Sabtu, 24 Januari 2015

Ini 3 Indikasi PDIP - Mega Bermain Menghancurkan KPK






Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto merasa kasus penangkapannya tidak berdiri sendiri. Bambang menilai kasus ini berhubungan dengan penetapan calon Kapolri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, sebagai tersangka.





"Kalau melihat pengetahuan dan pengalaman saya dalam menangani kasus, ini pasti tak berdiri sendiri," katanya di rumahnya di Depok, Jawa Barat, Sabtu, 24 Januari 2015. Ia juga mengatakan, manuver yang terjadi sekarang bukan lagi melemahkan, tapi menghancurkan KPK.





Kecurigaan ini bukan tanpa dasar. Bambang mengatakan pelapor kasus tersebut, Sugianto Sabran, merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sugianto melaporkan Bambang pada 19 Januari atau enam hari setelah KPK mengumumkan Budi Gunawan sebagai tersangka.



Setidaknya ada tiga indikasi keterlibatan PDIP Megawati dalam kisruh KPK-Polri kali ini:





1. Politikus PDIP sebagai Pelapor





Sugianto Sabran, nama pelapor Bambang Widjojanto, tercatat pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Demokasi Indonesia Perjuangan periode 2009-2014. Anggota Komisi Hukum DPR itu menyelesaikan pendidikan hingga SMEA di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.





Pengusaha kelahiran Sampit 5 Juli 1973 tercatat pernah menikah dengan artis Ussy Sulistiawaty pada 12 Agustus 2005 sampai bercerai setahun kemudian. 





2. Serangan Politikus PDIP ke Samad





Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menyerang Ketua KPK Abraham Samad. Ia mengungkapkan enam pertemuan politis yang pernah dilakukan Abraham Samad dengan PDIP.





"Semua atas inisiatif dua orang dekat Abraham Samad," kata Hasto pada Kamis, 22 Januari 2015. Ia mengatakan, pertemuan tersebut terkait dengan keinginan Abraham disandingkan dengan Joko Widodo sebagai calon wakil presiden. Hasto juga mendesak KPK membentuk komite etik untuk menelusuri masalah ini. 





3. PDIP Ngotot calonkan Budi Gunawan





Koalisi pendukung Jokowi tetap menyokong pencalonan Budi Gunawan sebagai Kepala Polri diproses di DPR. Menurut Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso, kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan di rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Selasa malam, 13 Januari 2015.





Megawati dalam pertemuan itu, kata Sutiyoso, sempat mempertanyakan alasan KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus suap. Budi adalah bekas ajudan Presiden Megawati. “Kami tak bisa menjawab pertanyaan ada apa di balik semua ini,” kata bekas Gubernur DKI Jakarta ini. 





Setelah pencalonan Budi Gunawan lolos di DPR, Presiden Jokowi menunda pelantikannya sebagai Kepala Polri. Tapi pengaruh Budi masih besar di kepolisian. 



sumber: tempo
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Tedjo Edhy sebut Pendukung KPK, “Rakyat Nggak Jelas”





Tedjo: “KPK Kekanak-kanakan!”



Menteri Koordinator Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengharap pimpinan KPK tak menggerakkan massa turun ke jalan. Tedjo menyesalkan adanya pergerakan massa di KPK yang juga diliput oleh berbagai media.



Tedjo menilai tindakan KPK yang mencari dukungan rakyat sangat kekanak-kanakan.  Menurut Tedjo, KPK akan kuat bila justru didukung oleh konstitusi yang berlaku.



"Jangan membakar massa, mengajak rakyat, 'Ayo rakyat. Kita harus begini-begitu', tidak boleh seperti itu," kata Tedjo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Sabtu (24/1/2015).



"Itu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia, konstitusi yang akan mendukung, bukan dukungan rakyat yang tidak jelas itu," timpalnya.



Tedjo bersama dengan Menkumham Yasona Laoly, Wakapolri Badrodin Haiti dan Jaksa Agung HM Prasetyo hari ini dipanggil Presiden Joko Widodo terkait kisruh KPK dan Polri.



Semalam, massa mendatangi gedung KPK untuk menyatakan dukungannya setelah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditahan Bareskrim atas kasus sengketa pemilihan kepala daerah di Kotawaringin Barat pada 2010 silam.







