Minggu, 15 Februari 2015

Kisah Cinta yang Diblokade Israel



Rashid Faddah dan Dalia Shurrab, telah mengikat janji untuk menikah sejak tiga tahun lalu di Gaza, Palestina. Namun mereka hingga kini tidak bisa menjalani kehidupan berumah tangga, karena blokade Israel.


Rashid yang tinggal di Tepi Barat tidak bisa menjemput kekasihnya di Gaza, untuk menikah dan tinggal bersama dirinya. Padahal, pria 35 tahun itu telah membeli apartemen sederhana di Nablus untuk tempatnya tinggal bersama gadis pujaan hatinya itu.


Dalia, terjebak di Khan Younis, Jalur Gaza. Tidak bisa kemana-mana, terutama ke Nablus, karena blokade Israel pada tahun 2007 mencegah perpindahan warga keluar dari Gaza.


Israel berdalih, kebijakan tersebut untuk menghukum Hamas yang mereka anggap organisasi teroris. Akibat blokade ini, ribuan warga Gaza tidak dapat bertemu keluarga mereka, termasuk pasangan, yang ada di Tepi Barat.


"Kawan-kawan saya mengatakan 'bisakah kau menikahi seseorang yang tidak berasal dari Gaza?' Saya katakan pada mereka bahwa Dalia adalah wanita pilihan saya," kata Rashid, dikutip dari The Independent.


Rashid pernah berada di satu titik dimana dia ingin pindah ke Gaza yang tengah dilanda perang. Namun Dalia melarangnya. Alasannya bukan hanya karena Gaza sangat berbahaya, namun Rashid kemungkinan akan jadi pengangguran di wilayah itu karena lapangan pekerjaan yang terbatas.


Kisah cinta mereka dimulai pada tahun 2011. Keduanya adalah bagian dari program pertukaran pemuda di Nablus. Saat itu, Dalia tidak bisa mendatangi acara itu karena izin bepergian ditolak oleh Israel.


Akhirnya, sekelompok pemuda ini menjalin hubungan di internet. "Kami mulai berbicara di grup, kemudian berlanjut ke percakapan pribadi, dan menemukan bahwa kami punya banyak kesamaan," kata Rashid.


Satu hari, Rashid mendapati di Facebook bahwa Dalia sedang berada di Yordania. Lantas saja dia meluncur ke negara itu untuk menemui wanita yang sudah membuatnya mabuk kepayang.


Di tempat itu, Rashid melamar Dalia dan meminta izin pada ayahnya. "Itu saat kami serius. Saya menelepon orang tuanya di Gaza dan meminta izin untuk menikahinya," kata Rashid.


Ditanya soal kelebihan Dalia yang memikat hatinya, Rashid menjawab, "dia cerdas, lucu, ramah, berpendidikan dan punya ambisi. Dan dia juga baik."


Sementara Dalia mengaku menyukai Rashid karena pria itu memandangnya dengan hormat, berbeda dengan pria lainnya.


"Dia menghargai pemikiran, hobi dan cita-cita saya. Dia tidak membuat saya merasa gemuk dan buruk seperti kebanyakan masyarakat melabeli wanita yang kelebihan berat badan. Dia melihat saya sebagai wanita yang spesial dan cantik," tutur Dalia.


Rashid dan ayahnya nekat mengunjungi Gaza pada tahun 2012 dengan mengambil jalur memutar melalui Mesir dan Yordania. Mereka berdua menandatangani surat perjanjian untuk menikah.


Walikota Nablus, Ghassan Shala, mengatakan pada keluarga Rashid bahwa Dalia akan ada di pelukan mereka di Tepi Barat dalam hitungan bulan.


Namun tiga tahun telah berlalu, dan 20 surat permohonan perjalanan telah dilayangkan, dan pasangan itu belum juga bisa bersama. Bahkan Presiden Mahmoud Abbas juga telah diminta tolong, tapi hasilnya nihil.


Dalia dan kawan-kawannya meluncurkan kampanye di Facebook mencari dukungan dari dunia Arab untuk cinta mereka. Laman tersebut telah mendapatkan dukungan dari 40 ribu orang, mayoritas mendukung perjuangan Dalia dan Rashid untuk bersatu.


