Kamis, 05 Februari 2015

Raja Jordania Piloti Jet Tempur Gempur ISIS





Setelah membalas dengan cara menggantung hingga mati dua aktivis ISIS, Raja Abdullah II dari Jordania dikabarkan turut dalam sortie penerbangan jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Jordania, Kamis ini.



Sortie serbuan udara itu --dinyatakan-- bukan sembarangan misinya, karena untuk serbuan langsung membasmi kantong-kantong persembunyian ISIS.



Sebagai seorang perwira aktif Angkatan Bersenjata Kerajaan Jordania, Raja Abdullah II memegang lisensi pilot pesawat tempur sejak lama.



Pembicaraan di media sosial banyak membahas itu, di antaranya laman Business Insider dan IraqiNews, dikutip hari ini, di Jakarta, menyatakan, Raja Abdullah II akan berpartisipasi secara pribadi pada Kamis ini dalam serangan udara terhadap tempat persembunyian ISIS, untuk membalas dendam atas eksekusi sangat kejam terhadap pilot Jordania oleh ISIS.



Akun resmi facebook The Jordanian Royal Hashemite Court juga menayangkan foto Raja Abdullah II dalam seragam loreng gurun pilot tempur Angkatan Udara Kerajaan Jordania.



Pilot Angkatan Udara Kerajaan Jordania yang dimaksud itu adalah Letnan Satu Moaz al-Kassasbeh (ada juga yang menuliskan sebagai Muath al-Kassasbeh). Dia ditangkap ISIS setelah F-16 Fighting Falcon-nya ditembak jatuh, dan lelaki 26 tahun itu sempat ditawan.



Al-Kassasbeh dijadikan komoditas pertukaran aktivis ISIS, Sajida al-Rishawi. Akhirnya, setelah tenggat waktu habis, ISIS menyiarkan video penggemparkan seluruh dunia: al-Kassasbeh dalam baju terusan warna oranye dan dikurung dalam kerangkeng besi, dibakar hidup-hidup hingga tewas.







Video yang bisa diakses pada beberapa situs dalam masa penayangan singkat itu kemudian ditarik kembali karena menyajikan adegan-adegan sangat kejam dan bisa meninggalkan trauma bagi yang menyaksikan.



Jordania sangat murka atas kejadian kejam pada warga negaranya yang dinilai terjadi pada 3 Januari lalu itu. Cuma dua hari kemudian, al-Rishawi --pilot perempuan yang gagal melakukan bom bunuh diri-- dan anggota Al Qaeda Irak, Ziad al-Karboli, dihukum gantung pada pukul empat pagi waktu setempat, di Amman, Jordania.



Tidak cukup sampai di situ, Raja Abdullah II —penyandang pangkat mayor jenderal sebagai militer aktif Angkatan Darat Kerajaan Jordania— memutuskan turut terbang dalam sortie penyerangan udara kepada kantong-kantong ISIS itu.



sumber:*antara
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Singa Terbirit-birit Dikejar Geng Kerbau (PICTURES)



MESKI menyandang julukan Si Raja Rimba, bukan berarti singa tak punya rasa takut. Buktinya di padang rumput Masai Mara, Kenya, gerombolan singa lari terbirit-birit setelah dikejar kelompok kerbau yang sedang mengamuk. 


Pemandangan kontras hewan yang dikenal buas dan beringas itu tampak dari foto-foto hasil jepretan fotografer Laurent Renaud dan Dominique Haution di lokasi seperti dilansir Daily Mail, Selasa (3/2).



Dari foto tersebut terlihat bahwa awalnya seekor singa betina datang mengendap-endap mendekati kerumunan kerbau yang sedang asik mencari rumput. Begitu berada di posisi yang pas, beberapa singa betina itu menyergap seekor kerbau yang sedang lengah. Nampaknya keributan terjadi.



Nah, saat itulah “geng kerbau” tahu bahwa salah satu anggotanya menjadi korban. Bukannya takut, ternyata para kerbau memiliki nyali besar. Bak ada yang memberi komando, mereka secara bersama-sama berusaha menyelamatkan kawannya dan menyerang “geng singa”.



Nyali singa-singa betina itu pun menciut. Mereka seolah ketakutan melihat “geng kerbau” yang kompak dan melesat kabur melarikan diri. Namun, tidak bagi seekor singa jantan yang kemungkinan besar pemimpin dari beberapa singa betina tadi.