Bambang disangka telah melakukan tindakan berupa menyuruh melakukan atau memberikan keterangan palsu pada persidangan di Mahkamah Konstitusi. Bambang dibebaskan pada Sabtu dini hari tadi.



Mengenai pergerakan dukungan massa terhadap KPK ini, Tedjo menyayangkan masih ada hal-hal seperti ini. Tedjo meminta KPK untuk tidak membuat pernyataan yang membuat panas telinga rakyat.



"Jangan membuat pernyataan yang membuat panas. Tapi pergerakan massa masih ada, saya agak menyayangkan. Itu mestinya tidak perlu terjadi. Pernyataan itu kalau tertutup, silakan. Jangan semua di depan media, seperti itu tidak baik, kekanak-kanakan," ujar Tedjo.



Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP enggan mengomentari pernyataan Mekopolhukam Tedjo Edhy.



“Biar publik yang menilai apakah pantas Menkopolhukam menyatakan seperti itu?” terang Johan. (*CNN)
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






KPK (sengaja) Dilumpuhkan, Satu per Satu Pimpinan KPK diperkarakan



Komisi Pemberantasan Korupsi goncang. Pucuk pimpinan lembaga antikorupsi itu satu demi satu dibidik dan diperkarakan.


Apa yang dialami Ketua KPK Abraham Samad, yakni diserang secara politik oleh Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, terbilang ringan dibanding dengan yang terjadi pada dua wakilnya, Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja.



Bambang dan Adnan sama-sama diperkarakan ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI –yang belum lama ini pemimpinnya, Komjen Suhardi Alius, dimutasi dan posisinya digantikan oleh Komjen Budi Waseso.



Selang empat hari setelah Kepala Bareskrim baru dilantik, Jumat (23/1), penyidik Bareskrim menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Bambang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemberian keterangan palsu di depan sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, tahun 2010. Saat itu Bambang belum menjabat Wakil Ketua KPK. Ia menjadi pengacara salah satu pihak bersengketa.



Bambang yang sempat ditahan di gedung Bareskrim Mabes Polri akhirnya dibebaskan Sabtu dini hari (24/1), setelah Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja datang ke Bareskrim dan memberikan jaminan atas penangguhan penahanan koleganya itu.



Ironisnya, Sabtu siang, Adnan justru dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri dengan tuduhan tak main-main: perampokan saham. Adnan diduga mengambil paksa saham milik PT Desy Timber, perusahaan yang beroperasi di Berau, Kalimantan Timur.



Dengan dua pimpinan yang diperkarakan ke Bareskrim Polri, KPK bagai menghadapi kabut tebal di muka. Apalagi Bambang Widjojanto mengajukan pengunduran diri ke KPK terkait statusnya yang menjadi tersangka di Polri –meski hingga saat ini pengunduran diri tersebut tak diterima oleh Ketua KPK Abraham Samad.



Apabila Bambang jadi mundur, praktis KPK hanya akan dipimpin oleh tiga komisioner, yakni Abraham Samad, Zulkarnain, dan Adnan Pandu Praja. Total jumlah pimpinan KPK sesungguhnya lima, namun Busyro Muqoddas telah habis masa jabatannya dan DPR menyepakati untuk menunda pemilihan penggantinya supaya bisa berbarengan dengan pergantian pimpinan KPK yang lain.



Apabila Adnan nantinya sampai ditetapkan sebagai tersangka seperti Bambang –dan mundur dari KPK, bisa dibayangkan betapa suramnya KPK. Hanya tersisa dua pimpinan, dan itu pun bukan berarti mereka nantinya tak bakal diperkarakan.



Praktisi hukum Todung Mulya Lubis memperkirakan KPK akan kesulitan bekerja dengan tiga orang komisioner, apalagi jika kurang dari itu. “Kalau semua Komisioner KPK dilaporkan, KPK pasti akan lumpuh. Dengan tiga komisioner saja sudah agak lumpuh,” kata Todung di Gedung KPK, Jakarta.



Todung berharap Adnan tak mengalami nasib serupa dengan Bambang: menjadi tersangka. Namun demikian, ujar Todung, meski formasi pimpinan KPK tak lengkap, pimpinan yang tersisa masih dapat mengambil keputusan yang sah.