"Ulang tahun Rashid dua hari lagi. Saya kira kami akan merayakannya melalui telepon karena listrik mati," keluh Dalia.


Satu-satunya cara Dalia dan Rashid berkomunikasi adalah melalui telepon atau Skype. Dalia sempat terpikir untuk menyerah. Namun dukungan di Facebook mendorongnya untuk tetap memperjuangkan cintanya.


sumber: CNN international





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Titik Temu Wahabi-NU





Oleh Ali Mustafa Yaqub, Imam Besar Masjid Istiqlal




Banyak orang terkejut ketika seorang ulama Wahabi mengusulkan agar kitab-kitab Imam Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, diajarkan di pesantren-pesantren dan madrasah-madrasah Islam di Indonesia.





Hal itu karena selama ini dikesankan bahwa paham Wahabi yang dianut oleh pemerintah dan mayoritas warga Arab Saudi itu berseberangan dengan ajaran Nahdlatul Ulama yang merupakan mayoritas umat Islam Indonesia.





Tampaknya selama ini ada kesalahan informasi tentang Wahabi dan NU. Banyak orang Wahabi yang mendengar informasi tentang NU dari sumber-sumber lain yang bukan karya tulis ulama NU, khususnya Imam Muhammad Hasyim Asy’ari. Sebaliknya, banyak orang NU yang memperoleh informasi tentang Wahabi tidak dari sumber-sumber asli karya tulis ulama-ulama yang menjadi rujukan paham Wahabi.





Akibatnya, sejumlah orang Wahabi hanya melihat sisi negatif NU dan banyak orang NU yang melihat sisi negatif Wahabi. Penilaian seperti ini tentulah tidak objektif, apalagi ada faktor eksternal, seperti yang tertulis dalam Protokol Zionisme No 7 bahwa kaum Zionis akan berupaya untuk menciptakan konflik dan kekacauan di seluruh dunia dengan mengobarkan permusuhan dan pertentangan.





Untuk menilai paham Wahabi, kita haruslah membaca kitab-kitab yang menjadi rujukan paham Wahabi, seperti kitab-kitab karya Imam Ibnu Taymiyyah, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dan termasuk kitab-kitab karya Syekh Muhammad bin Abdul Wahab yang kepadanya paham Wahabi itu dinisbatkan.





Sementara untuk mengetahui paham keagamaan Nahdlatul Ulama, kita harus membaca, khususnya kitab-kitab karya Imam Muhammad Hasyim Asy'ari yang mendirikan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.





Kami telah mencoba menelaah kitab-kitab karya Imam Muhammad Hasyim Asy’ari dan membandingkannya dengan kitab-kitab karya Imam Ibnu Taymiyyah dan lain-lain. Kemudian, kami berkesimpulan bahwa lebih dari 20 poin persamaan ajaran antara Imam Muhammad Hasyim Asy’ari dan imam Ibnu Taymiyyah.





Bahkan, seorang kawan yang bukan warga NU, alumnus Universitas Islam Madinah, mengatakan kepada kami, lebih kurang 90 persen ajaran Nahdlatul Ulama itu sama dengan ajaran Wahabi.





Kesamaan ajaran Wahabi dan NU itu justru dalam hal-hal yang selama ini dikesankan sebagai sesuatu yang bertolak belakang antara Wahabi dan NU. Orang yang tidak mengetahui ajaran Wahabi dari sumber-sumber asli Wahabi, maka ia tentu akan terkejut.





Namun, bagi orang yang mengetahui Wahabi dari sumber-sumber asli Wahabi, mereka justru akan mengatakan, "Itulah persamaan antara Wahabi dan NU, mengapa kedua kelompok ini selalu dibenturkan?"





Di antara titik-titik temu antara ajaran Wahabi dan NU yang jumlahnya puluhan, bahkan ratusan itu adalah sebagai berikut. Pertama, sumber syariat Islam, baik menurut Wahabi maupun NU, adalah Alquran, hadis, ijma, dan qiyas. Hadis yang dipakai oleh keduanya adalah hadis yang sahih kendati hadis itu hadis ahad, bukan mutawatir.





