Rabu, 14 Januari 2015

Lukisan Pensil Warna Begitu Terlihat Nyata (FULL PICTURE)










Marcello Barenghi

Seniman Italia Marcello Barenghi membuat suatu karya yang menarik dan sangat realistis dengan bantuan pensil warna dan terkadang ia menggunakan spidol atau cat air.



Objeknya - benda yang sehari-hari kita temukan seperti kaleng soda, kartu atau uang kertas yang kumal. Setiap gambar sang seniman sekitar 4 sampai 6 jam untuk menyelesaikannya.




Marcello Barenghi lahir di Milan pada tahun 1969. Sebagai seorang anak ia menunjukkan keterampilan artistik yang luar biasa, ketika ia baru berusia 9 tahun ia terkesan denga lukisan karya Leonardo da Vinci, Mona Lisa.



Berikut Karya-karyanya:










































Lihat Video:






















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.















Penaklukan Tebing Tertinggi, Tanpa Tali Pengaman (PHOTOS)





Gambar menakjubkan berikut ini mengabadikan pendaki super berani Dean Potter yang menapaki garis tipis antara hidup dan mati saat menjelajahi Yosemite National Park.



Mulai dari mencengkram tepi tebing tanpa tali pengaman sampai menyeberangi tali setebal satu inci di atas air terjun Yosemite yang tingginya 792 meter di atas permukaan laut, pendaki bernyali besar Dean mendorong dirinya sendiri untuk menaklukkan ketinggian yang luar bisa ini.



Di sebuah gambar, Dean berhasil berpegangan di tepi sebuah tebing di Glacier Point yang disebut Heaven, sambil bergelantungan di ketinggian 914 meter di atas lembah-lembah nun jauh di bawahnya. Dan digambar lainnya, dia melompat dari tepi formasi batuan Half Dome yang terkenal di taman nasional Amerika Serikat tersebut bersama dengan tiga penerjun bebas lainnya.







Yosemite National Park di Yosemite Valley, California, dikenal oleh para pemanjat tebing di seluruh dunia sebagai salah satu yang paling sulit ditaklukkan. Di foto ini, Alex Honnold memanjat rute setinggi 914 meter yang disebut The Nose dalam waktu kurang dari empat jam.





Seorang pemanjat tebing, tanpa tali, mendaki El Capitan - formasi batu vertikal yang sangat menantang dan salah satu yang paling menonjol di taman nasional itu.








Seorang perempuan memimpin pendakian.).








Pemanjat tebing ini, juga tanpa tali, berusaha menaklukkan El Capitan.


 


Seorang pemanjat tebing berupaya menaklukkan Midnight Lightning, batu besar yang sangat sulit di Camp 4. (KIRI) Sebuah pelangi muncul mengelilingi seorang pemanjat di dekat Air Terjun Yosemite.






Kate Rutherford memanjat Freestone, sebuah rute yang dikenal dengan posisinya yang dramatis dan pemanjatannya yang menantang. Upper Yosemite Falls bisa dilihat di latar belakang foto.











Dean berusaha berpegangan di tepi sebuah tebing di Glacier Point yang disebut Heaven, sambil bergelantungan di ketinggian 914 meter di atas lembah-lembah nun jauh di bawahnya.







Beberapa peralatan yang digunakan untuk mendaki tebing curam Yosemite, sebagian besar biasanya digunakan untuk pendakian langsung.







Jangan lihat ke bawah! Dua orang pemanjat gunung beristirahat di portaledge (peralatan mendaki yang berfungsi untuk tempat tidur) ketika sedang berusaha menyelesaikan rute pendakian mereka.







Roy Smith (kiri) dan Paul Hewitt senang bisa menemukan ruang untuk berdiri di Camp VI pada sebuah rute dinding besar yang disebut The Nose di El Capitan, Lembah Yosemite, California.








Alex Honnold berhasil melalui bagian final dari crack pada headwall (permukaan gunung) Salathe, yang tingginya hampir mencapai 762 meter di atas permukaan Lembah di permukaan barat daya El Capitan. Hanya kurang dari 15 orang pemanjat yang berhasil melalui rute ini dengan cara free climb (memanjat tebing hanya dengan menggunakan tangan, kaki dan pegangan alami).








