup, serta telah dilalui dan disinggahi para pedagang dan pelaut Arab di masa itu? Pernyataan ini diungkap Prof. Dr. Muhammad Syed Naquib al-Attas di buku terbarunya “Historical Fact and Fiction” yang di seminarkan November 2011 lalu.



Syed Muhammad al Naquib al Attas lahir di Bogor, 5 September 1931 adalah seorang cendekiawan dan filsuf muslim saat ini dari Malaysia. Ia menguasai teologi, filsafat, metafisika, sejarah, dan literatur.






Muhammad al Naquib al Attas
Ia juga menulis berbagai buku di bidang pemikiran dan peradaban Islam, khususnya tentang sufisme, kosmologi, filsafat, dan literatur Malaysia.



Sumber Wikipedia menyebutkan, tahun 1962 Al-Attas menyelesaikan studi pasca sarjana di Institute of Islamic Studies di McGill University, Montreal, Kanada, dengan thesis Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh.



Al-Attas kemudian melanjutkan studi ke School of Oriental and African Studies, University of London di bawah bimbingan Professor A. J. Arberry dari Cambridge dan Dr. Martin Lings. Thesis doktornya (1962) adalah studi tentang dunia mistik Hamzah Fansuri.



Pada 1987, Al-Attas mendirikan sebuah institusi pendidikan tinggi bernama International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) di Kuala Lumpur. Melalui institusi ini Al-Attas bersama sejumlah kolega dan mahasiswanya melakukan kajian dan penelitian mengenai Pemikiran dan Peradaban Islam, ia terkenal kritis terhadap Peradaban Barat.



Kesimpulan Al-Attas ini berdasarkan inductive methode of reasoning. Metode ini, ungkap al-Attas, bisa digunakan para pengkaji sejarah ketika sumber-sumber sejarah yang tersedia dalam jumlah yang sedikit atau sulit ditemukan, lebih khusus lagi sumber-sumber sejarah Islam dan penyebaran Islam di Nusantara memang kurang.



Ada dua fakta yang al-Attas gunakan untuk sampai pada kesimpulan di atas.



Pertama, bukti sejarah Hikayat Raja-Raja Pasai yang di dalamnya terdapat sebuah hadits yang menyebutkan Rasulullah saw menyuruh para sahabat untuk berdakwah di suatu tempat bernama Samudra, yang akan terjadi tidak lama lagi di kemudian hari. Hikayat Raja-raja Pasai antara lain menyebutkan sebagai berikut:



…Pada zaman Nabi Muhammad Rasul Allah salla’llahu ‘alaihi wassalama tatkala lagi hajat hadhrat yang maha mulia itu, maka sabda ia pada sahabat baginda di Mekkah, demikian sabda baginda“Bahwa sepeninggalku ada sebuah negeri di atas angin Samudera namanya. Apabila ada didengar khabar negeri itu maka kami suruh engkau (sediakan) sebuah kapal membawa perkakas dan kamu bawa orang dalam negeri (itu) masuk Islam serta mengucapkan dua kalimah syahadat. Syahdan, (lagi) akan dijadikan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam negeri itu terbanyak daripada segala Wali Allah jadi dalam negeri itu”


Dasarnya tentu sangat kuat baik secara teologis maupun secara antropologis. Menurutnya, Hamzah Fansuri, Nurruddin Ar-Raniry, Syamsuddin As-Sumatrani, Syech Abdurrauf As-singkili yang terkenal dengan nama Syeikh di Kuala atau Syiah Kuala adalah sekian diantara ulama besar Aceh yang pernah ada di zaman keemasan kesultanan Pasai dan Kerajaan Aceh Darussalam.



Bahkan, sekian diantara Wali Songo memiliki garis hubungan pendidikan atau lulusan (alumni) yang berguru di Samudera Pasai sebagai pusat peradaban Islam Asia tenggara kala itu. Bahkan beberapa diantaranya ada yang memiliki hubungan keturunan dengan Aceh penyebar Islam di tanah Jawa.