Dengan bulu lebat di kepala dan lehernya, dia berusaha bertahan menghadapi puluhan kerbau yang sedang mengamuk. Dia terus memandangi para kerbau itu dengan tatapan yang tajam, seolah menandakan bahwa bukan kebiasaannya mundur dari perburuan.



Sayangnya, upaya intimidasi si singa itu tak mempan. Para kerbau itu tetap berlari mengejar singa jantan itu. Ya, raja hutan sok jago tersebut ternyata takut juga. Dan akhirnya, Kabuuurr… “Anda bisa melihat mata singa itu yang terlihat ketakutan,” kata Renaud, 55.





Seekor singa di Masai Mara, Kenya, tengah memburu sekelompok banteng, namun banteng malah balik mengejarnya, tampak ekspresi ketakutan dari raja hutan tersebut, 3 Februari 2015, Dailymail.co.uk





Seorang fotografer berhasil mengabadikan kejadian unik ini di Masai Mara, Kenya. Sekelompok banteng mengejar seekor singa, dan predator tersebut lari ketakutan, 3 Februari 2015. Dailymail.co.uk





Awalnya singa betina berusaha mendekati sekelompok banteng, namun kehadirannya berhasil diketahui banteng tersebut. Kelompok banteng itu merespon dan mengejar dua singa tersebut, seekor singa dapat mati jika harus menghadapi puluhan banteng, 3 Februari 2015. Dailymail.co.uk





Banteng terbiasa bergerak dengan kawanan besar, mereka saling melindungi satu sama lain. Kasus banteng melawan singa bukanlah hal pertama kali terjadi, beberapa waktu lalu seekor singa berusaha memangsa anak banteng, dan banteng bekerja sama untuk menyelamatkan anak banteng tersebut, 3 Februari 2015. Dailymail.co.uk





Laurent Renaud dan Dominique Haution berhasil menangkap momen unik ini, di cagar Nasional Masai Mara, Kenya. Mereka menambahkan, kita dapat melihat singa tersebut ketakutan melalui matanya, 3 Februari 2015. Dailymail.co.uk





Tampak singa jantan menjauh dari kawanan banteng tersebut, seekor singa jantan dapat menjatuhkan seekor banteng, namun jika harus menghadapi sekawanan banteng menjadi sangat berbahaya, 3 Februari 2015. Dailymail.co.uk



sumber:Dailymail













DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Rabu, 04 Februari 2015

Brimob Wanita Bripda Nina: “Tak Ada Masalah dengan Hijab”





Nina Oktaviana, begitu dia disapa, menjadi satu-satunya perempuan yang tergabung dalam kesatuan Anti-teror Detasemen Gegana Brimob Polda Aceh.



Meski berbalut hijab dan berpakaian serba tertutup, namun wanita ini tetap tampil enerjik sambil menenteng senapan mesin jenis Steyr AUG di tangannya. Berseragam serba hitam, helm baja di kepala dan berkacamata terlihat gagah.



Di depan bajunya tertulis jelas polisi dan di lengan kanan tertera Gegana Korps Brimob. Dialah Dripda Nina Oktoviana perempuan pertama pasukan Perlawanan Teror (Wanteror) Brimob Aceh.



Dalam beberapa hari terakhir, Nina menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah seseorang memposting foto perempuan cantik ini dengan seragam Gegana. Pujian mengalir bukan saja karena ia sebagai personil Wanteror, profesi menantang yang identik dengan laki-laki.



Tapi juga kesetiaannya mengenakan jilbab. Bripda Nina adalah putri ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Ismail dan Mawarni ini berasal dari Kecamatan Samahani, Kabupaten Aceh Besar terlahir bukan dari keluarga besar polisi atau TNI. Tetapi ayahnya hanya seorang PNS dan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga.



“Saya tidak merasa minder berada diantara banyak pasukan laki-laki,” kata gadis kelahiran Samahani, Aceh Besar 24 Oktober 1993 ini.



Setelah lulus dari SMK Penerbangan Banda Aceh tahun 2013, Nina tak seperti teman-temannya yang melanjutkan pendidikan atau karir ke dunia penerbangan. Ia memilih masuk Sekolah Polisi Wanita Ciputat, Jakarta 2014.







