Minggu, 25 Januari 2015

Beginilah Musuh Islam dan Beginilah Umat Islam!









ATJEHCYBER | Ibu Guru berjilbab rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari'at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Ibu Guru berkata, "Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.



Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah "Penghapus!" Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.





Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah "Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!". Dan permainan diulang kembali.



Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.





"Anak-anak, begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas dapat membedakan yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yang haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.





Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tersebut, tetapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika."





"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, se*x sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain. Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham Bu Guru"





"Baik permainan kedua," Ibu Guru melanjutkan. "Bu Guru ada Qur'an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu "dijaga" sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet. Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet.



Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada di tengah dan ditukar dengan buku lain, tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain, tetapi tak ada yang berhasil.





Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an ditukarnya dengan buku filsafat materialisme. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.



"Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar. Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina pundasi yang kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan..."





"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu Muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari'at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yang mereka inginkan."





"Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Bu Guru?" tanya mereka. Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan sadar, lalu mereka bangkit serentak. Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo'a dahulu sebelum pulang..."







Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya.







***





Ini semua adalah fenomena Ghazwu lFikri (perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh Islam. Allah berfirman dalam surat At Taubah yang artinya:




"Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, sedang Allah tidak mau selain menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir itu benci akan hal itu." (9:32).






Musuh-musuh Islam berupaya dengan kata-kata yang membius ummat Islam untuk merusak aqidah ummat umumnya, khususnya generasi muda Muslim. Kata-kata membius itu disuntikkan sedikit demi sedikit melalui mas media, grafika dan elektronika, tulisan-tulisan dan talk show, hingga tak terasa.





Maka tampak dari luar masih Muslim, padahal internal dalam jiwa ummat, khususnya generasi muda sesungguhnya sudah ibarat poteng (tapai singkong, peuyeum). Maka rasakan dan pikirkanlah itu dan ingatlah bahwa dunia ini hanya persinggahan sementara, ingatlah akan Hari Pengadilan. Wallahu a'lamu bishshawab...



Oleh H. Muh.Nur Abdurrahman | Oase Iman, Eramuslim
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Hanya Punya Jabatan, Jokowi Tak Punya Kekuasaan





Baru tiga bulan berjalan, pemerintahan Jokowi-JK terus menuai kritik. Jokowi dianggap tersandera oleh kepentingan politik disekitarnya.



Koordinator KontraS, Haris Azhar, menilai Jokowi telah gagal memposisikan diri sebagai pemimpin negara. Sebagai presiden, Jokowi semestinya mampu berdiri di atas kepentingan-kepentingan politik tersebut.



Namun yang terjadi, Jokowi menurut Azhar tak lebih dari sekadar juru stempel yang hanya bertugas mengesahkan perebutan kepentingan politik dibelakangnya.



"Sekarang tinggal siapa yang bisa bawa proposal untuk diberi cap," kata Haris dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (25/1).



Contoh ketidaktegasan Jokowi menurutnya adalah saat ia memberikan pernyataan di Istana Bogor mengenai penangkapan Bambang Widjojanto. Sebagai presiden, menurut Haris, Jokowi semestinya tampil terdepan dan tegas dalam menangani krisis ini bukan hanya sekadar melontarkan pernyataan normatif semata.



"Ini puncak ketidakbecusan Jokowi jadi presiden. Jokowi kehilangan momentum tampil sebagai presiden saat hukum sedang dipermainkan," kata Haris dengan tegas.



Senada dengan Haris, Direktur Cyrus Network, Hasan Batupahat mengatakan, Jokowi gagal menjalankan fungsinya sebagai Presiden. Padahal kekuasaan pemimpin negara, hanya bisa berguna jika Jokowi menguasai fungsi kontrol dan kepemilikan terhadap kekuasaan.



"Jokowi punya jabatan iya, tapi kekuasaan ada di tangan yang lain," ujarnya.



Dalam pandangan Hasan, Jokowi saat ini terus diganggu oleh partai-partai pengusungnya. Jokowi dinilai terlambat memberikan batasan sejauh mana partai-partai pendukung itu ikut campur dalam urusan pemerintahan.



"Kalau seperti ini sepertinya Jokowi masih jadi petugas partai," kata Hasan.





Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, Presiden terus berupaya mencari jalan keluar konflik antara KPK dan Polri.



Pemerintah menurutnya akan terus mencoba menggelar mediasi dua lembaga tersebut sehingga keduanya bisa diselamatkan. Sayangnya Tedjo belum bisa memastikan kapan Jokowi akan memanggil pimpinan kedua lembaga tersebut lagi untuk menyelesaikan masalah tersebut.