Sumber wikipedia menyebutkan, bahwa asal-usul penamaan pulau "Sumatra" sendiri berasal dari keberadaaan sebuah kerajaan benama Samudera Pasai (terletak di pantai pesisir timur Aceh). Diawali dengan kunjungan Ibnu Batutah, petualang asal Maroko ke negeri tersebut pada tahun 1345, dia melafalkan kata Samudera menjadi Samatrah, dan kemudian menjadi Sumatra atau Sumatera, selanjutnya nama ini tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan Portugis, untuk dirujuk pada pulau ini, sehingga kemudian dikenal meluas sampai sekarang. (Nicholaas Johannes Krom, De Naam Sumatra, BKI, 100, 1941.)



Kedua, berupa terma “kāfūr” yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Kata ini berasal dari kata dasar “kafara” yang berarti menutupi. Kata “kāfūr” juga merupakan nama yang digunakan bangsa Arab untuk menyebut sebuah produk alam yang dalam Bahasa Inggris disebut camphor, atau dalam Bahasa Melayu disebut dengan kapur barus.



Masyarakat Arab menyebutnya dengan nama tersebut karena bahan produk tersebut tertutup dan tersembunyi di dalam batang pohon kapur barus/pohon karas (cinnamomum camphora) dan juga karena “menutupi” bau jenazah sebelum dikubur.



Produk kapur barus yang terbaik adalah dari Fansur (Barus) sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang terletak di pantai barat Sumatra.



Dengan demikian tidak diragukan wilayah Nusantara lebih khusus lagi Sumatra telah dikenal oleh Rasulullah dari para pedagang dan pelaut yang kembali dengan membawa produk-produk dari wilayah tersebut (pasai) dan dari laporan tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar tentang tempat-tempat yang telah mereka singgahi.






Prof. Dr. Muhammad Syed Naquib al-Attas


Menurut berita-berita luar yang juga diceritakan dalam Hikayat Raja-raja Pasai (Pase) kerajaan ini letaknya di kawasan Selat Melaka pada jalur hubungan laut yang ramai antara dunia Arab, India dan Cina. Disebutkan pula bahwa kerajaan ini pada abad ke XIII sudah terkenal sebagai pusat perdagangan di kawasan itu.


Kembali menurut Al-Attas, ia menyebutkan, ada empat faktor penyebab minimnya sumber dan kajian sejarah Islam dan sejarah penyebaran Islam di Nusantara.


Pertama, sumber dan karya ilmiah sejarah Islam yang ditulis dalam huruf Jawi/Pego (Arab latin) oleh masyarakat Nusantara tidak begitu terkenal di kalangan ilmuwan Barat karena tidak banyak dari mereka yang pandai membaca tulisan Jawi.



Kedua, banyak sumber sejarah yang hilang atau tidak diketahui keberadaannya pada zaman penjajahan.



Ketiga, biasanya sumber-sumber sejarah yang ditulis masyarakat Nusantara dianggap oleh orientalis sebagai artifak sastra, sebagai karya dongeng atau legenda, yang hanya bisa dipelajari dari sudut filologi atau linguistik, dan tidak bisa diterima sebagai sumber sejarah yang sempurna dan benar.



Keempat, karena minimnya sumber dan kajian sejarah Islam Nusantara membuat para ilmuwan Barat hanya menggunakan sumber, kajian dan tulisan dari luar Nusantara termasuk dari Barat. Mereka tidak memperhatikan atau mungkin tidak tahu adanya bahan-bahan dan informasi yang terdapat dalam berbagai sumber sejarah Islam termasuk sumber-sumber sejarah dari wilayah Nusantara.


Prof. Dr. Abdul Rahman Tang, Akademis dan dosen pasca sarjana di Departemen Sejarah dan Peradaban, Kulliyyah of Islamic Revealed Knowledge and Human Sciences di International Islamic University Malaysia, selaku pembanding menyatakan kajian sejarah Islam Nusantara yang dilakukan al-Attas dalam buku tersebut sebagian besar bersifat spekulatif.



Salah satu fakta spekulatif tersebut adalah hadits yang terdapat dalam Hikayat Raja Raja Pasai.