Karenanya, baik Wahabi maupun NU, memercayai adanya siksa kubur, syafaat Nabi dan orang saleh pada hari kiamat nanti, dan lain sebagainya karena hal itu terdapat dalam hadis-hadis sahih.





Kedua, sebagai konsekuensi menjadikan ijma sebagai sumber syariat Islam, baik Wahabi maupun NU, shalat Jumat dengan dua kali azan dan shalat Tarawih 20 rakaat. Selama tinggal di Arab Saudi (1976-1985), kami tidak menemukan shalat Jumat di masjid-masjid Saudi kecuali azannya dua kali, dan kami tidak menemukan shalat Tarawih di Saudi di luar 20 rakaat.





Ketika kami coba memancing pendapat ulama Saudi tentang pendapat yang mengatakan bahwa Tarawih 20 rakaat itu sama dengan shalat Zhuhur lima rakaat, ia justru menyerang balik kami, katanya, "Bagaimana mungkin shalat Tarawih 20 rakaat itu tidak benar, sementara dalam hadis yang sahih para sahabat shalat Tarawih 20 rakaat dan tidak ada satu pun yang membantah hal itu." Inilah ijma para sahabat.





Ketiga, dalam beragama, baik Wahabi maupun NU, menganut satu mazhab dari mazhab fikih yang empat. Wahabi bermazhab Hanbali dan NU bermazhab salah satu dari mazhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali.





Baik Wahabi (Imam Ibnu Taymiyyah) maupun NU (Imam Muhammad Hasyim Asy’ari), sama-sama berpendapat bahwa bertawasul (berdoa dengan menyebut nama Nabi Muhammad SAW atau orang saleh) itu dibenarkan dan bukan syirik.





Kendati demikian, Imam Muhammad Hasyim Asy’ari dalam kitabnya, al-Nur al-Mubin fi Mahabbah Sayyid al-Mursalin, mensyaratkan bahwa dalam berdoa dengan tawasul menyebut nama Nabi Muhammad SAW atau orang saleh, kita tetap harus yakin bahwa yang mengabulkan doa kita adalah Allah SWT, bukan orang yang namanya kita sebut dalam tawasul itu. Wahabi dan NU sama-sama memercayai adanya karamah para wali (karamat al-awliya) tanpa mengultuskan mereka.





Memang ada perbedaan antara Wahabi dan NU atau antara Imam Ibnu Taymiyyah dan Imam Muhammad Hasyim Asy’ari. Namun, perbedaan itu sifatnya tidak prinsip dan hal itu sudah terjadi sebelum lahirnya Wahabi dan NU.





Dalam praktiknya, baik Wahabi maupun NU, tidak pernah mempermasalahkan keduanya. Banyak anak NU yang belajar di Saudi yang notabenenya adalah Wahabi. Bahkan, banyak jamaah haji warga NU yang shalat di belakang imam yang Wahabi, dan ternyata hal itu tidak menjadi masalah.





Wahabi dan NU adalah dua keluarga besar dari umat Islam di dunia yang harus saling mendukung. Karenanya, membenturkan antara keduanya sama saja kita menjadi relawan gratis Zionis untuk melaksanakan agenda Zionisme, seperti tertulis dalam Protokol Zionisme di atas. Wallahu al-muwaffiq.



sumber: republikacoid
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Siapa Izinkan Wanita asal Surabaya Ini jadi Perwakilan Aceh di Miss Indonesia?




Ratna Nurlia Alfiandini mengaku perwakilan dari Aceh


"Seharusnya dia tahu bagaimana Aceh. Jika memang takut tidak menang karena pakai jilbab, jangan bawa nama Aceh..."


Malam puncak pergelaran Miss Indonesia 2015 akan digelar Senin (16/2) besok, dan ditayangkan live di salah satu stasiun TV swasta pada pukul 21.00 WIB. Bagi sebagian besar masyarakat provinsi lain di Indonesia, mereka mendukung wakilnya di ajang tersebut. Namun, itu tidak berlaku bagi masyarakat Aceh.


Wakil Aceh untuk tahun ini dalam Miss Indonesia 2015 adalah Ratna Nurlia Alfiandini yang berasal dari Surabaya. Menurut informasi yang diperoleh Harian Rakyat Aceh, Ratna adalah wanita kelahiran Surabaya, 17 Desember 1994. Ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya saat ini.


