Sabtu, 14 Februari 2015

Turis Dilarang Datang Dulu ke Sabang!





*Konsep Tugu O Kilometer yang Baru [VIDEO]



MENGINJAKKAN kaki di kawasan Tugu Kilometer Nol, Kota Sabang di Pulau Weh terkesan berbeda. Gundukan tanah, jalanan berdebu, truk bangunan dan traktor menjadi pemandangan di Tugu Kilometer Nol saat ini.



Sebab tugu ini sedang direnovasi.



Tugu Nol Kilometer merupakan salah satu landmark bangunan yang ada di Sabang, Aceh. Tugu ini merupakan titik nol paling ujung barat Indonesia. Sehingga dihimbau kepada wisatawan yang datang ke Sabang, agar tidak kecewa ketika adanya penutupan tersebut.



Tetapi, seperti apa nantinya Tugu Kilometer Nol setelah direnovasi?



"Untuk sementara ditutup untuk kunjungan wisatawan. Saya tidak rekomendasikan dulu wisatawan untuk mengunjunginya," katanya Kepala Dinas Pariwisata Sabang, Zulfi Purnawati.



“Tugunya sudah ada. Jadi yang tengah itu dasarnya, nah nanti ada empat pilar di kiri dan kanan akan menyokong setinggi 30 meter yang menyokong Nol Besar di bagian atas. Ini akan menjadi ikon Sabang, Aceh dan Indonesia sehingga kita buat besar,” ujarnya.



Dikatakan lebih lanjut, penutupan tersebut guna mempercepat para pekerja membangun landmark kota Sabang yang telah mendunia tersebut.







Ia menggambarkan nantinya akan terdapat tempat penjual souvenir seperti baju atau aksesoris, serta jajanan di sekitar depan pintu gerbang Tugu Kilometer Nol.



“Sekarang sedang dibuat sertifikat menjadi souvenir tamu sebagai tanda pernah mengunjungi kilometer nol dari penjualan tiket masuk tersebut. Jadi, pembuatan landmark ini menjadi salah satu upaya mengangkat Sabang di mata dunia,” simpulnya.



Selain itu, Zulfi Purnawati mengatakan bahwa nanti akan ada tiket bagi pengunjung yang menyambangi Tugu Kilometer Nol di depan pintu gerbang Tugu Kilometer Nol.



"Siap-siap saja kalau datang ke Sabang, Tahun ini Tugu Nol Kilometer akan berdiri megah," ujar Walikota Sabang, Zulkifli H Adam.



Berikut konsep tugu nol kilometer yang sedang dibangun diperkirakan menghabiskan anggaran senilai Rp.20 miliar lebih.



Lihat Video:




















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Nenek Renta ini Ceramahi Militan ISIS, “Kembalilah ke Jalan Allah” (VIDEO)





Seorang nenek tua di Suriah membuat heboh dunia. Nenek tua itu memanggil dua militan ISIS yang ada di mobil dengan sebutan “syaitan” dan menceramahi mereka kembali ke jalan Tuhan.



Aksi pemberani nenek tua berkerudung itu telah muncul di video yang telah beredar di internet. Nenek yang tidak diketahui identitasnya itu berdiri menantang dua militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).



”Jangan memenggal siapapun, dan tak seorang pun akan memenggal Anda,” katanya menceramahi kedua militan ISIS tersebut.



Nenek itu juga mengutip dalil-dali di Al-Quran dengan menceramahi mereka.



”Ini semua dilarang. Saya bersumpah, tidak ada tindakan yang Anda lakukan benar-benar di jalan Tuhan,” lanjut nenek tua tersebut.



”Ini semua membuat kita pergi mundur ke belakang, tak satu pun dari Anda yang baik. Tuhan tidak akan menghentikan rezim, Dia tidak akan membuat Anda sukses,” sambung nenek tua itu.



”Tidak salah satu dari Anda akan memenangkan apapun, tidak Anda atau Bashar (Al-Assad),” sambung si nenek, dalam video yang dilansir Mirror, Kamis (12/2/2015).