“Kalau pimpinan yang tersisa tak bisa mengambil keputusa, lembaga ini tidak ada artinya. Mereka tetap sah untuk mengambil keputusan apapun,” kata Todung.



Polri sebelumnya membantah penangkapan Bambang Widjojanto terkait dengan langkah KPK pekan sebelumnya yang menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening gendut. Status tersangka itu membuat pelantikan Budi sebagai Kapolri ditunda oleh Presiden Joko Widodo –pihak yang mengajukan dia sebagai calon tunggal Kapolri meski sudah tahu Budi mendapat rapor merah dari KPK. (*cnn)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Bambang KPK Kisahkan Diteror aparat Bareskrim saat Ditangkap





Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengaku mendapatkan cara-cara teror saat dirinya ditangkap di Depok, Jawa Barat, Jumat pagi (23/1). Hal ini dijabarkannya secara lengkap kepada wartawan pada Sabtu (24/1).



Bambang mengatakan, peristiwa itu terjadi saat dia mengantarkan anaknya ke SDIT Nurul Fikri di kawasan Cimanggis, Depok. Usai mengantar putrinya itu, tiba-tiba Bambang dihentikan polisi. Empat mobil, kata dia, mengerubunginya.



"Saya merasa seperti disergap. Padahal saya belum pernah dipanggil sekalipun untuk proses pemeriksaan," kata Bambang di rumahnya di Bojong Lio, Sukmajaya, Depok.



Polisi lantas memborgol tangan Bambang di belakang. Saat itu, dia sedang bersama putrinya Izzat (20) di dalam mobil. Kepada Izzat dia mengatakan bahwa penangkapan ini tidak benar. Borgol akhirnya dipindahkan ke depan.



Saat itu Bambang mengaku masih mengenakan sarung dan baju koko, karena belum berbenah usai sholat Subuh. Bambang bertanya soal nasib mobilnya jika dia dibawa polisi.



"Gampang," jawab seorang aparat.



"Oke, saya minta yang kedua. Jika nanti di suatu tempat kita bisa berhenti, saya mau buang air kecil? Dia jawab tidak bisa," ujar Bambang.



Bambang lantas masuk ke mobil polisi, Toyota Fortuner, dan meminta anaknya menemaninya.



"Anak saya di tengah saya, saya diapit oleh dua orang Bareskrim," jelas Bambang.



Mobil itu juga dikawal oleh sekitar dua motor trail membawa senapan. Motor itu tetap mengikuti mereka, bahkan saat masuk ke tol hingga keluar di Semanggi.



Sepanjang perjalanan selama sekitar dua jam itu, Bambang berbincang dengan Izzat dan mengatakan bahwa cara-cara penangkapan seperti ini salah karena harus ada syaratnya. Lalu dengan nada tinggi seorang penyidik ada yang mengatakan, "Ada plester tidak?".



"Ini kan bentuk teror," kata Bambang.



Kemudian seorang penyidik lainnya berkata pada Bambang. "Mas Bambang lupa sama saya ya? Mas Bambang ini perkaranya banyak," kata Bambang menirukan perkataan polisi tersebut. "Ini satu lagi teror."



Penyidik juga mulai bertanya-tanya ke Izzat, putrinya, soal banyak hal. Bambang menegaskan bahwa pertanyaan haruslah masih berada dalam koridor pemeriksaan.



"Di dalam mobil ada rokok, saya tanya rokok siapa. Anak saya kuliah kedokteran, lalu kami bicara yang ringan-ringan," kata Bambang.



Bambang dibebaskan pada Sabtu dini hari tadi. Polisi mengatakan, penangkapan Bambang terkait dengan kasus sengketa pemilihan kepala daerah di Kotawaringin Barat pada 2010 silam.



Bambang disangka telah melakukan tindakan berupa menyuruh melakukan atau memberikan keterangan palsu pada persidangan di Mahkamah Konstitusi. (*cnn)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Siapa Raja Salman bin Abdul Aziz? Inilah Riwayatnya






Setelah Raja Abdullah bin Abdul Aziz rahimahullah mangkat, Dewan Kerajaan Arab Saudi mengumumkan putra mahkota Salman bin Abdul Aziz sebagai raja baru, pelayan dua tanah suci. Rencananya pembaiatan akan dilakuan 23 Januari 2015, setelah shalat isya waktu setempat di istana kerajaan di Riyadh. 





