Tampilkan postingan dengan label Dunia Unik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dunia Unik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Januari 2015

Lukisan Pensil Warna Begitu Terlihat Nyata (FULL PICTURE)










Marcello Barenghi

Seniman Italia Marcello Barenghi membuat suatu karya yang menarik dan sangat realistis dengan bantuan pensil warna dan terkadang ia menggunakan spidol atau cat air.



Objeknya - benda yang sehari-hari kita temukan seperti kaleng soda, kartu atau uang kertas yang kumal. Setiap gambar sang seniman sekitar 4 sampai 6 jam untuk menyelesaikannya.




Marcello Barenghi lahir di Milan pada tahun 1969. Sebagai seorang anak ia menunjukkan keterampilan artistik yang luar biasa, ketika ia baru berusia 9 tahun ia terkesan denga lukisan karya Leonardo da Vinci, Mona Lisa.



Berikut Karya-karyanya:










































Lihat Video:






















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.















Jangan Tertipu, Ini Bukan Lukisan! Pemandangan Menakjubkan Persawahan di China (PICTURES)





Di pedalaman China, ada kompleks persawahan yang sangat indah jika dilihat dari atas. Sawah yang berundak, warna air, dan tanaman padi yang cantik membuat siapapun yang memandang seperti sedang melihat sebuah mahakarya lukisan Tuhan.



Dikutip dari Daily Mail, kompleks persawahan di Pegunungan Ailao, Yuanyang, barat daya China memiliki warna dan pola yang sangat indah. terasering di sini sering disebut sebagai 'Stairway to Heaven' atau tangga menuju surga. Ini karena undak-undaknya sangat tinggi, mencapai 2.000 mdpl.



Sekilas, persawahan ini terlihat seperti lukisan nan indah. Kompleks persawahan ini dimiliki suku Hani yang memang sudah tinggal di pegunungan tersebut dari 2.500 tahun lalu. Para pendahulu harus berusaha keras untuk bisa bertahan hidup di pegunungan. Akhirnya, mereka membuat lahan sawah yang hingga kini masih jadi mata pencaharian utama suku Hani.



Kaisar dari Dinasti Ming menjuluki seni ukir dari persawahan tersebut sebagai sesuatu yang berseni tinggi. Bahkan UNESCO telah menetapkan kawasan tersebut sebagai Situs Warisan Budaya dan Alam. Kawasan ini dilindungi oleh pemerintahan China karena setiap tahun berhasil memenuhi kebutuhan makanan ribuan orang.




Hani people have created fantastic and perfect land art of vast terraced fields in the heritage site


Stunning: Hani Terraces are located at Yuanyang County in Honghe Prefecture, Yunnan Province


Natural wonder: The site is protected by the laws of the People's Republic of China


Stairway to heaven: The 1000m of mountain slopes of terraces are still in used today and were created by the people of Hani thousands of years ago


Like a painting: The water which flows down from the mountains are crystal clear while the air is incredibly clean


Wonder of the world: Two thousand five hundred years ago, the ancestors of Hani people came from Tibetan Plateau to work this land


The amazing rice-terraces were built on the red-soil mountains by the Hani people


Without hard work maintaining the terrace walls and irrigation system, the precious top soil would wash down the hillsides into the rivers


Natural beauty: There is only one harvest per year for the Yuanyang Rice Terrace


During the winter to early spring season, the entire field is filled with spring water


Picture perfect: The water flows down the fields creating this amazing natural scenery



Sumber: DailyMail
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.












Kamis, 18 Desember 2014

Sepeda-sepeda Gila di seluruh Dunia | FULL PHOTOS



Jaga keseimbangan Anda saat menggunakan alat transportasi bertenaga manusia ini.




Seorang pria Kongo mengangkut hasil panen menggunakan sepeda kayu yang dikenal sebagai "tchukudu" di sepanjang jalanan di Goma pada 3 Agustus 2013.





Slawomir Weremkowicz rides one of his wooden bikes in Biala Podlaska, Poland, March 16, 2011.





Sepeda bertingkat buatan sendiri melintasi Commercial Street di London pada 27 Januari 2006.