Alex Honnold kembali memeragakan free climb tanpa tali di permukaan barat daya Half Dome di atas ketinggian 762 meter. Pemanjatan yang dia lakukan bisa dibilang merupakan free climb solo tersulit di Yosemite sampai saat ini.







Ueli Steck melakukan peregangan setelah seharian memanjat rute The Nose di El Capitan.





Pemanjat ahli sekaligus fotografer Jimmy Chin di atas El Capitan. 







Alex Honnold kembali memeragakan free climb tanpa tali di permukaan barat daya Half Dome di atas ketinggian 762 meter. (KANAN) Pemanjatan yang dia lakukan bisa dibilang merupakan free climb solo tersulit di Yosemite sampai saat ini.








Dean Potter memanjat Heaven, sebuah pemanjatan atap yang sangat curam dan sulit, dengan ketinggian ribuan kaki di atas permukaan lembah.






Seorang pemanjat tebing mencengkram langit-langit Gravity Ceiling di Higher Cathedral Rock.
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.













Hyper-realistic Lukisan 3D ini Mampu Menipu Mata Anda (PICTURE)


keng-lye-6



Jika Anda melihat hasil karya seni dari Keng Lye asal Singapura, Anda pasti akan mengira karya seni tersebut menggunakan hewan nyata. Namun, setelah dilihat dengan teliti dan seksama karya seni tersebut ternyata karya tiga dimensi.



Dikutip AmusingPlanet, , saat menciptakan karya tiga dimensinya, Keng Lye menggunakan bahan yang tidak biasa yaitu dengan akrilik dan resin epoksi yang dapat dengan mudah dilewatkan sebagai foto.



Teknik ini sebelumnya dipopulerkan oleh Riusuke Fukahori asal Jepang yang juga berprofesi sebagai pelukis. Dengan teknik ini, Keng Lye berhasil menghasilkan ilusi hewan air Kedalam wadah mangkuk kemudian melukisnya di atas akrilik.



Karya terbaru dari Keng Lye yaitu Gurita Merupakan sebuah eksperimen untuk menghasilkan karya yang lebih sempurna dimana di dalam pembuatan gurita, Keng menggunakan cat akrilik langsung ke resin dan memasukkan unsur tiga dimensi di dalamnya lalu ditambahkan kerikil kecil.



Untuk karya seni tiga dimensi kura-kura, Keng Lie menggunakan kulit telur sebagai cangkang kura-kura dan cat akrilik sebagai sentuhan akhirnya.









keng-lye-4


keng-lye-5







keng-lye-3


keng-lye-2



keng-lye-7





keng-lye-1



keng-lye-9


keng-lye-8




















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.












Jangan Tertipu, Ini Bukan Lukisan! Pemandangan Menakjubkan Persawahan di China (PICTURES)





Di pedalaman China, ada kompleks persawahan yang sangat indah jika dilihat dari atas. Sawah yang berundak, warna air, dan tanaman padi yang cantik membuat siapapun yang memandang seperti sedang melihat sebuah mahakarya lukisan Tuhan.



Dikutip dari Daily Mail, kompleks persawahan di Pegunungan Ailao, Yuanyang, barat daya China memiliki warna dan pola yang sangat indah. terasering di sini sering disebut sebagai 'Stairway to Heaven' atau tangga menuju surga. Ini karena undak-undaknya sangat tinggi, mencapai 2.000 mdpl.



Sekilas, persawahan ini terlihat seperti lukisan nan indah. Kompleks persawahan ini dimiliki suku Hani yang memang sudah tinggal di pegunungan tersebut dari 2.500 tahun lalu. Para pendahulu harus berusaha keras untuk bisa bertahan hidup di pegunungan. Akhirnya, mereka membuat lahan sawah yang hingga kini masih jadi mata pencaharian utama suku Hani.



Kaisar dari Dinasti Ming menjuluki seni ukir dari persawahan tersebut sebagai sesuatu yang berseni tinggi. Bahkan UNESCO telah menetapkan kawasan tersebut sebagai Situs Warisan Budaya dan Alam. Kawasan ini dilindungi oleh pemerintahan China karena setiap tahun berhasil memenuhi kebutuhan makanan ribuan orang.