Sementara, Politisi PDIP sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan keputusan yang diambil Jokowi tidak bisa dilepaskan dari kepentingan partai politik. Melalui ketua umum, partai politik pengusung Jokowi menurutnya memberikan tekanan pada kebijakan yang diambil.



"Apapun namanya, kepentingan politik itu ada. Lihat saja pemilihan menteri kemarin. Presiden bisa ditekan oleh siapapun, termasuk ketua umum partai politik," kata Ganjar pada sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (25/1).



Meski demikian, Ganjar tak secara terang-terangan menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut menekan Jokowi dalam mengambil kebijakan. Seperti saat Jokowi memilih Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.



Tekanan dari partai politik inilah yang kadang membuat kebijakan Jokowi membuahkan protes keras dari publik. Bahkan keputusannya tetap mencalonkan Budi Gunawan sebagai Kapolri berbuah munculnya kembali perseteruan KPK dan Polri.



Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan, sudah saatnya Jokowi sebagai pimpinan tertinggi turun tangan untuk meredakan ketegangan sebelum perseteruan terus memanas.



"Situasi ini semakin rumit, Satu-satunya pilihan yang dipunyai Presiden adalah mengambil keputusan dalam waktu tidak lama," katanya. (*cnn)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Siapa Tahanan Wanita yang Diinginkan ISIS?



Sajida al-Rishawi adalah seorang pelaku bom bunuh diri yang gagal meledakkan dirinya pada serangkaian peristiwa bom di hotel-hotel Yordania pada 2005.



Namun apa hubungannya dengan ISIS sehingga kelompok militan itu meminta al-Rishawi untuk ditukar dengan seorang sandera Jepang, Kenji Goto?


Dalam video terbaru ISIS yang menunjukkan Goto memegang foto eksekusi dari Haruna Yukawa, sandera Jepang lain, serta rekaman suara Goto, al-Rishawi disebut sebagai “saudara perempuan yang dipenjara”.


Suara Goto, yang berbicara dalam bahasa Inggris, menyebutkan pemerintah Jepang bisa dengan mudah menyelamatkan nyawanya hanya dengan membebaskan al-Rishawi dari penjara Yordania.


Video terbaru ini dirilis lewat Youtube pada Sabtu (24/1) malam, sehari setelah tenggat waktu dari ISIS habis. ISIS merilis video penyanderaan dua warga Jepang pada Selasa (20/1) dan meminta uang tebusan untuk masing-masing kepala sebesar US$100 juta atau mereka akan dibunuh dalam 72 jam. Tenggat waktu ini jatuh pada Jumat (23/1).


Dalam video terbaru, Goto mengatakan ISIS tak lagi menginginkan uang tebusan, melainkan pertukaran orang.


Tak terdengar hampir satu dekade




Al-Rishawi, yang ini berada di penjara Yordania, tak terlihat di muka publik selama sembilan tahun.


Dalam pengakuannya di televisi Yordania pada 2005 lalu, al-Rishawi dengan tenang menceritakan bagaimana ia ambil bagian dalam rentetan pengeboman di beberapa hotel di Yordania yang menewaskan setidaknya 57 orang.


“Suami saya mengaktifkan bomnya dan saya mencoba mengaktifkan bom saya namun gagal. Orang-orang berlarian dan saya juga ikut berlari bersama mereka,” katanya tanpa emosi, seperti dikutip dari CNN.


Menggunakan kerudung berwarna putih dan pakaian hitam saat pengakuan itu, al-Rishawi menunjukkan bawgaimana ia membawa bom bunuh diri yang diikat ke tubuhnya dengan menggunakan lakban.


Pada 2006, al-Rishawi diganjar hukuman mati, namun di tahun yang sama Yordania sedang membahas moratorium terhadap hukuman mati. Ekseskusi hukuman mati terhadap al-Rishawi, lalu kembali diberlakukan bulan lalu.


Otoritas Yordania mengatakan al-Rishawi, yang kini berusia 40an, dituduh berkomplot dengan suamnya Hussein Ali al-Shamari, untuk melakukan pengeboman di hotel Radisson.


Bom yang dibawa suaminya meledak, menewaskan 38 orang yang sedang menghadiri acara perkawinan di hotel. Tiga orang pengebom bunuh diri laki-laki dan 57 lainnya terbunuh dalam rentetan pengeboman di tiga hotel.


Al-Rishawi mengatakan ia adalah orang Irak yang tinggal di Ramadi dan masuk ke Yordania bersama suaminya dengan paspor palsu.