Didi Senft (56), seorang penggemar sepeda yang dikenal dengan nama “El Diablo”, berpose dengan sepeda catur di hadapan media di “Bundeskunsthalle” di Bonn, Jerman pada 21 Oktober 2008.





Seorang pria mengendarai sepeda bergaya chopper melintasi pintu masuk menuju ke sebuah lokasi konstruksi untuk apartemen mewah, sekitar 1,2 kilometer dari bekas Tembok Berlin, juga dikenal sebagai East Side Gallery, di Berlin pada 27 Maret 2013.





Para pengendara sepeda berkompetisi dalam balapan sepeda IG City Criterium, The IG London Nocturne, London, pada 8 Juni 2013.





Liu Wanyong memamerkan penemuannya, sepeda rakitan yang diapungkan di atas tabung plastik, di Zhenning, Tiongkok, pada 29 Agustus 2013. Liu (52) adalah penemu peralatan yang berhubungan dengan kehidupan desa warga minoritas etnis di Guizhou.





Sebuah “sepeda bir” berjalan dengan sekelompok wisatawan melalui sebuah jalan di Berlin, Jerman.





Seorang seniman menampilkan pertunjukan dengan sebuah sepeda saat acara pembukaan balap sepeda Tour de France ke-100 di Porto-Vecchio, Prancis, pada 27 Juni 2013, di pulau Mediterania Prancis, Corsica





Perancang sepeda Jerman, Didi Senft, yang juga dikenal sebagai “El Diablo”, mengendarai sepeda ciptaan barunya untuk merayakan Piala Dunia FIFA 2014, di kota Storkow, Jerman, pada 18 April 2014. Senft, yang sudah masuk dalam Guinness Book of Records untuk penciptaan sepeda terbesar di dunia, menghabiskan waktu hingga 100 jam untuk membuat sepeda ini, katanya.





Seorang anak laki-laki Suriah yang tinggal di Mesir mengendarai sepeda tingginya di sebuah jalan di Kairo pada 21 Agustus 2013.





Didi Senft (56), seorang penggemar sepeda yang dikenal dengan nama “El Diablo”, berpose di hadapan media sebelum mengendarai “sepeda gitar” di Storkow, Jerman pada 8 April 2008.





Detail on one of Slawomir Weremkowicz's wooden bikes, Biala Podlaska, Poland, March 16, 2011.





Push bike made to look like motorcycle dragster in Brighton, England.





(KIRI) Penulis Daily Mail Paul Harris menjajal “yikebike” baru, sepeda komuter listrik, di Hyde Park, London. (KANAN) Dieter "Didi" Senft mengendarai hasil karyanya, sepeda roda tiga dengan 100 bola sepak, di sebuah jalan di kota Storkow di Jerman, pada 25 Maret 2006. Selama 35 tahun terakhir Senft sudah menciptakan hampir 200 unit sepeda raksasa. Mendampingi Senft di sepeda roda tiga raksasanya adalah cucunya Tom Ebeling (sebelah-kiri).





Sepasang pesepeda berhenti sejenak untuk melihat seorang pria yang mengendarai sepeda dan tutup kepala aneh di jalur sepeda di Philadelphia, pada 26 Mei 2007.





German bicycle designer Didi Senft, better known as "El Diablo" or the "Tour de France Devil," rides his "Laufrad" (running wheel) in Mannheim, Germany, June 12, 2007.





Didi Senft dar Kolpin Jerman, yang berdandan ala iblis, menaiki sepeda buatannya untuk kampanye euro di depan tugu peringatan Perang Dunia II Rusia di Berlin pada 18 Desember 2001. Di tengah sepedanya terdapat model koin euro dengan kalimat "I am a EURO."





Seorang pria membawa peralatan ski kuno saat dia bersepeda menggunakan sepeda buatan sendiri bersama dengan sekelompok pemain ski, di desa Kropa, Slovenia, pada 19 Januari 2013.





Perancang sepeda asal Jerman, Didi Senft, berpose dengan kostum unik dengan sepeda buatannya sendiri untuk menghormati mendiang penyanyi Michael Jackson di desa Philadelphia, dekat Storkow, Jerman, pada 6 April 2010.



Link info: msn.com





DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.