Rabu, 28 Januari 2015

Indonesia Undang Kim Jong-Un, Inilah Reaksi Amerika



Pada April nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika. Kabarnya, pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan datang ke acara tersebut.



Melihat potensi kedatangan Kim Jong-un, Amerika Serikat (AS) negara yang selalu bermusuhan dengan Korut akhirnya angkat bicara.



Melalui Duta Besarnya, Robert Blake, Negeri Paman Sam meminta Indonesia berhati-hati atas keputusan mengundang Jong-Un. Karena negara ini tengah dalam sorotan dunia akibat beberapa masalah dan sanksi dunia.



"Keputusan harus dibuat Indonesia. Namun Indonesia harus berhati-hati terhadap pandangan dunia terhadap negara yang tengah mendapat sanksi ini," ujar Blake, di pusat kebudayaan AS @america, Rabu (28/1/2015).



"Dan, itu pasti menjadi pertimbangan dari kementerian luar negeri (Indonesia)," tegasnya.



Kabar kedatangan Jong-un ke Tanah Air pertama kali diembuskan oleh Kantor Berita Korsel, Yonhap.



Dalam pemberitaannya, Yonhap menulis, kunjungan Jong-Un, ke Indonesia akan menjadi lawatan internasional pertamanya sejak berkuasa 2011 lalu.



Jika jadi, maka kunjungan itu akan menjadi debut perdana Kim Jong Un ke luar negeri setelah ia naik takhta menggantikan ayahnya, Kim Jong Il, pada Desember 2011.



Korea Utara, sepertinya memperhitungkan KAA di Bandung karena menjadi awal dari Gerakan Non-Blok. Pyongyang, sudah beberapa kali berusaha menggunakannya sebagai kampanye diplomatik.



Kim Il Sung, yang dianggap sebagai pendiri Korea Utara, menghadiri peringatan KAA pada 1965 untuk menandai ulang tahun KAA ke-10. Kim Jong Il, menemaninya waktu itu.



"Untuk Kim Jong Un, yang membentuk dirinya seperti Kim Il Sung, pertemuan Bandung akan menjadi jadwal diplomatik penting," kata sumber pemerintah Korea Selatan tersebut.



Kemlu RI sampai saat ini belum menerima konfirmasi kedatangan Jong-Un. Tetapi, dipastikan Kemlu, sebanyak 109 negara di Asia Afrika termasuk apakah Korut diundang dalam hajatan besar ini.









DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

ISIS Ancam Penggal Obama di Gedung Putih





"Obama, kami akan tiba di Amerika dan kami akan memenggal kepalamu di Gedung Putih..."


Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dalam video teranyar mengancam akan memenggal kepala Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan menjadikan AS sebagai provinsi bagian kekhalifahan ISIS.



"Ketahuilah, Obama, kami akan tiba di Amerika dan kami akan memenggal kepalamu di Gedung Putih, lalu mengubah Amerika menjadi Provinsi Islam," kata seorang anggota ISIS dalam bahasa Arab sambil memakai topeng hitam di depan seorang tawanan Kurdi yang sedang berlutut dan tangannya diikat ke belakang.



Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (28/1), video itu muncul bersamaan dengan pernyataan ISIS yang mengancam akan membunuh tawanan jurnalis Jepang dan seorang pilot Yordania dalam waktu 24 jam jika permintaan mereka tidak dipenuhi.



ISIS meminta tahanan teroris perempuan bernama Sajida Mubarak Atrous al-Rishawi dibebaskan dari penjara di Yordania. Dalam video tersebut, ancaman tak hanya disampaikan kepada Amerika Serikat, tetapi juga kepada Perancis dan "saudaranya", Belgia.



"Kami beritahukan kepada kalian, kami akan datang dengan membawa bom mobil dan bahan peledak. Kami juga akan memenggal kalian semua," ancam anggota ISIS.



Dalam video itu, pria bertopeng juga mengancam "sembelih' pemimpin etnis Kurdi Irak, Masoun Barzani.