Cita-citanya menjadi polisi sudah tertanam sejak SD. Uniknya, meski tugasnya menantang dan berisiko, Nina tak pernah melepaskan jilbab. Baginya jilbab bukanlah penghalang dalam betempur atau latihan fisik. Malah ia merasa risih jika terbuka aurat.



“Saya dari kecil sudah pakai jilbab, nyaman saja tidak terganggu,” pungkasnya.



Hijab baginya sudah menjadi bagian dari busana yang ia kenakan setiap hari. Setiap saat, hijab selalu melekat menutup seluruh rambutnya dan dia mengaku tidak pernah menanggalkan hijab, meskipun sedang latihan dan bertugas.



"Tidak masalah dengan jilbab, tidak menghalangi tugas," kata Bripda Nina.



Bripda Nina tidak pernah menanggalkan hijab, karena Nina sadar, ini merupakan indentitas Aceh yang beragama Islam wajib menggunakan hijab. Sehingga dia selalu mempertahankan jilbab walau dalam kondisi apapun.



Pengakuan Bripda Nina ini juga diakui oleh komandannya Kepala Detasemen (Kaden) Kompol Asnawi yang turut didampingi Kepala Sub Detasemen I (Kasubden I) AKP Akmal. Menurut Kompol Asnawi, dirinya tidak pernah melihat rambut gadis Aceh ini.



"Saya sendiri tidak pernah melihat bagaimana bentuk rambut dia, apa keriting atau lurus, karena memang tidak pernah melepaskan jilbab," terang Kompol Asnawi di markas Gegana Brimob Polda Aceh.







Hal senada juga disampaikan oleh AKP Akmal, menurutnya ini menjadi nilai lebih di Aceh bahwa perempuan yang menjadi anggota Wanteror sekalipun bisa menggunakan hijab.



“Inilah nilai lebih kita, karena menjadi pasukan Wanteror ini bukan mudah, butuh latihan dan fisik yang kuat,” tutur Akmal.



Bripda Nina terlahir bukan dari keluarga besar polisi atau TNI. Ayahnya hanyalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) biasa, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Cita-citanya menjadi seorang prjaurit, lantaran dia mengaku sangat mencintai tantangan.



Orangtua Nina sempat menaruh harapan anaknya itu kelak bisa menjadi pilot, namun ia justru memilih polisi.



“Karena dia sangat ingin jadi polisi, akhirnya saya dan maknya (ibu) mendukung penuh. Bagi saya asal pekerjaan itu baik dan nyaman bagi dia, saya tetap dukung,” kata Ismail Ibrahim (53) ayah kandung Nina, dikutip okezone.



Ketika Nina mengungkapkan niatnya ingin masuk polisi, usai lulus SMK Penerbangan Aceh. Ayahnya sempat risau. “Saya bilang ke dia, kita ini tidak punya duit untuk urus kamu jadi polisi, tapi Nina bilang nggak apa-apa ayah biar Nina coba aja. Doakan saja dari ayah dan mak,” tutur Ismail.



Menurutnya, bakat Nina menjadi polisi sudah menonjol sejak kecil. Sebagai anak desa, Nina tak suka bermanja-manja. “Dari kecil dia memang sudah suka hal-hal yang menantang,” ujarnya.



Nina kecil sering menantang teman laki-laki sebayanya untuk adu lari dengannya di sawah dekat rumahnya di Gampong Lam Ara Cut, Kemukiman Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar. “Dia tidak kalah kalau ikut permainan anak laki-laki,” sebut Ismail.







Sementara Nina mengungkapkan, mulanya dia ingin menjadi prajurit TNI. Tapi nasib justru berkata lain, dan malah langsung lulus tes menjadi seorang Polisi Wanita dari Sekolah Kepolisian Wanita Ciputat pada Desember 2013.



“Saya memang cita-cita ingin menjadi anggota Brimob, karena saya suka tantangan,” ujarnya.



Dara Aceh kelahiran Samahani, 24 Oktober 1993 ini mulai bergabung dengan Polisi Wanita (Polwan) di Polda Aceh medio Januari 2014.