Salah satu militan ISIS itu minta agar si nenek pergi. Nenek renta itu justru mengutuk ISIS. “Anda hanya terus membunuh satu sama lain, seperti keledai. Negara Anda (ISIS) dikutuk,” tukas sang nenek.



Simak Video:




















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






‘Muka Dua’ Media Barat terkait Tragedi Chapel Hill, Pengamat: “Memang Ada Konspirasi...”





Penembakan tragis terhadap tiga mahasiswa Muslim di Chapel Hill, North Carolina, AS, Selasa (10/2) terlihat tak mendapat cukup perhatian dari media-media besar, khususnya media Barat.



Menurut pengamat media dari Lembaga Survei Indonesia, Dodi Ambardi, fenomena tersebut terjadi karena kombinasi berbagai faktor, salah satunya adalah faktor media yang cenderung memotret Muslim dengan citra yang buruk.



"Ada pola untuk memotret Islam dengan cara tertentu. Sama seperti memotret warga kulit hitam, mereka cenderung stereotyping," kata Dodi pada Jumat (13/2).



Faktor ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, menurut Dodi, gencarnya arus pemberitaan media Barat belakangan yang berfokus soal berbagai serangan oleh kelompok militan Islam di sejumlah negara, seperti serangan kelompok militan ISIS, Boko Haram, serangan di Paris dan Australia, kerap kali menyeret Islam dengan imej yang negatif.



"Mereka ignorance, cenderung ada kemalasan dari media Barat untuk memotret Muslim secara baik. (Mereka) malas memetakan dan membedakan mana Muslim yang ekstrem dan mana Muslim yang moderat," kata Dodi lansir CNN Indonesia, Jumat (13/2).



Dodi juga tidak menampik kemungkinan adanya agenda tertentu yang disandang media-media Barat dalam melaporkan serangan terhadap Islam



"Mungkin memang ada konspirasi, yang dilakukan oleh media-media ekstrem. Dan bukan hanya di Amerika, semua negara punya media ekstrem, yang hanya memberitakan sesuai dengan ideologi mereka," kata Dodi.



Selain itu, menurut Dodi, media cenderung mengikuti selera pasar. Dodi menilai pemberitaan media Barat yang minim terhadap serangan di Chapel Hill bisa jadi merupakan representasi pembacanya.



"Ya tergantung pembacanya. Mungkin saja itu representasi pola pikir masyarakatnya. Sayang sekali memang, hal ini terjadi pada saat serangan Chapel Hill tersebut," kata Dodi.



Penembakan di Chapel hill, North Carolina, menewaskan tiga mahasiswa Muslim, yaitu Deah Shaddy Barakat, 23 tahun, istrinya, Yusor Mohammad, 21 tahun, dan adik Yusor, Razan Mohammad Abu-Salha, 19 tahun. Ketiganya, yang merupakan mahasiswa Universitas North Carolina dan Universitas Negeri North Carolina, tewas ditembak di kepala oleh Craig Stephen Hicks pada Selasa (10/2) sekitar pukul 5 sore.



Penembakan yang dilakukan oleh Craig Stephen Hicks, pria AS yang mengaku atheis terlambat diberitakan oleh sejumlah media Barat, seperti BBC, Reuters, dan CNN, yaitu pada Rabu (11/2), atau satu hari setelah penembakan. Padahal, biasanya media Barat selalu tanggap terhadap peristiwa kriminal seperti ini.



Tak pelak, sejumlah pengguna media sosial Twitter pun melontarkan kritikan melalui tagar #chapelhillshooting #alllivesmatter dan #muslimlivesmatter yang termasuk dalam trending topic, atau topik yang paling sering dibicarakan di Twitter, pada Kamis (12/2).



Gerakan tersebut mengehembuskan kritik tajam kepada media-media Barat. Mereka menuduh minimnya liputan soal insiden ini lantaran para korban yang merupakan umat Muslim.
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Awan Oranye Beracun Gegerkan Barcelona (PHOTO)

Awan oranye dan beracun itu berasal dari sebuah pabrik kimia, dan menyebar ke kota-kota kecil di sekitar Barcelona, Spanyol. Akibat insiden itu, pemerintah menyerukan penduduk untuk tak keluar rumah dan menutup jendela mereka.