"Kami akan memenggal kamu (Barzani) dan melemparkanmu ke tempat 'sampah sejarah'," tambah dia.



Berikut video ancaman ISIS itu. Klik disini.



sumber: dailymail





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Pilih Budi jadi Kapolri, Siapa yang Paksa Jokowi?



Ketua Tim Independen untuk mengatasi perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian RI, Syafii Maarif, membuat pernyataan mengejutkan terkait pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Menurut Syafii Maarif, pencalonan Budi Gunawan bukan atas inisiatif presiden.


Lalu, siapa yang memaksa Jokowi?


Kisruh pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi calon Kapolri terus berlangsung. Ketegangan yang terjadi antara KPK dengan Polri bahkan diyakini akibat dari komisi yang dipimpin Abraham Samad itu menetapkan status tersangka kepemilikan rekening gendut dan transaksi mencurigakan kepada Komjen Pol Budi Gunawan.


Komjen Pol Budi Gunawan diduga tersangkut korupsi saat masih menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier SSDM Polri pada 2004-2006. Jabatan itu diemban Komjen Pol Budi Gunawan selepas menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001-2004.


Penetapan status tersangka kepada Komjen Pol Budi Gunawan dilakukan KPK beberapa saat jelang jenderal polisi bintang tiga itu mengikuti uji kelayakan di DPR. Sebelumnya, nama Komjen Pol Budi Gunawan diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Kapolri dan disodorkan kepada DPR.


Namun, menurut Ketua Tim Independen Buya Syafii Maarif, pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan itu rupanya bukan atas inisiatif Presiden Jokowi. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini bahkan menegaskan apa yang dikatakannya adalah benar adanya.


"Jujur, itu sebetulnya pengajuan BG bukan inisiatif presiden," kata Buya Syafii Maarif, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/1).


Pengakuan Buya Syafii tentunya menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, sebagai seorang Presiden, Jokowi lah yang berhak menentukan siapa yang bakal dicalonkan menjadi pemimpin korps Bhayangkara.


Lantas yang menjadi pertanyaan siapakah orang yang mendesak Jokowi untuk menjadikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri?


Nama Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri pun muncul ke permukaan. Keduanya disebut-sebut menginginkan agar Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri.


Berdasarkan sumber merdeka.com, Jusuf Kalla meyakinkan Jokowi bahwa pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri aman. Sumber itu bahkan mengatakan, Jusuf Kalla menjamin kepada Jokowi pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan tak akan menimbulkan masalah.


"Kalau seandainya Jusuf Kalla tidak mendorong pencalonan Komjen Budi Gunawan, kan Jokowi masih ada teman juga untuk meyakinkan Mega untuk mencalonkan calon lain," ujar sumber itu.


Dalam jumpa persnya beberapa waktu lalu, Plt Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto secara tidak langsung mengakui keterlibatan Komjen Pol Budi Gunawan dalam politik praktis di Pilpres 2014 lalu. Padahal, Komjen Pol Budi Gunawan masih berstatus polisi aktif.


Awalnya Hasto menduga penetapan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK karena Abraham Samad sakit hati jenderal polisi bintang tiga itu tak memuluskannya menjadi Cawapres Jokowi.


Hasto mengamini kebenaran sebuah tulisan milik Sawito Kartowibowo di Kompasiana, 'Rumah Kaca Abraham Samad'. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa sosok Komjen Budi Gunawan adalah salah satu orang yang menggagalkan Samad jadi cawapres. Budi Gunawan yang punya hubungan dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, disebut-sebut sebagai sosok yang menentang Samad maju bersama Jokowi.


"Pada malam hari jam 12 malam, saya ditugaskan Pak Jokowi untuk bertemu dengan Abraham Samad. Dalam pertemuan itu kami jelaskan, pada akhirnya setelah melalui proses yang panjang dan melihat realitas politiknya, Bapak Jokowi memutuskan JK menjadi cawapres. Itu apa adanya, tidak ada tendensi dari orang per orang," kata Hasto kepada wartawan, Kamis (22/1).