Siapakah raja baru Arab Saudi ini? Mari sejenak mengenal biografi singkat beliau.



Putra Kabilah Kuat dari Nejd




Salman bin Abdul Aziz dilahirkan pada 31 Desember 1935. Ia adalah anak ke-25 dari Raja Abdul Aziz bin Saud. Ibunya bernama Hassa al-Sudairi. Hassa dinikahi oleh Raja Abdul Aziz di awal tahun 1930-an. Saat itu Abdul Aziz menaklukkan wilayah Nejd, kemudian menikahi Hassa, wanita dari kabilah atau klan al-Sudairi salah satu kabilah terkuat di Nejd.





Di masa berikutnya, ternyata anak-anak Abdul Aziz dari klan al-Sudairi mewarisi karakter kepemimpinan dan kewibawaan kaumnya. Klan ini pun menjadi klan terkuat di lingkungan kerajaan dengan tujuh putra terbaik mereka. Mereka adalah:




  • Fahd bin Abdul Aziz (1921-2005), raja ke-5 Arab Saudi yang memerintah dari 13 Juni 1982 hingga 1 Agustus 2005.

  • Pangeran Sultan bin Abdul Aziz (1929-2011), menjabat sebagai menteri pertahanan dari tahun 1962 hingga 22 Oktober 2011 dan rangkap jabatan sebagai putra mahkota pada tahun 2005 hingga wafatnya pada 22 Oktober 2011.

  • Pangeran Abdurrahman bin Abdul Aziz (lahir tahun 1931), wakil menteri pertahanan dari tahun 1978 hingga November 2011.

  • Pangeran Nayif bin Abdul Aziz (1934-2012), menjabat sebagai menteri dalam negeri dari tahun 1975 hingga 2012, menjabat perdana menteri dan putra mahkota pada 27 Oktober 2011 hingga wafat pada 16 Juni 2012. Beliau merupakan seorang yang paling dibenci oleh al-Qaeda dan Syiah karena sikap tegasnya. Sehingga saat beliau wafat, sangat terlihat suka cita di kedua kelompok tersebut.

  • Pangeran Turki bin Abdul Aziz (lahir tahun 1934) menjabat sebagai wakil menteri pertahanan pada 1968 hingga 1978.

  • Salman bin Abdul Aziz (lahir tahun 1935), menjabat gubernur Riyad dari tahun 1963 hingga 5 November 2011, kemudian menjadi menteri pertahanan pada 5 November 2011, putra mahkota pada 18 Juni 2012 hingga 22 Januari 2015, dan sekarang menjadi raja Arab Saudi yang ke-7.

  • Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz (lahir tahun 1942), merupakan wakil menteri dalam negeri dari tahun 1975 hingga 18 Juni 2012, kemudian menteri dalam negeri dari 18 Juni 2012 hingga 5 November 2012.

  • Berikutnya adalah Putri Luluwah, Lathifah, al-Jawharah, dan Jawahir.




Kehidupan Keluarga







King Salman

Salman bin Abdul Aziz menikah sebanyak tiga kali. Pertama, ia menikahi Sulthanah binti Turki al-Sudairi, yang meninggal pada akhir Juli 2011di usia 71 tahun. Sulthanah adalah anak dari paman ibu Pangeran Salman, Turki bin Ahmad al-Sudairi.



Dari pernikahan ini, Pangeran Salman dikaruniai 5 orang putra dan satu orang putri: Pangeran Fahd, Pangeran Ahmed, Pangeran Sultan, Pangeran Abdul Aziz, Pangeran Faisal, dan Putri Hussa.





Anaknya dari pernikahan keduanya dengan Sarah binti Faisal al-Subai’ai adalah Pangeran Saud. Anak-anaknya dari pernikahan ketiganya dengan Fahdah binti Falah bin Sultan al-Hithalayn adalah Pangeran Muhammad, Pangeran Turki, Pangeran Khalid, Pangeran Nayif, Pangeran Bandar, dan Pangeran Rakan.