Masa awal saat orientasi menjadi polisi, Nina bertugas di Polda Aceh. Kemudian pada bulan Juni 2014 juga Nina mengajukan diri sebagai anggoa Brigade Mobil (Brimob).



Lantas Nina pun meminta kepada Kepala Detasemen (Kaden) untuk ditempatkan dalam pasukan.



Mulanya Nina hendak ditempatkan di staf biasa, namun Nina mengaku ingin ditempatkan dalam pasukan Wanteror yang memiliki tantangan.



“Saya minta sendiri masuk dalam wanteror (satuan lawan teror). Karena satuan ini penuh tantangan, itu yang buat saya sangat suka dengan ini (wanteror)," ujar dara berkulit putih ini.



Dia hanya berharap dapat dilibatkan langsung jika memang ada operasi sesungguhnya di lapangan.



“Sekarang memang belum pernah terjun langsung, karena masih baru di sini (Detasemen Gegana). Suatu saat saya ingin sekali terlibat langsung,” ungkap Nina. (*perbagaisumber)
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Ini Curhat Jokowi ke Maarif soal Sikap Megawati



"Cair apanya, ini malah kacau..."


Ketua Tim 9, Buya Syafii Maarif mengatakan Presiden Joko Widodo memiliki alasan khusus ketika menyatakan berencana membatalkan pelantikan Komisaris Jendral Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia.



Alasan Presiden, yang akrab disapa Jokowi, itu ialah demi moralitas publik. "Saat telepon saya, dia bilang, alasan pertamanya ialah moralitas publik," kata Syafii sesuai berbicara di Seminar Pra Kongres Umat Islam Indonesia ke VI di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Rabu, 4 Februari 2015.



Tokoh Muhammadiyah yang akan segera berulangtahun ke-80 itu mengaku menerima informasi tersebut saat dihubungi oleh Jokowi pada Pukul 19.15, Selasa malam lalu. Saat itu, Jokowi baru saja bertemu pimpinan parta-partai anggota koalisi pendukungnya, termasuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.



"Saya sedang di masjid saat dia telepon," kata Syafii.



Saat dihubungi oleh Jokowi, Syafii mengira telah ada komunikasi yang membaik antara Jokowi dengan Megawati.



"Saya kira cair setelah adik dan kakak itu ketemu, Mega kalau panggil Presiden kan adik Jokowi," kata dia.



Makanya, Syafii mengaku sempat bertanya ke Jokowi, "Pak Presiden, gimana sudah mencair?"



Syafii melanjutkan, ternyata Jokowi menjawab, "Cair apanya, ini malah kacau. Tapi saya tidak akan melantik BG (Budi Gunawan)."



Syafii menambahkan, keputusan resmi Jokowi untuk membatalkan pelantikan BG akan diumumkan pada saat yang tepat. Dia pun menyarankan agar Jokowi mengumumkan keputusan resminya secepat mungkin.



"Makin cepat, makin baik. Kalau terlalu lama, bisa masuk angin nanti," kata dia.



Menurut Syafii, pernyataan Jokowi yang berencana membatalkan pelantikan Budi Gunawan, itu merupakan perkembangan maju. Saat bertemu Tim 9 pada Rabu pekan lalu, menurut Syafii, rencana pembatalan pelantikan Budi Gunawan belum diungkapkan oleh Jokowi.



"Rabu pekan lalu, dia masih menyatakan tidak ada opsi lain, selain melantik," kata Syafii.



sumber:Tempo





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Iklan Hina Indonesia, Ini Kata Perusahaan Malaysia





Perusahaan penyalur alat pembersih di Malaysia mengaku tidak pernah membuat iklan yang menyinggung atau menghina warga Indonesia. Mereka mengatakan bahwa iklan “Fire Your Indonesian Maid NOW!” adalah ulah seorang agen tidak resmi.



Diberitakan laman The Star, perusahaan Corvan Technology dalam pernyataan resminya, Rabu (4/2), mengatakan bahwa mereka tidak mendukung sikap negatif atau menghina pihak tertentu dengan tujuan promosi.



Corvan Technology sebagai distributor tunggal Neato Botvac Robotic Vacuum di Malaysia mengatakan sama sekali tidak pernah memerintahkan iklan tersebut pada para agennya. Perusahaan ini mengatakan, iklan itu adalah buatan sebuah agen yang tidak resmi.