Sepertinya bukanlah sebuah kebanggaan bagi masyarakat Aceh memiliki wakil yang disebut salah satu ajang bergengsi di Indonesia. Provinsi yang menjunjung tinggi syariat Islam ini tidak ingin memiliki wakil di ajang tersebut.


Hal ini dibuktikan dari sejumlah komentar disosial media dan dunia nyata yang tidak begitu nyaman dengan penampilan Ratna Nurlia Alfiandini karena tidak menggunakan jilbab.


"Dia sudah melanggar syariat Aceh, melanggar yang dibanggakan oleh masyarakat Aceh. Seharusnya dia tahu bagaimana Aceh. Jika memang takut tidak menang karena pakai jilbab, jangan bawa nama Aceh," ujar ketua umum Pelajar Islam Indonesia (PII) provinsi Aceh.


Gadis berkulit putih yang tidak mengenakan jilbab ini juga berprofesi sebagai model foto dan catwalk. Kakek neneknya disebut asli Sigli, Kabupaten Pidie. Ia juga dikabarkan pernah tinggal di Takengon dan Sigli.


Ajang kontes kecantikan di Indonesia seperti Miss Indonesia, selalu mendapat kecaman dari Aceh, dikarenakan beberapa wakil Aceh yang ikut ke ajang tersebut jarang menggunakan jilbab dan bertolak belakang dengan budaya Aceh yang Islami.


Ketua BEM Unsyiah Muhammad Hamzah berharap pemerintah mengambil sikap tegas. 


"Menurut saya tidak seharusnya dia mewakili Aceh dengan penampilan yang sangat tidak mencerminkan perempuan Aceh yang berkarakter Islami. Saya Berharap kepada pemerintah mengambil sikap tegas untuk menolak dia karena justru memberi citra buruk untuk Aceh," ungkapnya.


Senada dengan Hamzah, salah satu kader Pelajar Islam Indonesia (PII) Aceh, Ahmad Yanis juga mengharapkan ketegasan dari pemerintah dalam mengambil sikap demi syariat Islam di bumi Serambi Mekkah.


"Pemerintah harus tegas bahwa tidak ada izin dari pemerintah untuk membawa nama Aceh dalam kontes tersebut. Atau melarang secara tegas setiap peserta dari Aceh untuk ikut kontes. Kebanyakan yang ikut hanya membawa nama Aceh karena alasan keturunan saja sedangkan dia tidak mengerti Aceh," jelas Ahmad Yanis.


(*harian rakyat aceh)




DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Tragedi Chapel Hill Akibat Gambaran Film American Sniper





Suzanne Barakat, adik korban penembakan Chapel Hill Deah Shaddy Barakat, mengatakan ada 'sesi terbuka' untuk melampiaskan kebencian terhadap Muslim di AS dan semua itu dimulai dengan pemutaran film American Sniper.



"Pada hari pembunuhan, seorang wanita anggota dewan kota tempat saya tinggal menggunakan hashtag stand up against Islam," ujar Suzanne Barakat dalam wawancara dengan CNN di program The Lead.



"Jadi, ini sesi terbuka untuk menyerang Muslim di Washington, dan di mana pun, yang dimulai dengan tindakan dehumanisasi Muslim lewat film American Sniper," lanjutnya.







Sesi Terbuka penyerangan terhadap Muslim diperlihatkan Craig Stephen Hicks, seorang ateis fundamentalis, dengan membunuh suami-istri Deah Shaddy Barakat dan Yusor Mohammad Abu Salha, serta Razan Mohammad Abu Salha. Ketiganya adalah mahasiswa Universitas North Carolina.



Suzanne juga mengkritik liputan media. "Jika pelaku adalah Muslim dari Arab atau Asia Selatan, media akan cepat meliput dan menyebut sang pelaku teroris," ujarnya.



"Sampai saat ini saya belum mendengar ada yang menyebut Hicks, pembantai saudara kami, teroris. Apakah itu adil?" lanjutnya.







