Senin, 09 Maret 2015

Ke Lhokseumawe, Jokowi Mengenang Masa Muda





Aceh menjadi salah satu daerah yang selalu dikenang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jauh sebelum ia menduduki jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia, Jokowi sempat meniti karir sebagai karyawan di PT kraft Aceh (Persero) yang harus membuatnya tinggal di Aceh selama beberapa bulan.



Saat mengunjungi Aceh untuk meresmikan depot penerimaan dan regasifikasi Arun, Lhoksumawe, Aceh Utara, Senin (9/4/2015), Ia pun menceritakan kisahnya saat meniti karir di tanah rencong tersebut.



Pada 1985 atau setelah lulus kuliah dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jokowi langsung diterima untuk bekerja di Kraft Aceh. Mau tidak mau ia pun harus meninggalkan tanah Jawa dan merantau di tanah Aceh, tepatnya di daerah Lhoksumauwe.



“Tahun 85, saya bekerja di Tanah Rencong ini, di Lhoksumauwe, tepatnya di PT Kertas Kraf Aceh, dan juga dulu di Aceh Tengah Takengon sekarang ada pemekaran,” kenang Jokowi.



Ia melanjutkan, setelah bekerja selama setengah tahun, ia pun ikut memboyong isterinya Iriana yang sedang mengandung putra pertamanya, Kaesang Pangarep. “Jadi istri saya hamil anak pertama di Aceh,” tuturnya.



Oleh sebab itu, Jokowi berucap, Aceh bukan daerah yang asing bagi dia dan juga istrinya. Sejak saat itu, ia sering mengunjungi wilayah-wilayah di Aceh. “Sebetulnya saya sudah sering wira-wiri Lhoksumawue-Takengon-Banda Aceh, jadi Aceh bukan sesuatu yang baru bagi saya dan Bu Iriana,” terangnya.



Saat ini, Jokowi kembali mengunjungi Aceh. Namun bukan sebagai karyawan dari Kraft Aceh lagi melainkan sebagai Presiden Republik Indonesia. Jokowi mengunjungi Aceh untuk meresmikan depot pengolahan gas alam cair Arun Aceh, yang dioperasikan cucu usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Perta Arun Gas.



Terminal Regasifikasi dan Penerimaan LNG Arun akan memproses regasifikasi awal, satu kargo LNG, yang telah diterima sejak 19 Februari 2015 lalu dari fasilitas Tangguh LNG di Papua. Setelah regasifikasi selesai, gas akan disalurkan ke Pembangkit Listrik PLN Arun yang berlokasi di Aceh Utara.



Total kebutuhan gas yang akan disalurkan kepada pembangkit PLN sebesar 135 juta kaki kubik per hari (mmscfd) yang terdiri dari 40 mmscfd untuk pembangkit listrik Arun dan 95 mmscfd untuk pembangkit listrik Belawan.



Sementara untuk industri, berdasarkan hasil pemetaan potensi penggunaan gas, kebutuhan industri di wilayah Sumatera Utara diperkirakan mencapai 250 mmscfd. (liputan6)

Mahasiwa Aceh: “Pak Jokowi Sakitnya tuh di UUPA”





Sudah cukup Aceh jadi modal Indonesia...”


Kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Aceh disambut puluhan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry melakukan aksi unjuk rasa di bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Senin (9/3/2015).


Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 15.00-16.00 WIB, dalam orasi pendemo membawa sejumlah umbul-umbul bertuliskan “Jokowi salam dua jari, rakyat Aceh gigit jari”, "Sudah cukup Aceh jadi modal Indonesia", “Selamat datang Pak Jokowi tuntaskan Turunan UUPA”, “Pak Jokowi sakitnya tu di UUPA”.


Mahasiswa UIN Ar-Raniry menuntut Jokowi agar segera menuntaskan Undang Undang Pemerintah Aceh (UUPA) yang sampai saat ini dinilai belum direalisasikan. Karena sikap Presiden Joko Widodo menjadi tolak ukur dan komitmen dalam membangun Aceh.


Dalam orasinya Sayed Fuadi Fajar Ramadhan, Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry juga menyayangkan keputusan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang menghapus dana bantuan bagi masjid, Meunasah dan Dayah yang ada di Aceh.


“Itu adalah kekhususan Aceh. Jadi, kembalikan keistimewaan Aceh.” Ujarnya.







Para demontrasi juga sempat menarik perhatian pengguna jalan sehingga membuat beberapa kali terjadi kemacetan, namun puluhan aparat Kepolisian mengamankan aksi Mahasiswa dan menertibkan lalu lintas.