Menurutnya, fakta-fakta tersebut bisa valid jika telah menjalani proses “verification of fact”. Namun Al-Attas tidak melakukan proses ini terhadap hadits yang disebutkan di dalam hikayat raja-raja pasai tersebut.






Historical Fact and Fiction
Muslim China warga Malaysia ini mempertanyakan tentang hadits ini dan mengkhwatirkan implikasinya terhadap pemikiran masyarakat Nusantara. Menurutnya, al-Attas melakukan inductive methode of reasoning secara tidak konstruktif. Sedang Dr. Syamsuddin Arif, dosen IIUM asal Jakarta, selaku pembicara kedua dalam acara bedah buku tersebut mengungkapkan kesimpulan al-Attas di atas logis dan sesuai dengan fakta.


Hal ini berdasarkan perjalanan pelaut dan pedagang Arab pada masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam  yang pergi ke China. Untuk mencapai negeri China melalui laut tak ada rute lain kecuali melalui dan singgah wilayah Nusantara.


Lebih lanjut Arif mengemukakan berbagai teori dan pendapat tentang kapan, dari mana, oleh siapa, dan untuk apa penyebaran Islam di Nusantara beserta bukti-bukti dan fakta-fakta yang digunakan untuk mendukung pendapat-pendapat tersebut. Arif juga menjelaskan ilmuwan siapa saja yang memegang dan yang menentang pendapat-pendapat tersebut.


Di akhir makalahnya, Arif mempertanyakan pendapat J.C. Van Leur yang pertama kali menyatakan bahwa penyebaran Islam di Nusantara dimotivasi oleh kepentingan ekonomi dan politik para pelakunya.


Van Leur dalam bukunya “Indonesian Trade and Society” berpendapat, sejalan dengan melemahnya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Sumatera dan khususnya di Jawa, para pedagang Muslim beserta muballigh lebih berkesempatan mendapatkan keuntungan dagang dan politik.



Dia juga menyimpulan adanya hubungan saling menguntungkan antara para pedagang Muslim dan para penguasa lokal.


Pihak yang satu memberikan bantuan dan dukungan materiil, dan pihak kedua memberikan kebebasan dan perlindungan kepada pihak pertama.



Menurutnya, dengan adanya konflik antara keluarga bangsawan dengan penguasa Majapahit serta ambisi sebagian dari mereka untuk berkuasa, maka islamisasi merupakan alat politik yang ampuh untuk merebut pengaruh hingga menghimpun kekuataan.


Menurut catatan M. Yunus Jamil, bahwa pejabat-pejabat Kerajaan Islam Samudera Pasai terdiri dari orang-orang alim dan bijaksana. Adapun nama-nama dan jabatan-jabatan mereka adalah sebagai berikut:


1. Seri Kaya Saiyid Ghiyasyuddin, sebagai Perdana Menteri.

2. Saiyid Ali bin Ali Al Makaarani, sebagai Syaikhul Islam.

3. Bawa Kayu Ali Hisamuddin Al Malabari, sebagai Menteri Luar Negeri.


Dari catatan-catatan, nama-nama dan lembaga-lembaga seperti tersebut di atas, Prof. A. Hasjmy berkesimpulan bahwa, sistem pemerintahan dalam Kerajaan Islam Samudera Pasai sudah teratur baik, dan berpola sama dengan sistem pemerintahan Daulah Abbasiyah di bawah Sultan Jalaluddin Daulah (416-435 H).


Nama Samudera dan Pasai sudah populer disebut-sebut baik oleh sumber-sumber Cina, Arab dan Barat maupun oleh sumber-sumber dalam negeri seperti Negara Kertagama (karya Mpu Prapanca, 1365) pada abad ke 13 dan ke-14 Masehi. Dan tentang asal usul nama kerajaan ini ada berbagai pendapat.



Menurut J.L. Moens, kata Pasai berasal dari istilah Parsi yang diucapkan menurut logat setempat sebagai Pa’Se. Dengan catatan bahwa sudah semenjak abad ke VII M, saudagar-saudagar bangsa Arab dan Parsi sudah datang berdagang dan berkediaman di daerah yang kemudian terkenal sebagai Kerajaan Islam Samudera Pasai .