Orang-orang seperti Hicks meneror keluarga Muslim secara lokal, nasional, dan internasional. Media memainkan standar ganda, dengan tidak menyebutnya teroris.



Komite Anti-diskriminasi Arab-Amerika (ADC) juga mengecam penayangan film American Sniper, yang berkisah tentang serdadu Navy SEAL Chris Kyle selama Perang Irak.





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Sabtu, 14 Februari 2015

ISIS Hukum Pancung Anggotanya yang Merokok





Bukan rahasia bila merokok adalah sebuah kegiatan yang merusak kesehatan dan berisiko menyebabkan kematian. Namun bagi kelompok ISIS, merokok adalah sebuah kegiatan yang jika dilakukan pantas untuk mendapatkan hukuman mati.



Menurut ISIS, merokok adalah sebuah cara bunuh diri secara perlahan, dan merupakan kebiasaan yang tidak ada manfaatnya, oleh karena itu merokok hukumnya haram.



“Setiap perokok seharusnya sadar dengan setiap batang yang dihisapnya adalah perbuatan yang sia-sia dan dilarang,” demikian pernyataan dari ISIS, yang dilansir Metro pada Minggu (15/2/2015).



Tiga hari setelah pernyataan ini dikeluarkan, menjual tembakau dan Shisha akan dilarang secara ketat. Tembakau dalam jumlah apapun akan dilenyapkan dan penjualnya akan dihukum sesuai syariah.



Jutaan bungkus rokok telah dilenyapkan di daerah-daerah yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah. Orang-orang yang melanggar telah dijatuhi hukuman minimal 40 cambukan dan maksimal dipenjara dalam waktu yang lama.



Kebijakan ISIS ini telah menyebabkan beberapa anggota mereka melarikan diri dan kembali ke negara asal mereka.



Flavien Moreau adalah salah seorang warga Prancis mantan anggota ISIS. Saat ini dia dipenjara selama tujuh tahun atas tuduhan terorisme. Dia menyatakan salah satu alasan dia kembali dari Suriah adalah karena dia merasa sulit untuk tidak merokok. (*metro)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Pembuat Kartun Nabi Swedia Diberondong Peluru





Lars Vilk dan beberapa orang lainnya bersembunyi ketakutan di gudang sebuah kafe di Denmark saat seorang penembak yang mengincar nyawa mereka.



Pria berusia 40 tahun tewas dan beberapa orang polisi terluka dalam insiden tersebut. Selang beberapa jam kemudian, sebuah sinagoga ditembaki, melukai seorang warga dan dua polisi.



Insiden yang terjadi di pusat kota Kopenhagen itu adalah mimpi terburuk Vilk yang menjadi nyata. Pasalnya sejak delapan tahun lalu kartunis berusia 68 tahun itu memang menjadi incaran pembunuhan karena menggambar sosok yang disebutnya Nabi Muhammad.



Seperti editor Charlie Hebdo Stephane "Charb" Charbonnier yang tewas dalam penembakan 7 Januari lalu di Paris, Perancis, nama Vilk juga masuk dalam sembilan orang yang menjadi "buronan paling dicari" al-Qaidah yang dirilis di majalah Inspire atas "kejahatan terhadap Islam".



Tokoh lainnya yang diburu al-Qaidah adalah pasangan kartunis yang mempublikasikan 12 kartun Nabi Muhammad di koran Jylland-Posten, pastur pembakar Al-Quran Terry Jones dan penulis "Ayat-ayat Setan" Salman Rushdie. Al-Qaidah menghargai kepala Vilks US$150 ribu atau lebih dari Rp1,9 miliar.







Tidak hanya Nabi Muhammad, kartunis yang menyebut dirinya "penghina semua" ini pernah menggambarkan Yesus sebagai seorang pedofilia.



"Seharusnya kita bisa menghina semua agama dengan cara yang demokratis. Jika kau menghina satu agama, maka kau harus menghina agama yang lain," kata Vilks dalam sebuah wawancara dengan CNN.



Karya Vilks menuai kecaman dari Muslim di seluruh dunia, termasuk perwakilan negara-negara Muslim, seperti Pakistan, Yordania, Afghanistan dan Mesir.