Koordinator lapangan, M. Reza Fahlevi mengatakan “Hari ini Presiden Joko Widodo berkunjung ke Aceh, dan kami mewakili jutaan rakyat Aceh meminta Presiden agar segera mengesahkan UUPA, buktikan kalau Aceh benar-benar kampung halaman Jokowi.”



[Anisrullah]

Lieberman: “Bunuh Semua Orang Arab yang Melawan Israel”






"Mereka melawan kita, tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali mengangkat kapak dan memenggal kepala mereka.."



Menlu Israel Avigdor Lieberman menyerukan pemenggalan semua orang Arab di wilayah pendudukan yang tidak loyal kepada rejim Zionis di Tel Aviv.



"Mereka melawan kita, tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali mengangkat kapak dan memenggal kepala mereka," ujar Lieberman, Minggu (8/3). "Jika kita tidak melakukannya, kita tidak akan bertahan di sini."



Menurut Lieberman, tidak boleh ada penentangan terhadpa kebijakan apartheid yang dijalankan Tel Aviv di semua wilayah Israel dan tanah Palestina yang dijajah.



Pernyataan pemimpin partai Yahudi esktrem Yisrael Beytenu ini adalah bagian dari kampanye pemilihan umum. Israel akan menggelar pemilu, Maret 2015, yang dilihat banyak pihak sebagai pertaruhan nasib pemerintahan saat ini.



Bukan kali pertama Lieberman menyerukan tindakan keras terhadap orang-orang Arab di wilayah pendudukan. Ia bahkan menyebut setiap orang Arab teroris, karena mengekspresikan solidaritas kepada Palestina.



"Mereka yang menaikan bendera Nakba Day harus dihukum mati," ujar Lieberman.



Nakba Day, atau Hari Kesialan, adalah saat ketika warga Palestina terusir dari tanah mereka saat Israel datang dengan kekuatan senjata yang diberikan AS. Nakba Day diperingati setiap tahun, dan menjadi simbol perlawanan.



Lieberman juga mengusulkan pertukaran lahan. Seluruh orang Arab di wilayah Israel keluar dan diserahkan ke Otoritas Palestina, agar Israel leluasa memperluas permukiman.



IBtimes | Inilah

Muallaf Gadungan Ungkap Cara FBI Menyusup ke Dalam Masjid





Seorang warga california, Craig Monteilh memaparkan cara FBI menyusup ke Masjid selama bertahun-tahun. Monteilh ialah seorang informan FBI yang memata-matai Muslim yang tidak bersalah dalam upaya menjebak mereka ke dalam retorika ekstrimis.



"FBI membayar saya untuk menyusup Masjid di Los Angeles dan Orange County di California Selatan, sebagai operasi pengawasan yang sangat luas untuk memberi mereka informasi pribadi Muslim," ujar Monteilh dilansir onislam (5/3).



Ia mengaku direkrut oleh FBI dari Juli 2006 sampai Oktober 2007. Dalam Operasi Flex, Monteilh mengatakan ia menempatkan alat perekam di kantor imam dan seorang siswa Muslim.



Dalam menjadi informan ia mendapatkan pelatihan intensif, di mana ia belajar untuk berpura-pura menjadi Muslim. Setiap bulannya, Monteilh mendapat bayaran sejumlah 11 ribu USD.



"FBI melatih saya dalam ajaran Islam, dalam prinsip-prinsip dasar dari bahasa Arab, dan hanya untuk berbaur dengan masyarakat dan perlahan-lahan mengintegrasikan diri sebagai laki-laki Muslim," katanya.









Awalnya ia berpikir tugas yang dilakukan merupakan tugas seorang pejuang FBI. Namun, ia memutuskan untuk berhenti karena menyadari bahwa ia telah memata-matai orang yang tidak bersalah.



"Mereka tidak menganut retorika teroris, tapi aku masih memata-matai mereka dan memberikan FBI informasi yang mereka inginkan," kata dua.



Kasus Monteilh bukanlah yang pertama untuk mengungkapkan taktik FBI mengirim informan ke masjid. Pada 2009, kelompok Muslim mengancam akan menangguhkan semua kontak dengan FBI atas pengiriman informan ke Masjid.



ONISLAM |

Di Aceh, Jokowi dan Iriana Jadi 'Pengantin' Lagi




Sumber: Twitter Iriana Joko Widodo


Presiden Jokowi mengunjungi Aceh . Di Tanah Rencong itu, sang Presiden bersama Ibu Negara Iriana, didudukkan kembali di pelaminan.



Pelaminan tempat Jokowi-Iriana duduk itu berhiaskan kain-kain hijau, merah, dan kuning yang bermotif emas.



Si pria berkemeja putih serta celana hitam. Sedangkan Iriana yang berkerudung mengenakan kemeja pucat serta rok hitam panjang.



Lalu di atas pelaminan, keduanya menjalani upacara tepung tawar atau peusijuk di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh. Upacara dipimpin oleh Wali Nanggroe Malik Mahmud, seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Senin (3/9/3/2015).



Peusijuk adalah salah satu adat Aceh untuk memberkati dan mendoakan orang akan dipeusijuk. Biasanya tradisi ini dilakukan saat perkawinan, khitanan, dan ketika akan berangkat haji.



Kedatangan Jokowi ke Aceh sejatinya adalah untuk meresmikan terminal pengolahan gas alam cair (Liquefied natural gas/LNG) Arun Aceh, yang dioperasikan cucu usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Perta Arun Gas. Dia dijadwalkan berada di provinsi itu hingga 10 Maret 2015.





Sementara, itu mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah melakukan aksi damai di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Mereka juga melakukan aksi teatrikal peusijuk (tepung tawar) kartun berwajah Jokowi, sambil berorasi.



Para mahasiswa ini menuntut Jokowi menepati janjinya terhadap masyarakat Aceh dengan mengesahkan turunan Rancangan Undang-undang Pemerintah Aceh (RUUPA) dan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Migas.



"Jokowi saat ini belum berdampak bagi masyarakat Aceh, oleh karena itu kami menuntut Jokowi memenuhi janjinya pada masyarakat Aceh," ujar Hasrizal, koordinator aksi.







Mahasiswa juga menuntut Jokowi untuk membangun tol laut hingga ke wilayah Aceh.



"Saat ini pembangunan tol laut direncanakan hanya sampai Sumatera Utara, ini merupakan ketidakadilan bagi masyarakat Aceh," pungkas Harsrizal. Aksi ini berlangsung damai dan dijaga ketat pihak keamanan dari kepolisian Poltabes kota Banda Aceh.



LIPUTAN6

Minggu, 08 Maret 2015

Genap Setahun, MH370 Hilang Tak Tahu Rimbanya





Malaysia peringati satu tahun hilangnya penerbangan MH370.Kerabat dari 239 penumpang dan awak yang ada dalam penerbangan tersebut membuat serangkaian acara peringatan di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur.



Pesawat Malaysia tersebut sedang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing ketika menghilang Maret 2014. Meskipun pencarian ekstensif dilakukan, jejak MH370 tidak pernah ditemukan.



Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menegaskan kembali komitmen Malaysia untuk mencari MH370.



“Tidak ada kata yang dapat mengungkapkan kepedihan yang dirasakan oleh keluarga para penumpang. Tidak adanya jawaban dan bukti-bukti yang kuat – seperti bangkai pesawat – membuat hal ini semakin sulit untuk ditanggung,” kata PM Najib yang dikutip BBC, Minggu (8/3/2015).



Tim pencari yang dipimpin oleh Malaysia, bersama dengan beberapa negara termasuk Inggris, Amerika Serikat, China, Prancis, dan Australia, dijadwalkan akan melaporkan hasil temuan mereka hari ini.



“Hilangnya MH370 tidak memiliki preseden, begitu juga dengan pencariannya – kedua hal ini merupakan sesuatu yang sangat rumit dan sangat menantang – di dunia penerbangan. Bersama dengan rekan-rekan internasional, kami mengikuti petunjuk yang ada walaupun yang sedikit. Malaysia tetap berkomitmen melanjutkan pencarian dan berharap MH370 akan dapat ditemukan,” tambah PM Malaysia tersebut.



Habiskan Biaya Rp 1,6 Triliun



Biaya pencarian Malaysia Airlines MH370 selama satu tahun telah menelan biaya 120 juta dolar AS, atau Rp, 1,6 triliun.



Japan Times pencarian MH370 adalah yang paling mahal dalam sejarah penerbangan. Biaya itu masih akan bertambah karena Malaysia dituntun untuk tidak menghentikan pencarian.



PM Australia Tonny Abbott juga akan membantu melakukan pencarian dan optimistis akan menemukan bangkai pesawat.



Akhir Januari 2015, pemerintah Malaysia sempat mengeluarkan pengumuman resmi, yang menyatakan MH370 mengalami kecelakaan dan 239 penumpang dan kru meninggal.