Mohammad Said, salah seorang wartawan dan cendikiawan Indonesia pengarang buku ACEH SEPANJANG ABAD yang berkecimpung dengan penelitiannya tentang kerajaan ini dan kerajaan Aceh, dalam prasarannya yang berjudul “Mentjari Kepastian Tentang Daerah Mula dan Cara Masuknya Agama Islam ke Indonesia", berkesimpulan bahwa istilah PO SE yang populer digunakan pada pertengahan abad ke VIII M seperti terdapat dalam laporan-laporan Cina, adalah identik atau mirip sekali dengan Pase atau Pasai.


Pendapat ini adalah sesuai dengan apa yang telah dikemukakan oleh Prof. Gabriel Ferrand dalam karyanya (L’Empire, 1922, hal.52-162), dan pendapat Prof. Paul Wheatley dalam (The Golden Khersonese, 1961, hal.216), yang didasarkan pada keterangan para musafir Arab tentang Asia Tenggara. Kedua sarjana ini menyebutkan bahwa sudah sejak abad ke-7 Masehi, pelabuhan-pelabuhan yang terkenal di Asia Tenggara pada masa itu, telah ramai dikunjungi oleh para pedagang dan musafir-musafir Arab. Bahkan pada setiap kota-kota dagang itu telah terdapat fondachi-fondachi atau permukiman-permukiman dari pedagang-pedagang yang beragama Islam. Wallahu'alam bissawab..


Referensi:



  • Islamic Studies Forum for Indonesia) Kuala Lumpur, Malaysia

  • http://id.wikipedia.org/wiki/Syed_Muhammad_Naquib_al-Attas

  • hidayatullah.com, Benarkah Nusantara telah dikenal di jaman Nabi





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Sabtu, 31 Januari 2015

Inggris Gempar, Pendeta ini sebut Israel dalang Serangan 9/11 WTC



Seorang Pendeta bernama Stephen Sizer telah membuat gempar seluruh Inggris. 


Bagaimana tidak, Pendeta tersebut berani memasang sebuah artikel di akun Facebooknya, dalam artikel tersebut pendeta itu menjelaskan bahwa negara Zionis Israel merupakan dalang serangan 11 September 2001 di WTC Amerika Serikat.



Stephen Sizer asal inggris ini merupakan pendeta Gereja Kristus asal Virginia Waters, Surrey, Pendeta ini diduga telah mempublikasikan tautannya yang berjudul: ” 9/11 Israel Melakukannya “.



Setelah Keuskupan Guildford mengetahui hal ini, dia mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas untuk menyelidiki Stephen Sizer tersebut.



Meski Stephen kemudian mencabut artikel itu, dia terus membela tindakannya itu dengan mengatakan dia hanya mendorong sebuah debat tentang sebuah tuduhan serius.



Namun, dia menekankan dirinya tidak-bisa tidak percaya jika Israel tidak berada di belakang tragedi tersebut.







Juru bicara asal gereja tersebut menjelaskan bahwa hal Ini sungguh sangat menyedihkan dan suatu hal yang memalukan, sebab artikel ini muncul pada saat pekan yang sama yakni dengan diperingatinya 70 tahun pembebasan Auschwitz.



Juru bicara gereja mengatakan, ” Perhatian kami sangat tertuju terhadap komentar dari Stephen Sizer di media sosial. Dalam komentarnya Pendeta Stephen Sizer telah menautkan sebuah artikel yang berjudul "Israel dalang 9/11“, katanya.



Menurut laporan dari BBC pada hari Jumat kemarin, 30/1/2015. Pendeta Stephen Sizer memiliki riwayat panjang perseteruannya dengan pimpinan komunitas Yahudi



Gereja Inggris memerintahkan keuskupan Dorking yang membawahi wilayah Virginia Water yang dipimpin Stephen untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah ini.