Tahun 2010, tujuh warga negara Irlandia ditahan karena berencana membunuh Vilks. Saat itu, pelaku menyerbu pemutaran film penghina Nabi Muhammad yang dihadiri Vilks.



Tahun 2011, tiga warga Swedia juga ditahan karena berencana membunuh Vilks.



Sejak membanjirnya ancaman pembunuhan terhadap Vilks, dia dilindungi polisi 24 jam. Helle Merete Brix, pendiri komite solidaritas terhadap Vilks, mengatakan kehidupan pria kelahiran tahun 1946 itu berubah drastis.



"Dia tidak bisa menjalani kehidupan normal lagi selama bertahun-tahun," kata Brix.



Dalam penembakan di Kopenhagen, Vilks dan Brix ditemukan polisi tengah bergandengan tangan bersembunyi ketakutan di sebuah gudang.



"Apa yang kami takutkan bisa terjadi," ujar Brix.



Vilks menerima banyak ancaman pembunuhan dan sejak 2010 telah hidup dibawah perlindungan polisi, setelah menggambar seri tokoh kartun Nabi Muhammad pada tahun 2007. Dua tahun lalu, seorang wanita Amerika Serikat Colleen LaRose atau yang dikenal dengan nama "Jihad Jane" divonis 10 tahun penjara karena berencana membunuh Vilks.



CNN Internatonal





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Sabang, Sebongkah Tanah Turun dari Surga






Semua pasti tahu Sabang, pulau di paling Barat Indonesia. Disini terletak monumen nol kilometer Indonesia. Pulau yang masuk dalam Provinsi Aceh ini, memiliki ragam keistimewaan mulai dari kuliner, objek wisata dan tentu keramahan penduduknya. Bermodal kelebihan itu, pemerintah Kota Sabang pun berani menargetkan kawasan ini jadi destinasi pilihan turis asing untuk berlibur.





Bahkan, Wali Kota Sabang nekat untuk ‘membayar’ maskapai Garuda Indonesia, demi dibukanya rute Medan – Sabang. Seperti apa?





Pukul 10.42, Jumat (6/2/2015), pesawat ATR 72-600 Garuda Indonesia yang dipiloti Kapten Andreas Kristianto mendarat di Bandara Maimun Saleh di Kota Sabang, Aceh, setelah terbang selama 1 jam 20 menit dari Bandara Internasional Kualanamu di Medan, Sumatera Utara.





Peristiwa ini menandakan sejarah baru khususnya bagi pariwisata Aceh, khususnya Sabang.





Pasalnya penerbangan perdana Medan-Sabang semakin mempermudah wisatawan untuk menikmati keindahan Sabang, wilayah paling barat Indonesia itu. Dengan pengoperasian rute Medan-Sabang, maka setiap Minggu, Garuda Indonesia telah mengoperasikan sebanyak 32 penerbangan dari Aceh setiap minggunya.








Nama Sabang di Pulau Weh, Aceh, perlahan-perlahan mulai mencuri perhatian dan pelan-pelan dikenal di kalangan wisatawan dalam dan luar negeri. Kota ini memiliki warisan alam yang tak terlukiskan dengan kata-kata semata. Salah satunya adalah pemandangan alam yang luar biasa dan pantai-pantai yang memiliki karakteristik.





Tercatat, objek wisata di kawasan ini antara lain Pantai Iboih, Gapang, Kinci, Danau Aneuk Laot, Paradiso, Pantai Kasih, Sumur Tiga, Anoi Itam, Jaboi dan Pasir Putih. Pantai-pantai itu kini makin dibanjiri wisatawan untuk snorkeling dan diving, semakin menggairahkan pariwisata Sabang.





Wisata snorkeling dan diving di pulau Iboih, cukup memiliki karakteristik yang khas dengan pemandangan bawah laut yang luar biasa dan kumpulan ratusan hewan air di dalamnya. Indopost melaporkan apabila menggunakan skala 1 – 10, dari seluruh destinasi wisata yang ada, Sabang mendapat nilai Sembilan (9).





“Pulau ini terbuka untuk siapapun. Mulai dari turis lokal sampai turis asing. Tidak ada disini yang namanya menolak wisatawan,” ujar Zulkifli H Adam, Wali Kota Sabang.