Ia mengatakan kepada pihak berwenang Yordania bahwa ia diajari mengaktifkan bom oleh suaminya.


Al-Rishawi mengatakan ia dan suaminya berdiri berseberangan di ruangan itu untuk melakukan pengeboman ganda.


Dalam pengakuannya, al-Rishawi mengatakan, “Suami saya adalah orang yang mengatur semuanya.”


Otoritas Yordania saat itu mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh al-Qaidah di Irak, yang dipimpin oleh pria kelahiran Yordania, Abu Musab al-Zarqawi. Sebuah situs yang digunakan oleh al-Qaidah di Irak mengklaim serangan bom di Yordania.


Al-Zarqawi terbunuh dalah serangan AS pada Juni 2006.


Wakil Perdana Menteri Yordania Marwan Muasher mengatakan bahwa al-Rishawi adalah saudara perempuan dari tangan kanan al-Zarqawi, yang terbunuh di Falluja, Irak.


Pemimpin ISIS saat ini, Abu Bakr al-Baghdadi, adalah letnan dari al-Zarqawi, menurut sumber CNN, Letkol. James Reese, mantan komandan pasukan Delta Force.


CNN




DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

5 bulan Pemboman, ISIS Hanya Kehilangan 1% Wilayah, Kata Pentagon





Pentagon mengatakan ISIS hanya kehilangan satu persen wilayah, kendati AS dan koalisi melakukan pemboman setiap hari dalam lima bulan terakhir.



"Peshmerga, milisi bersenjata Kurdi, dan tentara Irak hanya merebut kembali 700 kilomerter persegi," ujar Laksamana John Kirby, juru bicara Pentagon seperti dikutip AFP.



"ISIS masih menguasai 55 ribu kilometer wilayah Irak dan Suriah," lanjutnya.



Kirby mengakui pemboman tidak membuat Peshmerga dan tentara Irak meraih kemali sebanyak mungkin wilayahnya. Pemboman, lanjutnya, hanya menghentikan momentum militan dan memberi waktu bagi AS dan koalisi untuk melatih pasukan pemerintah Irak.



"Saya yakin semua mengakui 700 kilometer persegi adalah wilayah kecil yang bisa direbut kembali dari tangan ISIS," ujar Kirby.







Sebelum ISIS muncul, tentara Irak mengendalikan wilayah seluas 77 ribu kilometer persegi. Peshmerga menguasai 55 ribu kilometer.



ISIS mengambil hampir setengah wilayah tentara Irak dan Kurdi, dan masing-masing hanya bisa mengambil kembali sangat sedikit. Peshmerga, misalnya, susah payah membebaskan Sinjar dan mempertahan ratusan desa di sekeliling Kobane.



Tentara Irak kesulitan meraih kembali kota-kota di Propinsi Anbar. Bahkan ISIS praktis menguasai seluruh propinsi itu, kendati suku-suku Muslim-Sunni terus melawan.



Irak, bersama AS, diperkirakan akan mencoba meraih lebih banyak lagi dengan mempersiapkan serangan ke Mosul.





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Gedung Putih: “Netanyahu Meludahi Muka Kami”





Seorang pejabat senior AS mengatakan PM Israel Benjamin Netanyahu meludahi wajah Gedung Putih, dengan menerima undangan Kongres AS tanpa koordinasi dengan Presiden Barrack Obama.



"Netanyahu meludahi wajah kami di depan umum. Itu bukan cara berperilaku," ujar pejabat Gedung Putih yang tak menyebut nama kepada Haaretz, koran Israel.



"Netanyahu seharusnya ingat Obama masih akan menjabat sebagai presiden AS satu setengah tahun lagi, dan masih punya harga," lanjut pejabat itu.



John Boehner, anggota Kongres AS, mengundang PM Netanyahu untuk menghadiri sidang bersama bulan depan. Undangan dilayangkan tanpa melewati protokol Gedung Putih.



Boehner menginformasikan telah mengundang Netanyahu, beberapa jam setelah Presiden Obama mengancam akan memveto setiap sanksi baru terhadap Iran.



Pengamat mengatakan Obama dan Netanyahu tidak lagi saling menyembunyikan ketidak-sukaan masing-masing. Netanyahu menghancurkan saluran interpersonal dengan Obama, dan menciptakan keretakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.



Terakhir, Obama juga memperingatkan Netanyahu untuk menghentikan upaya mendorong Kongres AS meloloskan UU sanksi baru terhadap Iran.