Sementara itu, komunitas Yahudi Inggris menilai artikel-artikel yang menyebut atau membuat komunitas Yahudi dituding bertanggung jawab atas tragedi 11 September 2001 merupakan sebuah tindakan anti-Semit yang sangat nyata.





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Castro ajukan 3 syarat Mutlak jika AS mau Mesra dengan Kuba, salah satunya Guantanamo





Pengembalian Teluk Guantanamo adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi


Presiden Kuba Raul Castro menindaklanjuti kesepakatannya dengan Amerika Serikat (AS) untuk memperbaiki hubungan kedua negara.



Rabu waktu setempat (28/1) Raul Castro menyebutkan tiga syarat mutlak yang harus Washington penuhi dalam proses normalisasi. Salah satunya adalah mengembalikan Teluk Guantanamo ke pangkuan Kuba.



Di hadapan para pemimpin negara Amerika Latin dan Kepulauan Karibia, Castro mengatakan bahwa pengembalian Teluk Guantanamo adalah syarat mutlak yang harus Washington penuhi.





Dia juga mendesak pemerintahan Presiden Barack Obama untuk mencabut embargo dagang yang sudah lima dekade berlaku di Kuba. Syarat terakhir adalah menghapus Kuba dari daftar negara pendukung terorisme.



"Kuba dan AS akan segera terhubung lagi secara diplomatik. Tapi, jika syarat-syarat yang kami ajukan tidak dipenuhi, segenap upaya menuju normalisasi sia-sia," ungkap Castro.



Rencananya, Kuba segera kembali membuka kedutaan besar di Washington. AS pun akan mengaktifkan lagi kantor perwakilannya di Havana.



Terkait dengan normalisasi hubungan Kuba dan AS, Fidel pun memberikan restunya.



"Tidak percaya pada kebijakan AS bukan berarti tidak mendukung solusi damai untuk konflik kedua negara. Kami akan selalu mengutamakan kerja sama dan persahabatan dengan semua negara di dunia, termasuk musuh politik kami," tandas tokoh 88 tahun yang mundur dari kursi presiden pada 2008 itu. (AP/AFP)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Menyingkap Misteri Machu Picchu, Peru (FULL PICTURES)





Machu Picchu (“Gunung Tua” dalam bahasa Quechua; sering juga disebut “Kota Inca yang hilang”) adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m diatas permukaan laut.



Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco. Machu Picchu merupakan simbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka.



Situs ini sempat terlupakan oleh dunia internasional, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog dari universitas Yale Hiram Bingham III yang menemukannya kembali pada tahun 1911. Sejak itu, Machu Picchu menjadi objek wisata yang menarik bagi para turis lokal maupun asing.



Machu Picchu dibangun dengan gaya Inka kuno dengan batu tembok berpelitur. Bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela. Tempat-tempat ini disebut sebagai Distrik Sakral dari Machu Picchu. Situs tersebut telah ditunjuk sebagai Situs Warisan dunia UNESCO sejak tahun 1983, Machu Picchu juga merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia baru.











Machu Picchu mungkin lambang umum kerajaaan inca. Dibangun di sekitar 1450 SM dan Tidak terjamah lagi seratus tahun kemudian, ketika Penaklukan Spanyol terhadap kerajaan inca, sehinga peradaban ini pernah dilupakan selama berabad-abad.



Machu pichu muncul kembali ke permukaan dunia setelah ditemukan lagi pada 1911 oleh Hiram Bingham. Sejak itu Machu Picchu telah menjadi suatu situs wisatawan penting.



Ketika ditemukan pada tahun 1911, tempat ini sangatlah tersembunyi dan tertutup oleh lebatnya Vegetasi tumbuh-tumbuhan disekitarnya. Bingham sendiri mungkin tidak pernah mengira bahwa temuannya ini bisa menyedot ribuan wisatawan ditiap harinya.









Bagaimanapun juga, dia menemukan tempat ini secara kebetulan. Pada mulanya, Ia hanya berniat menjelajahi vegetasi liar di Gunung Andes sebagai sebuah ekspedisi ilmiahnya.