Red alert: The orange toxic cloud sits behind the local hospital. Nitric acid vapour can affect the eyes, throat and skin but higher doses can cause severe burns







DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Inilah Pemenang Kontes Foto Jurnalistik Dunia 2015





***





Karya fotografer Turki untuk AFP, Bulent Kilic, memenangi Hadiah Pertama di Kategori Foto Berita, Tunggal. Foto ini memperlihatkan seorang gadis muda yang terluka dalam bentrokan antara polisi anti huru-hara dan demonstran di Istanbul, Turki. (Reuters/Bulent Kilic)





Karya fotografer Rusia untuk European Pressphoto Agency, Sergei Ilnitsky, memenangi Hadiah Pertama di Kategori Berita Umum, Tunggal. Foto ini memperlihatkan barang yang tergeletak di dapur di pusat kota Donetsk, pada 26 Agustus, 2014. (Reuters/Sergei Ilnitsky)





Karya fotografer Italia, Massimo Sestini, memenangi Hadiah Kedua di Kategori Berita Umum, Tunggal. Foto ini memperlihatkan pengungsi di kapal yang hampir karam di perairan utara Libya dengan kapal Angkatan Laut Italia pada 7 Juni 2014. (Reuters/Massimo Sestini)





Karya fotografer AS untuk National Geographic/The Washington Post, Pete Muller, mendapatkan Hadiah Pertama di Kategori Berita Umum, Bercerita. Foto berseri ini mencakup foto salah satu staf medis di Hastings Ebola Pusat Perawatan Ebola di Hastings, Freetown, Sierra Leoone, pada 23 November 2014. (Reuters/Pete Muller)





Karya fotografer Perancis, Jerome Sessini, memenangi Hadiah Kedua di Kategori Foto Berita, Bercerita. Foto berseri ini mencakup foto pengunjuk rasa yang tengah meminta bantuan medis untuk rekannya yang tertembak hingga tewas di Kiev, Ukraina, 20 Februari 2014. (Reuters/Jerome Sessini).





Karya fotografer Tiongkok, Yongzhi Chu mendapatkan Hadiah Pertama di Kategori Alam, Tunggal. Foto ini memperlihatkan seekor monyet yang dilatih untuk sirkus tengah meringkuk ketika sang pelatih. Diambil di kota Suzhou, Tiongkok, pada 29 November 2014. (Reuters/Yongzhi Chu).



sumber: CNN International





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Astagfirullah, Pusat Kajian Islam Amerika Hangus Dibakar





Insiden kebakaran terjadi di Pusat Kajian Agama Islam, Quba Institut di Houston, Texas, Amerika Serikat, Jumat dini hari (13/2).



Dilaporkan USA Today, kebakaran yang terjadi sebelum waktu subuh, tersebut berhasil dipadamkan oleh Pemadam Kebakaran Houston. Tidak ada korban luka dan korban jiwa atas insiden ini. Namun, kobaran api menghanguskan satu dari tiga bangunan di pusat kajian tersebut.



Penyelidikan awal menyimpulkan bahwa kebakaran itu dimulai oleh seseorang. Kami tidak mengetahui pelaku, namun para penyidik menyatakan kebarakan ini bukan kecelakaan, melainkan serangan.



Dalam laman Facebook Quba Institut terdapat pernyataan resmi yang berbunyi, “Peristiwa tragis ini terjadi beberapa waktu sekitar 5 pagi, apir berkobar di gedung ketiga kami. Bangunan tersebut berserta isinya, hancur.”



"Tolong jangan menyebarkan kebencian. Sebarkanlah cinta, toleransi, dan harmoni, seperti yang Nabi Muhammad lakukan,” bunyi pernyataan tersebut melanjutkan sembari mengumumkan bahwa kegiatan di pusat kajian tersebut akan terus berjalan seperti semula.







Hingga kini, petugas masih meluncurkan penyelidikan terkait kebakaran tersebut. Belum ada penjelasan resmi dari petugas terkait penyebab kebakaran di Quba Institut.