Putranya, Fahd dan Ahmad telah meninggal karena serangan jantung. Anak keduanya, Sultan bin Salman, menjadi orang Arab dan anggota kerajaan pertama yang terbang ke luar angkasa pada bulan Juni 1985. Sultan bin Salman merupakan ketua Saudi Commission for Tourism and Antiques (SCTA).



Abdul Aziz bin Salman menjadi wakil menteri perminyakan sejak tahun 1995. Faisal bin Salman adalah gubernur provinsi Madinah. Muhammad, adalah penasehat pribadinya di kementerian pertahanan dan di Crown Prince Court. Turki bin Salman menjadi ketua Penelitian dan Marketing Group Arab Saudi sejak Februari 2013, menggantikan kakaknya Faisal bin Salman.





Pada bulan Agustus 2010, Pangeran Salman menjalani operasi tulang belakang di Amerika Serikat dan harus sering check up keluar kerajaan untuk pemulihan. Ia juga pernah terserang stroke sedikitnya satu kali. Meskipun sudah diterapi gerakan lengan kirinya tetap terbatas. Penyakit lainnya yang diperkirakan diderita oleh Pangeran Salman adalah Demensia dan Alzhemeir. Semoga Allah memberikan kemudahan dan kesembuhan.





Pendidikan dan Karir Politik





Sebagaimana anak-anak Raja Abdul Aziz alu Saud yang lain, Salman pun disekolahkan di sekolah khusus untuk para pangeran. Di sana ia mempelajari ilmu agama dan sains modern. Sekolah ini dibangun oleh Raja Abdul Aziz untuk memfasilitasi pendidikan anak-anaknya sebagai kader penerus kepemimpinan kerajaan. Tradisi sekolah seperti ini telah dipraktikkan oleh para khalifah Umayyah, Abasiyah, hingga kekhalifahan Utsmani.



Gubernur Riyadh







King Salman, Saudi Arabia

Salman bin Abdul Aziz diangkat menjadi gubernur Provinsi Riyadh pada tanggal 4 Februari 1963. Masa jabatannya berlangsung selama empat puluh delapan tahun, dari tahun 1963 sampai 2011.



Sebagai gubernur, ia memberikan kontribusi untuk pengembangan Riyadh dari kota menengah ke kota besar metropolitan. Ia meningkatkan pariwisata, proyek-proyek penting, dan investasi asing di dalam negaranya.





Dalam waktu 48 tahun, Pangeran Salman berhasil mengubah kota padang pasir, Riyadh, yang terisolasi menjadi kota yang dipadati gedung-gedung pencakar langit, universitas, dan jaringan makanan cepat saji.





Pangeran Salman berjuang memenuhi tuntutan ketersediaan rumah yang terjangkau dan fasilitas transportasi publik yang layak bagi empat juta penduduk kota itu. Jabatan Gubernur Riyadh ini membuat Salman sangat dikenal di dunia internasional, terutama juga karena kota ini kerap didatangi utusan internasional dan tamu-tamu VIP. Salman dengan cakap berhasil mengamankan investasi asing bagi ibu kota Arab Saudi itu. Ia juga membuka hubungan geopolitik dan ekonomi dengan Barat.





Ketika Pangeran Salman menjabat gubernur Riyadh, King Saud University di Riyadh didirikan. Sekarang universitas ini menjadi salah satu yang terbaik di Arab Saudi dan mulai diperhitungkan di dunia pendidikan tinggi internasional. Di antara kebijakan tegas yang Pangeran Salman putuskan adalah pada tahun 2011 ia mendeportasi pengemis asing dari Arab Saudi dan mengadakan program rehabilitasi di depatemen sosial bagi pengemis asli Arab Saudi. Pengemis-pengemis tersebut sengaja memanfaatkan kemurahan hati penduduk Arab Saudi.



Menteri Pertahanan







Salman King

Pada 5 November 2011, Pangeran Salman diangkat menjadi menteri pertahanan menggantikan saudara kandungnya yang menjadi putra mahkota, Pangeran Sultan bin Abdul Aziz. Pada hari yang sama, Pangeran Salman juga terpilih sebagai anggota Dewan Keamanan Nasional (NSC).