Mungkin bagi dirinya pengalaman ini sangatlah luar biasa, bagaimana tidak, menjelajah di suatu tempat yang sangat asing bagi dirinya, melewati pepohonan yang tinggi menjulang, dan ketika menerobos suatu semak belukar yang sangat lebat dengan bantuan kedua tangannya, samar-samar dari kejauhan tampak bangunan kuno super megah yang terkubur oleh tingginya ilalang terlihat oleh kedua matanya.



Dia bersama seorang pemandunya, seakan-akan menganggap apa yang telah dilihatnya merupakan suatu fatamorgana belaka. Namun ini suatu kenyataan! Letak Machu Picchu sendiri hampir pada ketinggian hampir 8000 kaki diatas permukaan laut.



Bangunan menakjubkan yang terletak di Gunung Andes Peru, relatif selama beratus-ratus tahun tidak pernah terusik oleh kehadiran manusia. Bingham sendiri pernah berkata bahwa bisa menemukan Machu Picchu sama halnya dengan menemukan sebuah peradaban baru dimuka bumi. Salah satu Media Amerika Serikat menyatakan bahwa Machu Picchu merupakan bangunan yang paling penting dan yang paling terpelihara didunia.











Mengenai maksud dan tujuan dari adanya machu pichu ini ini banyak teori-teoi yang diutarakan oleh para sejarawan dan ahli arkeologi terhadap situs bersejarah tersebut, konon kalo machu pichu dibangun sebagai tempat pemujaan para dewa suci mereka, teori lainnya menyebutkan kalo machu pichu dibangun untuk tujuan mempelajari ilmu perbintangan/astronomi, ini didasarkan pada salah satu bangunan letak pembangunannya yang berada diatas gunung.



Masyarakat Inca tidak pernah menggunakan roda sebagai alat bantu untuk memindahkan batu-batu besar. Bagaimana mereka memindahkan dan menempatkan balok batu besar pada bidang yang kemiringannya tidak memungkinkan, adalah suatu misteri sampai sekarang. walaupun kepercayaan yang umum adalah bahwa mereka menggunakan beratus-ratus orang untuk menaikkan batu-batu maha besar tersebut.



Disana terdapat 140 konstruksi Bangunan yang mencakup kuil, taman dan tempat kediaman. Pemondokkan dengan atap jerami, tempat air mancur yang saling behubungan, dan sistem irigasi dengan melubangi batu karang. Bukti ini mungkin bermaksud untuk menylaurkan air dari mata air ke masing-masing rumah disana. Sekarang machu pichu telah menjadi tempat wisata bersejarah yang setiap harinya kurang lebih 2000 orang dari seantero dunia mengunjungi tempat ini.



sumber: msn.com





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






“Jokowi Bukan Takut Bu Mega, Tapi... ”



"Bu Mega adalah Marhaen asli. Jadi apapun yang diperintah Bu Mega...."


Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies, J. Kristiadi, menilai pertemuan antara Presiden Jokowi Widodo dan Prabowo Subianto disebabkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak dapat diandalkan.



"Orientasi KIH sudah amburadul, " katanya 30 Januari 2015.



Menurut Kristiadi, Presiden Jokowi dibebani intervensi para politikus PDI Perjuangan, terutama dalam kasus pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri. Karena itu, Jokowi berupaya mencari penyeimbang.



Presiden Jokowi bertemu dengan Prabowo di Istana Bogor pada Jum’at, 29 Januari. Usai pertemuan ini Prabowo menyatakan dukungannya kepada Jokowi. Setelah itu, malamnya Prabowo mengumpulkan para pemimpin partai politik yang mengusungnya dalam pemilihan presiden lalu.



Akankah manuver itu membuat hubungan Jokowi dengan pemimpin partai-partai pendukungnya, terutama Ketua Umum PDIP Megawati renggang?



Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Gun Gun Heryanto, mengatakan yang dilakukan oleh Jokowi merupakan strategi untuk mengatasi tekanan.



"Tapi saya yakin Jokowi atau PDIP tidak akan saling meninggalkan,” ujarnya, Sabtu, 31 Januari 2015.



Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun pernah mengisahkan mengenai hubungan Jokowi dan Megawati. Menurut Ahok, Jokowi sangat loyal terhadap Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.



"Dulu saat pemilihan gubernur, Pak Prabowo menawari Pak Jokowi mencalonkan diri dari partai lain dia tidak mau," kata Ahok di Balai Kota pada Kamis, 13 Maret 2014.



"Pak Jokowi bilang, 'saya tidak mau mencalonkan diri di DKI kalau tidak diperintah oleh Ibu Mega' gitu."



Ahok terus bercerita tentang betapa Jokowi menuruti Megawati.



"Orang boleh menjelek-jelekkan Bu Mega macam-macam, tapi bagi Pak Jokowi, Bu Mega adalah Marhaen asli. Jadi apapun yang diperintah Bu Mega, bukan karena beliau takut sama Bu Mega, ya tapi karena beliau sadar, inilah rohnya PDI Perjuangan."



sumber: tempo





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

“Jokowi Bakal Tumbang dalam Hitungan Bulan”






"Siapapun yang berniat menjatuhkan Jokowi, saatnya sekarang, ...mudah-mudahan dua-duanya (Jokowi-JK) yang jatuh,""


-- Effendi Simbolon



Politikus PDI Perjugan Effendi Simbolon melontarkan berbagai kritikan terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang telah berjalan 100 hari. Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla diprediksi tak akan tuntas hingga lima tahun.



Itu terjadi jika Jokowi tak tegas dalam menyikapi berbagai persoalan.



“Saya kira dalam hitungan bulan. Paling lama dua tahun,” ujar Effendi Simbolon di sela-sela diskusi publik yang bertajuk ‘Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Energy, Kawasan SCBD, Jakarta, Senin, (26/1/2015).



Dia mengatakan Jokowi tak kunjung memperlihatkan ketegasannya saat menghadapi sejumlah persoalan. Effendi menyebut persoalan itu antara lain penyikapan polemik KPK-Polri, pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri dan pembahasan RAPBN-P.



“Ini seperti pesawat take off. Ada awan besar, turbulance. Mudah-mudahan satu bulan ke depan, sudah bisa clear weather. Tapi satu hal, bahwa ada yang kmudian turbulance kedua. Adanya potensi terjadinya turbulance ketika pembahasan RAPBNP 2015. Ketika itu, tidak bisa disahkan, maka yang digunakan APBN 2015. Kalau begitu maka game over pemerintahan,” terang dia.



Dia menduga, ada dua faktor ketidaktegasan Jokowi dalam menjalankan mandat dari rakyat. Dugaan pertama, Jokowi masih belum berpengalaman menghadapi peta politik nasional. Selain itu, juga karena sebagian besar menteri tak dikenalnya. Akibatnya, Jokowi tak bisa mengimplementasikan program Nawa Cita yang diusungnya.



“Saya trus terang miris. Saya takut." Maka dari itu, dia ingin Jokowi sadar dan kembali melek dengan suasana yang semakin runyam ini. Bergerak sesuai dengan Nawa Cita dan memerhatikan kondisi masyarakat.



Saatnya Tumbangkan Jokowi



Bahkan menurutnya, ini saat yang tepat bagi siapapun yang berniat menjatuhan pemerintahan Jokowi-JK. Sebab, ia menilai pemerintahan Jokowi-JK memiliki banyak celah untuk dimakzulkan oleh lawannya.



"Siapapun yang ingin jatuhkan Jokowi, maka saatnya itu, memang sekarang, karena banyak celahnya. Mudah-mudahan dua-duanya (Jokowi-JK) yang jatuh. Jadi peluang jatuhkan Jokowi terbuka, saya pribadi kasihan,” ungkapnya di Universitas Paramadina, Senin (26/1).



Namun Effendi mengingatkan jika Jokowi dijatuhkah, maka Jusuf Kalla sebagai Wapres juga harus turun.