"Ketika itu ketika saya ceritakan pada Abraham Samad, beliau mengatakan 'Ya, saya tahu. Karena saya sudah melakukan penyadapan. Bahwa saya tahu yang menyebabkan kegagalan saya ini adalah Bapak Budi Gunawan'. Itu yang disampaikan saat itu. Ada saya dan ada saksi," ujar Hasto.


Berdasarkan pengakuan Hasto, terungkap Jusuf Kalla memiliki utang budi kepada Komjen Pol Budi Gunawan di Pilpres. Karenanya, informasi bahwa Jusuf Kalla menjadi salah satu orang yang meminta Jokowi mencalonkan Komjen Budi Gunawan menjadi terkait.


Namun, Jusuf Kalla membantah adanya intervensi terhadap Jokowi untuk memilih Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Menurut Jusuf Kalla, setiap pergantian posisi-posisi penting pasti merupakan bagian dari keputusan Presiden. Jusuf Kalla bahkan mengaku tak bisa mengintervensi keputusan Presiden Jokowi.


"Saya kira tentu semua penggantian penting itu diusulkan, ditandatangani dan direkomendasikan oleh Pak Presiden. Tidak ada orang lain yang bisa putuskan selain Pak Presiden. Saya pun Wapres tidak bisa memutuskan itu, apa lagi yang lainnya. Pasti Bapak Presiden," tegas JK di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (28/1).


Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Trimedya Pandjaitan, membantah keras jika Megawati disebut-sebut ada di belakang pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan. Menurutnya, Komjen Pol Budi Gunawan dicalonkan melalui proses yang sesuai aturan.


"Pengajuan Budi Gunawan bukan rekomendasi Megawati, namun melalui proses dari Kompolnas, presiden, lalu diajukan ke DPR," kata Trimedya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/1).


Hingga hari ini, polemik pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan terus berlangsung. Buya Syafii Maarif sendiri enggan menyebut siapa orang yang meminta Jokowi mencalonkan Komjen Pol Budi Gunawan. Yang jelas nama tersebut sudah umum dikenal publik.


"Saya tak mau menyebut nama. Itu sudah rahasia umum, Anda harus tahu itu. Saya harus jaga hubungan baik dengan orang-orang itu," kata Buya Syafii.


sumber: MSN/Merdeka





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

VIDEO: Balas dendam, Hizbullah Bunuh 2 Tentara Israel





Hizbullah balas dendam, menyerang kendaraaan Israel di tanah pertanian Shebaa dan menewaskan dua serdadu Zionist.



"Dua serdadu tewas dan tujuh lainnya terluka dalam serangan pagi hari di Gunung Dov," demikian keterangan resmi militer Israel. (Video serangan Hizbullah klik di sini)



Hizbullah menembakan rudal anti-tank ke kendaraan lapis baja serdadu Israel tidak jauh dari pagar perbatasan.



Tujuh yang terluka dilarikan ke RS Rambam di Haifa dan Rivka Ziv di Safed untuk perawatan.



Serangan ini adalah balas dendam Hizbullah. Sembilan hari lalu, Israel melepas dua rudal yang menghantam kendaraan yang membunuh tokoh penting Hizbullah dan satu jenderal Iran.



PM Benjamin Netanyahu, Rabu (28/1), mengancam akan melakukan tindakan militer di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, dan memperingatakan setiap kelompok perlawanan harus belajar dari nasib Jalur Gaza.



"Siapa pun yang menantang kami di perbatasan utara, saya rekomendasikan untuk melihat apa yang terjadi di Gaza," ujar Netanyahu kepada surat kabar Yedioth Ahronoth.



Militer Israel menutup sebagian Bandara Rosh Pina dan Haifa, dengan alasan keamanan.



Dalam serangan sebelumnya, juga terjadi di Shebaa dan pada hari yang sama, empat serdadu Israel terluka ketika kendaraan lapis baja merkea dihantam rudal anti-tank.