Pengumuman ini ditengarai sebagai upaya Kuala Lumpur menghentikan pencarian, dan membayar kompensasi kepada keluarga korban. Namun, pernyataan itu ditolak korban.



Keluarga korban mengatakan jika celaka, seharusnya ada bukti dan lokasi kecelakaan. Malaysia harus membuktikan pernyataannya, dengan terus mencari bukti MH370 celaka.



Malaysia Airlines MH370 menghilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, pada 8 Maret 2014, membawa 227 penumpang dan 12 kru. Upaya pencarian telah dilakukan oleh berbagai negara sampai saat ini. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

Sabtu, 07 Maret 2015

Snowden: “AS Tekan 21 Negara Tolak Suaka Saya”





Sebelum menjadi kontraktor di Otoritas Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), Edward Snowden merupakan agen CIA yang menyamar di Jenewa, Swiss, dan mengaku ingin kembali ke sana. Namun, Snowden mengaku curiga Swiss tidak akan memberikan suaka padanya karena ditekan oleh AS.


Hal ini diungkapkan langsung oleh Snowden dalam acara penayangan film "Citizenfour" yang mengangkat kisah kehidupannya ketika membocorkan program mata-mata pemerintah AS di Jenewa. Mengejutkan pengunjung, Snowden yang tidak dijadwalkan hadir tiba-tiba muncul melalui sambungan video langsung dari Moskow, Rusia, tempat Snowden menetap sekarang.


"Saya ingin kembali ke Swiss. Beberapa kenangan favorit saya berasal dari Jenewa. Itu adalah tempat yang indah," ujar Snowden kepada pengunjung Festival Film dan Forum Internasional tentang Hak Asasi Manusia di Jenewa pada Kamis (5/3), seperti dikutip Sputnik, Jumat (6/3).


Rusia adalah satu-satunya negara yang memberikan suaka politik kepada Snowden sejak ia membocorkan ribuan dokumen rahasia kepada media yang ia peroleh saat bekerja untuk perusahaan konsultan Booz Allen Hamilton pada 2013. Namun, Snowden menyiratkan keinginannya untuk tinggal di negara non-partisan.


"Saya pikir Swiss akan menjadi pilihan politik yang baik karena (negara) ini memiliki sejarah netral," ucapnya.


Sejak AS menahan paspornya, Snowden telah mengajukan suaka ke 21 negara yang mayoritas terletak di pusat dan barat Eropa. Sayangnya, menurut Snowden, tak ada satupun yang menyetujuinya.


Snowden menuding AS melakukan intervensi politik di balik penolakan ini.


Pada 2014, seorang jaksa pemerintah Swiss mengajukan gagasan bahwa Snowden akan mendapatkan jaminan perjalanan jika ia setuju untuk membantu mengidentifikasi program AS mata-mata di negara itu. Namun, menurut data yang diperoleh Reuters, Swiss tak akan mengekstradisi Snowden ke AS dan tidak memberikan suaka politik.


"Masih ada kehadiran spionase aktif AS di Swiss. Saya pikir itu juga ada di negara-negara lainnya," ungkapnya.


Sebelumnya, pada Selasa (3/3) lalu, Snowden menyatakan kesiapannya untuk kembali ke AS dengan syarat ia mendapat pengadilan yang adil dan tak memihak.


Pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, mengatakan Snowden sejauh ini telah menerima jaminan dari Jaksa Agung Eric Holder bahwa ia tidak akan menghadapi hukuman mati. Namun, Snowden juga menginginkan jaminan akan “hukum dan peradilan yang tak memihak.”


Pengadilan semacam itu, menurut penasihat hukum Snowden, berarti dia tidak akan menghadapi tuntutan di bawah Undang-Undang Spionase, hukum era Perang Dunia I yang digunakan untuk mendakwa whistleblower Pentagon Papers, Daniel Ellsberg.


Namun, harapan itu pupus ketika sehari setelahnya Snowden mengungkapkan bahwa AS tidak menawarkan itu kepadanya.


"Satu-satunya hal yang mereka katakan pada titik ini adalah mereka tidak akan mengeksekusi saya, yang berarti tidak sama dengan pengadilan yang adil," kata Snowden.


Dalam acara pemutaran film tersebut, Snowden menerima banyak dukungan. Salah satunya dari perwakilan Amnesty International, Sherif Elsayed-Ali yang berkata, "Edward Snowden tak diragukan lagi adalah whistleblower yang harus dilindungi. Ia bahkan tidak seharusnya diadili karena apa yang ia lakukan adalah untuk menyorot tindakan pemerintah yang melewati batas dan hal itu tidak seharusnya terjadi."


CNN International