"Ya jangan satu meng-impeach (memakzulkan) yang satu dong, kalau mau jatuh dua-duanya jatuh, kalau di Senayan mau jatuhkan yang no 1, saya jatuhkan juga yang no dua (JK)," ujarnya.



Effendi juga mengibaratkan pemerintahan Jokowi ini layaknya pesawat yang tengah mengalami turbulensi. Ia pun mengkhawatirkan terjadinya turbulensi kedua, yakni saat pembahasan rancangan APBN-P 2015 di DPR nanti.



"Kalau itu turbulance politik, kalau itu tidak disahkan, maka APBN yang digunakan itu yang 2015. Kalau itu yang digunakan, game over pemerintahan. Preventifnya enggak ada," jelasnya.



Tak Dapat Jatah



Ruhut Sitompul menganggap kritik Effendi ini karena tidak mendapat jatah dari pemerintahan Jokowi.



"Effendi itu hanya ingin mendapatkan kursi di pemerintahan Jokowi," kata Ruhut, Jumat (30/1).



Ruhut menambahkan Effendi Simbolon adalah salah satu yang tidak mendapatkan kursi di pemerintahan Jokowi.



Sebab itu menurut Ruhut, Effendi sering mengkritik pemerintahan Jokowi. Ruhut mengatakan, presiden banyak mendengarkan pendapat sebagai bukti kearifannya sebagai orang nomor satu di Indonesia.



“Jangan dengarkan Effendi Simbolon,” ujar Politisi Demokrat Ruhut Sitompul Jumat (30/1).
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Menlu Spanyol: “Israel Pelaku Pembunuhan Tentara PBB”





Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Garcia Margallo menyebutkan Israel sebagai dalang dibalik tewasnya Francisco Javier Soria Toledo pada Rabu (28/1) di perbatasan Libanon.



Toledo adalah salah satu dari 500 tentara penjaga perdamaian PBB yang ditugaskan untuk menjaga perdamaian di Libanon. Tentara asal Spanyol itu tewas di dekat desa Ghayar, 20 km dari Marjayoun, setelah baku tembak antara Israel dengan Hizbullah.



"Tampaknya kemungkinan, kecuali terbukti sebaliknya, bahwa pelakunya adalah Israel," kata Menteri Pertahanan Spanyol, pada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa, sebagaimana diberitakan APA, Jumat (30/1).



Margallo mengecam tindakan Israel yang melakukan serangan dimana pasukan penjaga perdamaian PB berada. Ia menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan baru akan mengambil tindakan begitu hasilnya keluar.



Margallo juga telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Israel Ze'ev Elkin dan meminta untuk membantunya menguak fakta dibalik tewasnya Toledo. Dia melanjutkan bahwa penjaga perdamaian memang bekerja di area dengan resiko yang tinggi.



"Saya ingin mengingatkan orang-orang bahwa Spanyol bekerja dalam operasi dengan 130.000 pria dan wanita untuk mencoba dan menjaga stabilitas dan perdamaian, yang adalah apa senegaranya kami coba lakukan ketika ia tewas," tambahnya.







Duta Besar Spanyol di PBB membenarkan rezim Zionis Israel bertanggung jawab atas tewasnya Francisco Javier Soria Toledo.



Roman Oyarzun Marchesi, Dubes Spanyol di PBB, Rabu (28/1) kepada media menuturkan, "Masalah ini terjadi karena tensi ketegangan yang semakin tinggi, Israel adalah pelakunya."



Hizbullah, Lebanon dalam balasannya atas serangan Israel ke Quneitra, di dataran tinggi Golan, Suriah, 18 Januari lalu, menyerang konvoi militer Israel di Utara wilayah pendudukan, Sheeba. Dalam serangan itu beberapa tentara Israel tewas dan terluka.



Israel pun kemudian melancarkan serangan udara dan artileri ke wilayah Selatan Lebanon. Akibatnya seorang pasukan penjaga perdamaian, UNIFIL asal Spanyol tewas.



Marchesi melanjutkan, "Spanyol mendesak dilakukannya investigasi penuh atas tewasnya pasukan penjaga perdamaian PBB itu."
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.