Alasan pengangkatannya sebagai menteri pertahanan karena memang ia memiliki kompetensi yang luar biasa. Pertama, sifatnya yang mengedepankan perdamaian dan diplomasi. Hal ini juga diketahui bahwa ia aktif berurusan dengan masalah internal keluarga kerajaan dan menengahi perselisihan di antara mereka. Kepandaiannya dalam diplomasi juga membuat ia disegani di kalangan suku-suku Arab Saudi.





Menurut surat kabar Asharq al-Awsat sebagaimana dikutip Associated Press, Salman dikenal memiliki hubungan yang sangat luas dengan suku-suku di Arab Saudi dan pengaruhnya semakin memperluas jaringan bisnis keluarga kerajaan. Kedua, Pangeran Salman adalah putra generasi tengah dalam keluarga kerajaan; Oleh karena itu, ia bisa mengembangkan hubungan dekat dengan kedua generasi dalam masalah sosial dan budaya.





Setelah jalan diplomasi dianggap buntu, Pangeran Salman juga tidak segan menggunakan kekuatan militer. Contohnya ketika Arab Saudi ikut terlibat secara militer dalam melakukan serangan udara terhadap ISIS pada tahun 2014 kemarin.



Putra Mahkota







Salman Prince

Pada 18 Juni 2012, Pangeran Salman diangkat sebagai Putra Mahkota Arab Saudi tak lama setelah wafatnya saudaranya, Putra Mahkota Nayif bin Abdul Aziz.



Dan sekaligus didaulat sebagai wakil perdana menteri. Pencalonannya sebagai putra mahkota dan wakil perdana menteri dianggap sebagai sinyal bahwa reformasi Raja Abdullah akan terus berkembang.





Orang-orang pun menilai bahwa Pangeran Salman mengambil pendekatan yang lebih diplomatik terhadap tokoh oposisi, berbeda dengan bangsawan Arab Saudi lainnya. Mereka juga berpendapat bahwa Pangeran Salman sama seperti Raja Abdullah, sebagian besar fokus pembangunan pada peningkatan ekonomi bukan pada perubahan politik.





Pada tanggal 27 Agustus 2012, dewan kerajaan mengumumkan Pangeran Salman bertanggung jawab atas urusan negara karena Raja Abdullah mulai sakit-sakitan. Untuk mendekatkan hubungannya dengan rakyat, Pangeran Salman meluncurkan akun twitter @KingSalman pada tanggal 23 Februari 2013.



Raja Adalah Pelayan Kota Suci




Berbeda dengan raja-raja lainnya, Raja Arab Saudi justru memiliki gelar khadim yang secara harfiayah diterjemahkan sebagai pembantu. Raja-raja Arab Saudi adalah pembantu atau pelayan dua kota suci, Mekah dan Madinah.



Raja pertama yang mengenakan gelar ini adalah Raja Fahd bin Abdul Aziz rahimahullah –kakak tertua Pangeran Salman- pada tahun 1986. Setelah Raja Abdullah bin Abdul Aziz wafat pada dini hari tanggal 23 Januari 2015, dewan kerajaan menunjuk Pangeran Salman sebagai raja baru Arab Saudi menggantikan saudara tirinya tersebut. Sebuah amanah besar dan tugas yang berat sudah menanti beliau. 





Semoga Allah memberinya taufik dan membantunya dalam mengemban amanah. Semoga melalui dirinya, Allah memberikan kemanfaatan yang besar bagi umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.



Kutipan:

– http://en.wikipedia.org

– VOA Indonesia



Sumber:

– kisahmuslim.com
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Raja Salman, Pemimpin Arab Saudi yang Baru | PHOTOS





Raja Salman naik tahta sebagai Raja Arab Saudi. Salman menggantikan Raja Abdullah yang wafat.



Selama ini, Raja Salman memegang tanggung jawab kenegaraan selama Abdullah dalam perawatan. Salman pula yang mengumumkan wafatnya Raja Abdullah. Demikian diberitakan BBC, Jumat (23/1/2015).



Dalam pengumumannya, Raja Salam meminta Dewan Keluarga Kerajaan untuk mengakui Muqrin sebagai Putra Mahkota dan calon pewarisnya.



Raja Abdullah dikabarkan wafat di rumah sakit, di mana dirinya mendapatkan perawatan selama ini. Raja yang dikenal melakukan perubahan dalam Kerajaan Arab Saudi itu, wafat pada Jumat (23/1/2015) pukul 01.00 pagi waktu setempat.