Namun, putra salah satu imam di intitut tersebut, Ahsan Zahid menyatakan bahwa terdapat dugaan, kebakaran ini bukan sebuah kecelakan, melainkan sebuah serangan yang disengaja.



Meskipun demikain, dalam sebuah video yang diunggah di halaman Facebook pusat kajian tersebut, Zahid mendesak masyarakat dan pendukung Islam untuk tidak menyalahkan insiden ini dan menyimpulkan apapun hingga proses penyelidikan usai.



Seorang pejabat Houston yang tidak disebutkan namanya menyatakan kepada Al-Arabiya, bahwa hingga kini penyelidikan belum dapat menyimpulkan apapun.



“Penyelidikan bisa berlangsung selama beberapa hari. Kebakaran disebabkan oleh kobaran api,” kata pejabat tersebut, dikutip dari Al-Arabiya, Sabtu (14/2).



Dewan Hubungan Islam-AS yang berbasis Texas menyerukan pihak berwenang untuk menyelidiki kebakaran ini dan memastikan apakah kebakaran terjadi akibat kecelakaan atau karena serangan arson.



Dalam sebuah wawancara dengan KTRK-TV di Houston, Zahid menyatakan sebuah meja yang terlihat dihancurkan sebagai bagian dari aksi vandalisme ditemukan di pusat kajian tersebut pada Jumat pagi (13/2).





Zahid juga menyatakan kepada media tersebut bahwa seseorang melewati lokasi kejadian dan berteriak dengan mengejek ke arah pusat kajian tersebut.



Javid Sultan, presiden di Universitas Asosiasi Mahasiswa Muslim Houston mengatakan mahasiswa di kampus tercengang mendengar tentang kebakaran di pusat Islam .



"Kami sedang berusaha untuk lebih proaktif karena Anda tidak pernah tahu kapan sesuatu seperti ini terjadi,” kata Sultan.



Sementara, Kenyatta Parker, petugas informasi publik di Pemadam Kebakaran Houston mengatakan kepada Al Arabiya , Jumat :



"Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa kebakaran terjadi pagi ini, dan tidak ada yang terluka dan tidak ada seorang pun di gedung pada saat itu,” Kenyatta Parker, petugas informasi publik di Pemadam Kebakaran Houston.



CNN internatioanl





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

ISIS Kuasai Kota Al-Baghdadi





Pasukan ISIS menduduki bagian besar kota al-Baghdadi di barat Irak sehingga mengancam sebuah pangkalan udara di mana marinir AS melatih pasukan Irak, kata para pejabat seperti dikutip Reuters.



Al-Baghdadi, sekitar 85 km barat daya Ramadi di provinsi Anbar, telah dikepung selama berbulan-bulan oleh militan ISIS yang menguasai bagian besar utara dan barat Irak tahun lalu.



ISIS menyerang al-Baghdadi dari dua arah dan lalu maju ke dalam kota, kata sumber-sumber intelijen dan para pejabat.



Para pejabat mengatakan kelompok militan Islam lainnya kemudian menyerang pangkalan udara Ain al-Asad yang berpenjagaan ketat sekitar lima km arah barat daya kota itu, namun mereka tak bisa mendudukinya.



Sekitar 320 prajurit marinir AS tengah melatih pasukan Irak dari Divisi ke-7 yang pernah diserang mortir paling tidak satu kali sejak Desember.



Juru bicara Pentagon Letkol Laut Elissa Smith memastikan bahwa kontak senjata hebat berlangsung di al-Baghdadi. Dia mengatakan tidak ada serangan langsung ke pangkalan udara tersebut.



Manajer distrik Naji Arak membenarkan bahwa ISIS telah memasuki al-Baghdadia dan menyerang sejumlah gedung pemerintah.



Dia awalnya mengatakan bahwa ISIS menguasai 90 persen wilayah kota itu, sedangkan jumlah korban meninggal dunia belum bisa dipastikan.



Kebbanyakan kota-kota yang mengepung provinsi Anbar jatuh ke tangan ISIS setelah militan ini dengan menyeberang melintasi perbatasan Suriah musim panas lalu, demikian Reuters. (antara)
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.