Hizbullah bertanggung jawab atas serangan itu. Israel melepas sedikitnya 22 tembakan artileri ke posisi Hizbullah di selatan Lebanon.



Sebelumnya Al-Nashra, televisi Lebanon, mengklaim serangan Hizbullah menewaskan 17 serdadu Israel. Hizbullah juga menangkap satu tentara Israel di perbatasan Lebanon.







(*inilahcom)
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Takut hari Kiamat, Satu Keluarga di AS Bunuh Diri



Lima orang dalam satu keluarga di Springville, negara bagian Utah, AS, Selasa (27/1) ditemukan tewas misterius. Indikasi awal menyebutkan mereka khawatir Hari Kiamat segera datang.



Situs cnn.com melaporkan suami-istri Benjamin dan Kristi Strack ditemukan tewas di tempat tidur. Di lantai, tak jauh dari keduanya, berbaring tak bernyawa tiga anak mereka berusia antara 11 sampai 14 tahun.



Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh seluruh anggota keluarga itu. Ada cairan dalam cangkir yang kini masih diteliti.



Kesimpulan awal penyelidikan polisi menyebutkan suami-istri itu, bersama anak-anak mereka, bunuh diri. Benjamin dan Kristi menenggak obat-obatan dosis racun, dan memberikan metadon pengganti heroin kepada dua anak mereka yang lebih muda.



Benson, anak keduanya yang berusia 14 tahun, juga menenggak obat-obatan dosis beracun.



Yang menjadi pertanyaan adalah apakah seluruh dari tiga anak itu sepakat bergabung dalam aksi bunuh diri kedua orang tua mereka, atau mereka bertiga -- atau salah satunya -- dipaksa.



Jika kesimpulan ini terbukti, muncul pertanyaan lain; mereka melakukan tindakan nekad ini?



Pernyataan J.Scott Finlayson, kepala polisi Sprinville, menyebutkan suami-istri Benjamin dan Kristi khawatir akan datangnya hari kiamat.



Kesimpulan ini muncul setelah polisi mewawancarai teman-teman dan kerabat Strack. Jadi, menurut Finlayson, motif bunuh diri ini adalah tema cukup umum di AS.



Beberapa teman keluarga Strack yakin Benjamin dan Kristi percaya kematian adalah perpindahan hidup. Mereka memilih menjalani hidup di alam lain.



Namun, dari hasil penggeledahan di rumah keluarga itu, polisi tidak menemukan petunjuk keluarga itu terlibat dalam satu perkumpulan keagamaan. Setidaknya, semacam sekte Hari Kiamat.



Polisi hanya menemukan notebook dengan tulisan sebelum keluarga itu pergi berlibur, yaitu meminta seseorang memberi makan hewan peliharaan mereka. Tidak ada catatan rencana bunuh diri.



Yang menarik adalah Benson menuliskan catatan tentang kematian. Kepada rekannya dia menulis dirinya bisa mati, dan akan mewariskan harta pribadinya.



"Hanya ini indikasi yang menguatkan keluarga ini telah merencanakan aksi bunuh diri massal," ujar polisi.



Peneliti menyimpulkan Benson sudah tahu akan mati, dan terpengaruh kepercayana apokaliptik orang tuanya. Dua adiknya; Emery dan Sion Strack, mungkin terlalu muda untuk tahu. Merkea berusia 11 dan 12 tahun.



Hasil otopsi menyimpulkan penyebab kematian anak-anak adalah metadon dan diphenhydramine dosis lebih.



Kristi, berusia 36, keracunan obat metadon, dextrorphan, diphenhydramine dan doxylamine, yang ditenggak bersamaan. Benjamin Strack, berusia 37, keracunan heroin tingkat tinggi.



sumber: cnn.com



DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Hina Gedung Putih, Obama Tak Mau Temui PM Israel





Presiden Barack Obama tidak akan menemui Perdana Menteri Israel Banjamin Netanyahu apabila ia mengunjungi Washington pada Maret, kata Gedung Putih seperti dikutip Reuters.