Selain wisata bahari, jangan lupa, posisi Sabang di ujung barat Aceh menjadikan wilayah ini memiliki Tugu Nol Kilometer. Tugu ini selalu diramaikan pengunjung. Rasanya Anda belum sah dikatakan ke Sabang jika belum menyambangi Tugu Nol Kilometer.





Zulkifli yang sejak dua tahun lalu memimpin Kota Sabang memastikan warganya tidak akan bersifat ‘alergi’ dengan wisatawan yang datang dari seluruh penjuru dunia yang memiliki beragam karakteristik.





Kalimat ini terlontar seolah menjelaskan bahwa Kota Sabang, yang merupakan bagian dari Aceh sangat aman dan tidak pernah menolak apa yang namanya investasi dan perkembangan ekonomi. Menurut pria yang aktif di Partai Aceh ini, sejak Aceh bergejolak sejak puluhan tahun silam hingga saat ini, Kota Sabang adalah daerah paling aman.





Penduduk cinta damai dan mengedepankan keramahtamahan. Penduduk sudah memahami bahwa wisatawan baik lokal maupun orang asing, adalah investasi dan harus dijaga agar roda perekonomian terus berjalan. Apalagi, Kota Sabang dihuni oleh warga yang majemuk dari sisi agama maupun suku.





“Wisatawan mau parkir kendaraan di sembarang tempat, tidak akan ada yang curi atau hilang. Inilah Sabang yang bersiap menjadi Kota wisata,” jelasnya, meyakinkan betapa amannya Kota Sabang untuk berinvestasi.





Aksi Nekad Walikota





Aksi ‘nekat’ wali kota untuk menjadikan Kota Sabang menjadi kota wisata pun tidak hanya sampai pada pembenahan sistem di pemerintahan. Pria ini pun memberlakukan pelabuhan bebas. Hampir setiap bulan, kapal-kapal pesiar dari luar negeri singgah di kawasan ini.





Apalagi pelabuhan di bangun di kawasan yang memang lautnya dalam dan mampu disandari oleh kapal pesiar. Termasuk juga merealisasikan transportasi laut yang dapat mengangkut penumpang setiap harinya. Dengan konsep ini, Kota Sabang 24 jam dapat disinggahi wisatawan dengan menggunakan jasa kapal Ferry.





Yang paling nekat dan paling ekstrem yang dilakukan pria berkacamata ini dengan menggandeng maskapai Garuda Indonesia untuk membuka rute penerbangan dari Medan ke Sabang.





Pria ini menandatangani MoU dengan resiko wajib mensubsidi biaya penerbangan apabila penumpang yang terbang ke Sabang tidak lebih dari 22 orang atau tidak terisi sampai 22 sheet. Jadwal penerbangan yang dibuat menuju Sabang dan sebaliknya, ke Kuala Namu, Medan pun dibuka tiga kali dalam seminggu, setiap hari Rabu, Jumat dan Minggu.





Menanggapi aksi nekatnya tersebut, Zulkifli yang pernah berprofesi sebagai sopir truk ini menjelaskan, dengan keindahan Kota Sabang dan keramahan warganya, optimisme daerah ini bakal jadi salah satu destinasi yang paling dibanjiri wisatawan sangat kuat. Merealisasikan hal tersebut, harus diimbangi dengan perluasan jaringan transportasi. Jadi wisatawan memiliki opsi untuk menggunakan jalur laut yang harus melalui Aceh atau menggunakan jalur udara yang dilayani oleh Garuda Indonesia.





Pemkot Sabang terangnya optimis bahwa layanan penerbangan menggunakan pesawat ATR 72-600 yang digawangi oleh Garuda Indonesia bakal diminati oleh wisatawan karena langsung terbang dari Kuala Namu, Medan menuju Sabang.





“Pemkot Sabang akan mempertahankan rute penerbangan ini demi membuka pilihan transportasi yang lebih cepat dan aman. Ini untuk meningkatkan kehadiran wisawatan. Bila perlu semua pejabat daerah yang mau ke luar kota untuk perjalanan dinas harus naik pesawat Garuda. Kalau tidak ya siap-siap saja, karena tidak patuh pada pimpinan,” katanya dengan nada bergurau dipadu logat Aceh yang khas, disambut gelak tawa jajaran pegawai Kota Sabang saat penyambutan penerbangan perdana Pesawat Garuda Indonesia di Landasan Udara Maimun Saleh, Kota Sabang.