Menlu John Kerry mengatakan sanksi baru terhadap Iran tidak ubahnya melempar granat ke dalam ruang perundingan nuklir. Bagi Netanyahu, tidak ada cara lain bagi Israel selain memperalat Kongres AS untuk memukul Iran.





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Film American Sniper Pemicu Gerakan Anti-Islam di AS dan Eropa






Film Amerika Sniper telah menyebabkan meningkatnya gerakan ati-Muslim di AS dan Barat



Di Eropa, kekerasan anti-Muslim muncul dan menggejala setelah serangan ke kantor majalah Charlie Hebdo, Rabu (7/1). Di AS, gelombang anti-Muslim segera dimulai menyusul rilis film American Sniper.



Komite anti-Diskriminasi Arab-Amerika (ADC) mengatakan indikasi ke arah itu telah terlihat.



"Mayoritas ancaman kekerasan yang kami lihat selama beberapa hari terakhir adalah hasil penggambaran Muslim dan Arab di American Sniper," demikian keterangan resmi ADC.



PressTV melaporkan ADC telah mengirim surat ke Clint Eastwood dan Bradley Cooper, sutradara dan pemeran utama film itu, untuk menyatakan keberatan atas penggambaran Muslim dan Arab di seluruh bagian film yang baru dirilis.



Film dibuat berdasarkan kisan tentara AS bernama Chris Kyle, yang bertugas di Irak. Kyle, ditembak mati tahun 2013, adalah anggota pasukan khusus Seal yang memiliki rekor membunuh tertinggi dalam sejarah AS.



Ia seorang penembak runduk (sniper). Ia pembunuh tunggal, yang mencatat setiap korbannya selama bertugas.



Selama di Irak, Kyle membunuh 60 orang Arab Irak, yang kerap disebut diberi label 'biadab'. Kyle tidak sekadar menembak, tapi juga menulis. Ia memiliki gambaran paling keji untuk orang Muslim dan Arab, dan semuanya terangkat dalam film.



Film kontroversi



Beberapa orang memuji penggambaran dari Kyle sebagai pahlawan perang, tetapi disisi lain ia dikritik karena memuliakan kekerasan dan sikap Kyle terhadap korbannya.



Kyle, seorang Navy Seal, menjabat empat masa tugas di Irak dan menewaskan lebih dari 160 orang, membuatnya sniper paling mematikan dalam sejarah Amerika.



Film ini didasarkan pada bukunya, juga berjudul Amerika Sniper, di mana ia mengaku tidak menyesal dan disebut orang-orang yang tewas sebagai "biadab".



ADC mengatakan banyak veteran perang keberatan dengan penggambaran dalam film ini. Bagaimana mungkin Kyle yang beradab tidak menunjukan rasa hormat kepada lawan di medan perang. (*inlah)
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Momen Mengenaskan Kematian Aktivis Mesir





Seorang wanita pengunjuk rasa ditembak mati aparat keamanan bertopeng, sehari sebelum peringatan ulang tahun Arab Spring yang menggulingkan diktator Hosni Mubarak tahun 2011.



Sumber keamanan yang dikutip worldbulletin.net mengatakan wanita pengunjuk rasa itu ditembak dengan birdshot di dekat Tahrir Square, simbol Arab Spring 2011 yang mengakhiri kekuasaan 30 tahun Hosni Mubarak.



Situs dailymail.co.uk memberitakan wanita itu bernama Shaimaa al-Sabbagh. Ia berusia 34 tahun, dan ibu seorang putra berusia lima tahun. Partai Aliansi Rakyat Sosialis, lewat lama Facebook-nya, membenarkan penembakan aktivis Shaimaa Sabbagh.



Sabbagh tertembak di kepala. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit. Dokter hanya sejenak merawatnya, sebelum menyatakan wanita itu tewas akibat luka tembak di kepala.



Foto mengenaskan wanita aktivis menjelang ajal beredar di Twitter. Aparat keamanan tak acuh, hanya seorang pria yang berusaha menyelamatkan dengan cara menggendongnya, sebelum ambulan datang.



Saksi mata mengatakan pengunjuk rasa membawa bunga ke Tahrir Square, sebelum penembakan terjadi. Tidak ada yang tahu siapa nama



PM Mesir Ibrahim Mehleb mengatakan penyelidikan atas peristiwa itu sedang dilakukan. Ia berjanji mengungkap siapa pembunuh wanita itu.



Pasukan keamnaan Mesir menutup Tahrir Square, beberapa jam sebelum peringatan Arab Spring. Kawat berduri dan kendaraan lapis baja memblokir seluruh akses ke tempat bersejarah ini. (*inl)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.