Hani people have created fantastic and perfect land art of vast terraced fields in the heritage site


Stunning: Hani Terraces are located at Yuanyang County in Honghe Prefecture, Yunnan Province


Natural wonder: The site is protected by the laws of the People's Republic of China


Stairway to heaven: The 1000m of mountain slopes of terraces are still in used today and were created by the people of Hani thousands of years ago


Like a painting: The water which flows down from the mountains are crystal clear while the air is incredibly clean


Wonder of the world: Two thousand five hundred years ago, the ancestors of Hani people came from Tibetan Plateau to work this land


The amazing rice-terraces were built on the red-soil mountains by the Hani people


Without hard work maintaining the terrace walls and irrigation system, the precious top soil would wash down the hillsides into the rivers


Natural beauty: There is only one harvest per year for the Yuanyang Rice Terrace


During the winter to early spring season, the entire field is filled with spring water


Picture perfect: The water flows down the fields creating this amazing natural scenery



Sumber: DailyMail
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.












Yahudi Merasa Tak punya Masa Depan lagi di Eropa



Seperempat warga Yahudi di Inggris Raya mempertimbangkan untuk meninggalkan negeri ini dalam dua tahun, sedangkan setengahnya merasa tidak memiliki masa depan di Eropa, demikian hasil sebuah survei yang dipublikasikan hari ini seperti dikutip Reuters.



Ini ditambah sentimen anti-Semit atau anti-Yahudi yang dibenarkan dirasakan oleh 45 persen warga Inggris dalam survei ini, begitu temuan lembaga poling YouGov yang menggelar jajak pendapat untuk Campaign Against Antisemitism (CAA).



Survei dilakukan hanya seminggu setelah empat warga Yahudi Prancis dibunuh dalam sebuah serangan ke supermarket Kosher di Paris yang membuat polisi memperketat keamanan sinagog-sinagog dan situs Yahudi lainnya di Inggris.



"Kendati anti-Semitisme di Inggris belum berada pada tingkat seperti telah berlaku di kebanyakan negara-negara Eropa, namun hasil survei itu seharusnya menjadi bahan peringatan," kata Gideon Falter, ketua CAA.



"Inggris adalah sebuah titik balik: kecuali anti-Semitisme sampai pada toleransi nol, maka itu akan terus tumbuh dan Yahudi Inggris semakin mempertanyakan kehadirannya di negeri mereka sendiri."



Juli lalu, Community Security Trust, yang memberikan nasehat untuk 260.000 Yahudi Inggris, mengatakan bahwa insiden-insiden anti-Yahudi di Inggris meningkat tajam ketika terjadi pertempuran antara pasukan Israel dan Palestina di Gaza.



Berdasarkan jajak pendapat CAA terhadap 2.230 Yahudi Inggris, 58 persen merasa mereka tidak memiliki masa depan di Eropa.



"45 persen merasa keluarga mereka terancam oleh ekstremisme muslim militan, dan lebih dari setengahnya merasa sentimen anti-Yahudi membesar dalam dua tahun terakhir dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya," tulis laporan itu.



Sementara itu jajak pendapat terhadap masyarakat Inggris lebih luas lagi menyebutkan seperempat warga Inggris yakin "orang Yahudi mengeruk uang lebih banyak dibandingkan orang Inggris lainnya", dan satu per enam orang percaya bahwa orang-orang Yahudi merasa diri lebih hebat dibandingkan warga lainnya dan menganggap orang Yahudi terlalu berkuasa di media massa.



Secara keseluruhan, 45 persen dari 3.411 responden percaya bahwa paling sedikit sebuah pernyataan anti Yahudi yang ditujukan kepada mereka adalah benar.



Prancis telah menggelarkan hampir 5.000 polisi tambahan untuk melindungi situs-situs Yahudi setelah terjadi rangkaian pembunuhan pekan lalu. Selasa kemarin Perdana Menteri Inggris David Cameron bertemu dengan para pemimpin Yahudi untuk memberi jaminan kepada mereka dan memastikan keselamatan mereka di Inggris.





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.