Berikut foto-foto Raja Salman:

















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Makam Sederhana Raja Abdullah, Hanya Nisan Tak Bernama | FOTO-FOTO






Tak ada yang istimewa dari kuburan Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz yang wafat di usia 90 tahun pada Jumat (23/1). Pemerintah Saudi memakamkan Abdullah di pemakaman Al Oud, Riyadh, tanpa nisan bertanda.





Makam Raja Abdullah terlihat sederhana dengan nisan tak bernama. Pemerintah Arab Saudi memakamkan Abdullah bin Abdulaziz sang raja terdahulu pada Jumat (23/1) di pemakaman Al-Od. Raja Abdullah meninggal dunia setelah bertarung melawan sakit pneumonia yang dideritanya.





Seperti dalam tradisi muslim, jenazah Raja Abdullah dibalut dengan kafan sederhana sebelum disalatkan di Masjid Besar Imam Turki bin Abdullah. Di sana, prosesi salat jenazah dipimpin oleh Raja Salman, saudara Raja Abdullah sekaligus suksesornya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di kerajaan Arab Saudi.





Prosesi penguburan Raja Abdullah di pemakaman Al-Oud juga berlangsung sederhana. Beberapa kepala negara muslim hadir. Termasuk di antaranya presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, dan Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa.





Selain itu hadir pula Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad al-Thani dan Emir Kuwait, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah. Akan halnya Presiden Mesir Abdel Fatteh Al-Sisis tidak bisa hadir karena cuaca buruk.





Makam Raja Abdullah terlihat sama, tidak berbeda dengan makam-makam lain di pemakanan Al-Oud. Hanay berupa tanah yang ditinggikan, denga batu kerikil di atasnya. Sebagai penanda kubur terdapat dua nisan yang tidak diberi nama sesuai tradisi.





Pemerintah Arab Saudi sendiri tidak mengumumkan adanya masa berkabung atau mengibarkan bendera setengah tiang. Tindakan ini merupakan tradisi seperti yang pernah terjadi setiap meninggalnya raja-raja terdahulu.





Kerajaan juga sudah langsung menunjuk Raja Salman sebagai penerus kekuasaan Abdullah, dengan Pangeran Mahkota Muqrin. Keduanya menerima baiat dari anggota keluarga kerajaan, ulama Wahhabi, para kepala suku, berbagai pengusaha terkemuka dan tokoh penting Arab Saudi lain.





Raja Salman





Untuk menghindari kekhawatiran dan ketidakstabilan dinasti Saud, dan gejolak regional, kerajaan langsung menunjuk adik tiri Abdullah, Salman bin Abdul Aziz, sebagai pengganti dan menunjuk Pangeran Mahkota Muqrin.





Keduanya akan menerima janji setia dari anggota keluarga penguasa, ulama Wahabi, kepala suku, pengusaha terkemuka dan pelajaran Saudi lainnya.





Raja Salman sebagai pemegang otoritas kerajaan Saudi saat ini, sangat menentukan menghadapi kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayahnya dan jangka panjang seperti harga minyak global yang terus turun.





Saat ini kepemimpinan Raja Salman dihadapkan pada persaingan kekuatan Syiah di Irak, Suriah, Yaman, Lebanon dan Bahrain. Bukan tidak mungkin hal itu bisa membuka konflik dua negara tetangga terhadap ancaman militan Islam.





Sepertinya, Raja Salman tidak akan mengubah kebijakan luar negeri atau penjualan minyak. Kebijakan pragmatis seperti ini, konon sudah dijalankan Kerjaaan Saudi dalam mengelola keseimbangan ulama, suku, kerajaan dan kepentingan Barat.





"Saya pikir akan melanjutkan warisan Abdullah. Dia menyadari pentingnya hal ini. Dia bukan pribadi yang konservatif, namun menghargai pendapat konstituen konservatif negaranya," ujar Jamal Khashoggi, kepala saluran berita milik pangeran Saudi.





Segera setelah Raja Abdullah meninggal, harga minyak langsung melonjak dan menambah ketidakpastian di pasar energi dunia yang sudah mengalami sejumlah pergeseran terbesar dalam beberapa dekade.





























DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.