"Sebagai distributor Neato Robotics di Malaysia, Corvan Technology dan para agen resminya memiliki kode etis dan moral yang kuat dan tidak mendukung upaya promosi yang negatif atau ofensif," ujar pernyataan resmi Corvan Technology.



Perusahaan tersebut juga telah mengeluarkan imbauan kepada para pelanggannya untuk waspada terhadap agen yang tidak resmi.







Sebelumnya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur telah mengeluarkan nota protes atas iklan tersebut. KBRI meminta pemerintah Malaysia melarang iklan itu karena dinilai rasis dan mencederai perasaan Bangsa Indonesia.



Selain mengirim nota protes, KBRI juga telah menugaskan pengacara untuk menemui pihak pihak perusahaan dan melakukan analisis hukum guna melakukan langkah-langkah hukum selanjutnya. Selain itu, KBRI juga telah melaporkan pemasangan iklan tersebut kepada Kepolisian Wilayah Selangor.



Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, kepada CNN Indonesia mengatakan bahwa ini bukan kali pertama iklan menghina warga Indonesia yang ada di Malaysia. Beberapa kali warga Indonesia diiklankan layaknya barang dagangan saja.



"Indonesian maids now on sale. Fast and easy application. Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett,” tulis salah satu iklan di Malaysia yang disebut Anis.



(*CNN)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Video Detik-detik Pesawat Naas Taiwan Hantam Jembatan dan Terhempas ke Sungai



Setidaknya delapan tewas saat sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Taiwan, TransAsia Airways terhempas ke sungai, setelah menghantam sebuah jembatan ketika hendak lepas landas.



Sejumlah orang terluka pula di antara 58 penumpang dan awak pesawat itu.



Sejumlah laporan menyebutkan ada beberapa orang yang terperangkap dalam pesawat dan membutuhkan penyelamatan.



Kantor berita Taiwan Central News Agency (CNA) menunjukkan gambar-gambar dari pesawat yang hampir tenggelam di sungai Keelung.



Pesawat jenis ATR-72 itu baru saja terbang landas dari bandara Songshan Taipei dengan tujuan pulau Kinmen island, lapor CNA.



CNA mengutip juru bicara pemerintah yang mengatakan pesawat itu jatuh setelah menghantam sebuah jembatan.



transasia



Saluran lokal ETTV memperlihatkan video saat pesawat itu menyenggol jembatan sebelum terjerembab ke dalam sungai.



Video itu diambil oleh warga yang mewat daerah itu dengan mobil.



Para petugas penyelamat berdiri di atas sebuah bagian besar pesawat, berusaha menarik penumpang dengan tali.



Mereka lalu diangkut dengan sampan ke tepi sungai.



Jukli tahun lalu, 48 orang tewas tatkala sebuah pesawat TransAsia jatuh di tengah cuaca buruk di kepulauan Penghu, Taiwan.









DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Selasa, 03 Februari 2015

Balas Dendam, Pria Ini Bunuh Buaya Raksasa Pemangsa Istrinya (FOTO)





Empat bulan yang lalu, Demeteriya Nabire tewas dimangsa oleh seekor buaya saat ia pergi mengambil air ke danau dekat rumahnya.



Lalu ketika reptil itu kembali lagi ke lokasi yang sama, suami Nabire telah menunggu binatang itu dan siap untuk membalas dendam.



Buaya itu menyambar Demeteriya Nabire yang sedang berada di pinggir danau dengan sekelompok wanita dari desanya, mereka tengah mengambil air dari Danau Kyoga, Uganda.



Buaya itu kemudian menyeretnya dan Nabire tidak pernah terlihat lagi.



Suaminya, Mubarak Batambuze, merasa hancur, Nabire sedang hamil saat dia meninggal, dan ia tidak hanya kehilangan istri tapi juga anaknya yang belum lahir. Dia merasa tak berdaya. Namun, kemudian pada bulan lalu ia mendengar buaya itu kembali lagi.



"Seseorang memanggil saya dan berkata, 'Mubarak, saya punya berita untuk Anda, buaya yang memangsa istri Anda ada di sini. Kami melihatnya sekarang'"



Nelayan berusia 50 tahun itu kemudian pergi ke danau dengan beberapa orang temannya. "Saya lihat hewan itu seperti monster raksasa, dan kami mencoba melawannya dengan batu dan tongkat. Tapi tidak ada yang bisa kami lakukan," katanya.



Lalu Batambuze mendatangi pandai besi setempat.



"Saya menjelaskan kepadanya bahwa saya berjuang melawan binatang buas yang telah menyambar dan membunuh istri serta bayi yang belum lahir. Saya benar-benar ingin balas dendam, dan meminta pandai besi untuk membuatkan saya tombak yang bisa membunuh buaya itu sampai mati.



"Saya merogoh uang sebesar 3,20 pound (Rp50.000) untuk membeli tombak dari pandai besi," katanya. Jumlah uang yang cukup besar untuk Batambuze, tapi ia bertekad untuk membunuh binatang yang telah menghancurkan masa depannya.



"Buaya itu memangsa sekujur tubuh istri saya. Tidak ada yang pernah melihat dia lagi. Tidak ada pakaian, tidak ada bagian tubuhnya yang bisa saya kenali. Saya hanya tidak tahu apa yang harus dilakukan.



"Saya benar-benar merasa kehilangan seorang istri dan anak yang belum lahir. Saya merasa dunia ini telah berakhir."



Berbekal tombak baru yang dirancang khusus dengan duri di satu sisi, Batambuze melompat ke dalam danau ketika buaya itu masih berada di sana.



Teman-temannya merasa ketakutan dan mengingatkan untuk tidak menyerang binatan buas itu. "Hewan itu besar sekali, dia akan memangsa kamu, tombak itu tidak cukup untuk membunuhnya, ini tidak akan menyelesaikan pekerjaan,"teman-temannya memohon



Tapi Batambuze bersikeras agar mereka menemaninya. "Saya telah gagal membunuhnya saat pertama kali," katanya kepada mereka, "Saya tidak peduli jika saya mati membunuh binatang ini. Saya akan membuat binatang ini mati dengan tombak ini."







Seorang penjaga hutan dari Wildlife Authority, Uganda, Oswald Tumanya, mengatakan buaya itu memiliki panjang lebih dari empat meter dan berat sekitar 600kg.



"Saya sangat ketakutan tapi yang membantu saya adalah tombak," kata Batambuze.



Ia mengikat seutas tali di ujung tombak sehingga begitu mata tombak berada di tubuh buaya, ia bisa menariknya dan melukai daging si buaya.



"Saya menusukkan tombak ke bagian samping tubuh buaya itu dan teman-teman saya melempari batu ke punggungnya, hewan itu kemudian membuka mulutnya dan berusaha menyerang saya.



"Pertempuran itu berlangsung sangat berat, dan kami diliputi ketakutan. Tapi saya sudah bertekad, dan saya tidak takut mati. Saya hanya ingin buaya itu mati."



Setelah satu setengah jam bertarung, buaya itu akhirnya mati.



Kelelahan, mereka berjalan kembali ke desa. "Semua orang kaget. Apa yang mengejutkan mereka adalah betapa besarnya monster itu. Bukan buaya biasa. Buaya itu sangat besar. Dan orang-orang menyebut saya serta teman-teman saya sebagai pahlawan," katanya.



Bangkai hewan itu dibawa ke Universitas Makarere di Kampala untuk diteliti oleh dokter hewan Wilfred Emneku.







Emneku mengatakan ia menemukan tulang kering di dalam perut buaya tersebut, dan meski ia yakin bahwa tulang itu milik manusia, ia tidak bisa sepenuhnya yakin.



"Setelah 12 minggu... dalam kondisi normal, sangat tidak mungkin tulang dari makanan yang sama bisa bertahan di dalam perut," kata dia.



Meski Batambuze kini menjadi selebriti di desanya, ia tetap tidak bisa memakamkan istrinya dengan layak.



"Di dalam hati, saya sangat depresi karena saya kehilangan istri dan janin yang sedang dikandungnya," tuturnya.



"Tapi warga desa di sini terus mengatakan, 'Terima kasih karena membunuh binatang itu, sungai itu adalah tempat kami mencari air dan kami yakin buaya itu akan memangsa orang lain. Terima kasih banyak, Anda telah melakukan pekerjaan yang hebat."



"Saya dianggap pahlawan di sini, orang-orang terus berterima kasih kepada saya."



BBC
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.