Netanyahu diundang Partai Republik guna menyampaikan pidato di Kongres mengenai Iran.



Bernadette Neehan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan Obama tidak mengundang Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih untuk berunding karena Israel akan menyelenggarakan Pemilu 17 Maret.



"Telah merupakan satu praktik dan prinsip yang sudah lama dianut, kami tidak akan bertemu dengan kepala-kepala negara atau kandidat-kandidat yang akan ikut dalam pemilihan, untuk menghindari adanya pengaruh bagi satu pemilihan yang demokratik di satu negara asing," kata Meehan.



"Sesuai dengan kebijakan itu, presiden tidak akan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang ikut mencalonkan diri kembali dalam pemilu, yang hanya dua minggu setelah pidatonya di Kongres AS."



Netanyahu sebelumnya mengumumkan akan menyampaikan pidato di Kongres AS Maret.



Keputusan Obama itu adalah penghinaan karena para pemimpin dari Israel, sekutu AS, hampir selalu mendapat kesempatan berunding dengan presiden AS saat mengunjungi Washington.



Netanyahu menuduh Obama membuat terlalu banyak konsesi kepada Iran dengan terlalu sedikit imbalan dalam perundingan-perundingan nuklir antara Teheran dan negara-negara penting dunia.



sumber:antara





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Disebut Tak Resmi, Lalu Siapa yang Kelola Akun Twitter dan Facebook Jokowi?



Siapa yang mengelola akun Facebook resmi Joko Widodo? 


Pertanyaan ini mengemuka Rabu (28/01) di media sosial setelah sekretaris kabinet mengatakan bahwa presiden tak punya akun Facebook dan Twitter.



Aria Bima, politisi PDI Perjuangan, mengatakan saat ini pengelola laman Facebook resmi Joko Widodo adalah mantan tim kampanye Jokowi-JK yang belum bisa dihubungi oleh mereka.



Akun dengan nama Joko Widodo kini memiliki lebih dari 2.100.000 like dengan tanda cek biru yang berarti akun tersebut sudah diverifikasi.



"Facebook itu saya buat waktu saya wakil koordinator media center pemenangan Jokowi-JK, dan setelah selesai dibubarkannya media center, Facebook itu dikelola oleh orang namanya Barry," katanya kepada BBC Indonesia.



"Barry saat ini tidak bisa ditemui, tidak pernah berikan pengelolaan itu kepada kita, maka kita laporkan ke sekretariat negara, sekarang sedang berusaha mencari Barry."



Tak perhatikan orang di belakang nama



Aria mengatakan pengelola tidak melakukan komunikasi dengan sekretaris negara ketika dia memposting sesuatu dalam laman resmi itu.



"Setkab, setneg tidak ada koordinasi, bahkan staf yang menempel langsung Pak Jokowi juga tidak mengetahui tentang posting-posting itu atas mandat Jokowi. Kami ingin ini (akun Facebook) menjadi resmi jadi saluran komunikasi Jokowi, kalau begini kan seperti imajiner saja."



Namun pemerhati media sosial Wicaksono atau yang sering dikenal dengan nama Ndoro Kakung mengatakan orang-orang tidak akan memperhatikan siapa yang ada di belakang akun tersebut karena pengguna akan melihat nama Joko Widodonya saja.



"Orang tidak peduli siapa yang di belakang akunnya apakah memang yang bersangkutan, apakah tim, dan isinya apakah suara partai, atau bukan, semua jadi samar," katanya.



Sebelumnya Seskab Andi Widjajanto dalam pernyataannya kepada wartawan, Selasa (27/01) mengatakan bahwa presiden tidak memiliki atau memegang akun sosial media Twitter dan Facebook, padahal dua akun tersebut sudah memiliki tanda diverifikasi.



Akun Twitter @jokowi_do2 kini tidak terlalu aktif dan tweet terakhir tercatat 21 Agustus 2014 lalu. (*bbc)





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.