Tugu NOL Kilometer yang Baru





Menurut Zulkifli, Sabang daerah perbatasan dan satu-satunya yang memiliki Tugu Nol Kilometer. Tugu Nol Kilometer Sabang saat ini sedang ditutup karena pemugaran, jadi sebaiknya para wisatawan jangan datang dulu ke Sabang, sebab akan kecewa.





"Saat ini tugu tersebut sedang dipugar. Kalau dulu, tugu ini hanya biasa-biasa saja. Tahun ini Tugu Nol Kilometer akan berdiri megah. Siap-siap saja kalau datang ke Sabang, wisatawan akan melihat megahnya Tugu Nol Kilometer," kata Zulkifli.





"Nantinya, jika tugu ini selesai, wisatawan bisa foto dan keluar sertifikat bahwa mereka sudah pernah ke Tugu Nol Kilometer," tukasnya. (*lihat Tugu Nol Kilometer yang baru)





Pada tahun 2012, jumlah wisatawan ke Sabang tercatat 80.000 orang. Tahun 2013, jumlahnya meningkat menjadi 450.000 orang, dan 2014 naik menjadi 1 juta wisatawan.








Menurut Zulkifli, Saat Aceh bergejolak, Sabang merupakan daerah paling aman di Aceh. Panorama alam Sabang, baik itu udaranya, alamnya, maupun baharinya sangat indah, ditambah jenis ikan yang beraneka ragam. Terumbu karang di Sabang juga sangat bagus.





"Jenis ikan di Sabang sudah dihitung oleh ahli dari Inggris, ada sebanyak 538 ikan hias.Hal ini bisa langsung dinikmati wisatawan dalam dan luar negeri."





Sabang itu kata Zulkifli, ibarat "sebongkah tanah turun dari surga". Kok bisa?





Di Sabang ada gunung api di darat dan juga laut. Kalau di daerah lain butuh berhari-hari mencapai gunung berapi. Kata dia, di Sabang, wisatawan hanya turun mobil, lantas berjalan sepanjang 80-100 meter, mereka sudah bisa mencapai gunung berapi.





"Saya pernah ke luar negeri. Tidak pernah saya lihat satu kali pandang kita bisa lihat danau, gunung, laut, dan pulau-pulau kecil. Tidak ada hal seperti ini bisa kita saksikan di negara lain, kecuali di Sabang," tukasnya.





Untuk wisatawan kapal pesiar, Sabang memiliki keunggulan kedalaman laut kita (yang mencapai) 25 meter dan kapal langsung sandar. Biasanya wisatawan kapal pesiar turun ke darat dan berkeliling selama 8 jam atau setengah dari Pulau Weh untuk berwisata.



"Kebanyakan, kapal pesiar dari Eropa," tandasnya.








Apabila anda berkesempatan menyambangi lokasi yang menjadi titik nol kilometer Indonesia bagian Barat ini, jangan lupa juga untuk menikmati beberapa penganan khas. Mie Aceh, Mie Sedap, Kopi Aceh hingga Martabak Telur dan Sate Gurita dipastikan akan memanjakan lidah anda. Termasuk juga menyaksikan langsung wajah baru tugu titik nol kilometer yang saat ini dalam tahap renovasi.





Berapa biaya untuk tiba di Sabang? 





Untuk satu kali perjalanan dibutuhkan dana dikisaran Rp4 juta untuk transportasi udara menggunakan Garuda Indonesia. Penginapan dimulai dikisaran harga Rp180 ribu per malam jenis Cottage. Biaya sewa mobil dikisaran Rp450 ribu per hari atau dapat juga menyewa motor untuk lebih menghemat biaya. Biaya Snorkeling dimulai dari Rp75 ribu dengan menyewa speed boat Rp200 ribu. Selebihnya, tinggal siapkan uang saku anda untuk mencicipi kuliner khas Sabang!



kompas/indopost
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.