Selasa, 03 Maret 2015

Serang Nuklir Iran, Obama Ancam Tembak Jatuh Jet Israel





Sebuah laporan yang dirilis surat kabar Kuwait, Al Jarida mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan mengenai hubungan Israel dan Amerika Serikat (AS). Dalam laporannya, disebutkan kalau Presiden AS Barack Obama sempat mengancam akan menembak jatuh pesawat Israel pada tahun 2014 lalu.



Ancaman ini muncul, karena Israel berusaha melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Melansir Daily Mail, Senin (2/3/2015), akibat ancaman ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung membatalkan niatannya tersebut.



Niatan Netanyahu ini muncul setelah dirinya mendapati kabar bahwa AS dan Iran hampir mencapai kesepatan dalam pembicaraan mengenai teknologi nuklir. Israel, yang merupakan rival abadi Iran berusaha untuk menggagalkan kesepakatan itu dengan melakukan serangan.



Israel bahkan telah menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat Israel Benny Gantz, sebagai penanggung jawab serangan itu. Untuk melancarkan rencana tersebut, Gantz disebut sudah beberapa kali melakukan latihan tempur.



“Netanyahu dan menteri-menterinya memutuskan untuk melakukan apapun yang dapat mereka lakukan untuk menggagalkan kesepakatan antara Iran dan Gedung Putih, karena hal tersebut dapat mengancam keamanan Israel,” tulis laporan Al Jarida.



Menurut laporan Al Jarida, Obama bisa mengetahui rencana ini dari Menteri Luar Negeri AS, John Kerry. Kerry mendapati bocoran rencana serangan tersebut dari seorang pejabat Israel yang dirahasiakan namanya.



Pidato di Depan Kongres AS



Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memulai kunjungannya ke Amerika Serikat (AS). Ia dijadwalkan akan memberikan pidato di hadapan Kongres AS tentang Nuklir Iran.



"Saya akan membicarakan kesempatan tentang program nuklir Iran dengan Presiden Obama,"ujar PM Netanyahu, seperti dilansir Reuters, Senin (2/3).



"Kami ingin mengurangi ketegangan dengan AS," tambahnya. Kunjungan PM Netanyahu ini dilakukan pada saat hubungan antara AS dan Israel sedang memanas. Kedua negara ini tengah memiliki perbedaan pandangan mengenai program nuklir di Iran.



Pemerintah AS mengungkapkan akan mencapai kesepakatan dengan Iran pada akhir bulan Maret, Isarel khawatir kesepakatan ini akan menyebabkan Iran mempunyai waktu untuk membuat senjata nuklir. "Kami mempersilahkan PM Netanyahu untuk berpidato di depan Kongres. Kami akan membuat keuntungan dari nuklir Iran," ujar Menteri Luar Negeri As, Joh Kerry.



Israel selama ini dikenal sebagai negara yang menolak program nuklir Iran. Negeri Yahudi itu khawatir jika program nuklir Iran akan disalahgunakan untuk membuat senjata pemusnah masal.



PM Israel datang ke AS atas undangan dari Partai Republik AS. Partai yang kini menguasai Kongres AS juga mengecam sikap Presiden Obama yang mereka nilai terlalu lunak terhadap Iran. Sementara itu, Partai Demokrat akan memboikot sidang Kongres AS jika PM Netanyahu berpidato.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar